Wisata Kuliner Unik dan Nikmat Sate Klathak Pak Bari

Wisata Kuliner Unik dan Nikmat Sate Klathak Pak Bari
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Apakah kawan GNFI sudah pernah mencicipi sate klatak? Sate klatak merupakan salah satu kuliner khas Yogyakarta yang memiliki citra rasa unik. Untuk kawan-kawan GNFI yang merupakan pecinta kuliner khususnya di Yogyakarta pastinya sudah tidak asing lagi dengan salah satu menu khas ini.

Menurut Sukmah, sate klatak ini mempunyai rasa asli daging kambing, disebut unik karena pemberian bumbunya hanya menggunakan garam yang ditaburkan ke daging kambing yang sedang dipanggang, dan pada saat ditaburkan daging kambing itu akan berbunyi ‘klatak-klatak’ ketika dibakar, inilah asal-muasal disebutnya sate klathak.

Keunikan lain dari sate klathak adalah penggunaan tusuknya dari jeruji sepeda, jeruji ini juga sebagai konduktor untuk menghasilkan kematangan daging yang sempurna hingga ke bagian dalam daging kambingnya. Banyak penjual yang menawarkan sate klathak, dan salah satu warung terkenal yang menjual sate ini ada di Pasar Wonokromo, Jalan Imogiri Timur No. 5, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dikenal dengan nama Pak Bari.

Sebagai salah satu tempat yang sudah banyak dikunjungi dan telah berdiri sejak 1992, ‘Warung Sate Klathak Pak Bari’ menyajikan sate klathak yang empuk, gurih, dan meresap ke dalam daging. Sungguh nikmat saat berpadu dengan kuah gulai dan kecap sehingga meninggalkan banyak kesan pada pembelinya hingga saat ini.

Seporsi sate klathak berisi dua tusuk sate. Setiap tusuknya terdiri dari enam potong daging. Penyajian dari sate klathak Pak Bari juga memerhatikan perapian untuk memanggang daging, kualitas daging kambing yang masih segar dan muda, dan teknik pemotongan daging kambingnya. Hal tersebutlah yang dapat menciptakan cita rasa lezat sehingga banyak peminatnya. Selain sate, terdapat menu lain yang ditawarkan, seperti tongseng, tengkleng, dan gulai jeroan.

Menurut Sukmah, popularitas warung ini semakin meningkat ketika warung ini muncul di salah satu adegan film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) yang merupakan salah satu film terlaris di Indonesia pada 2016. Selain itu, warung sate ini berada di dalam bangunan “serbaguna” yang menambah keunikan warung ini karena bangunan tersebut digunakan sebagai pasar di pagi hari dan tempat kuliner sate klathak di malam hari. Warung ini buka saat pukul 18.30 WIB-01.00 WIB.

Sate Klathak Pak Bari di Film AADC 2 | Foto: Dream.co.id
info gambar

Bagi kawan-kawan GNFI yang memiliki rencana untuk berwisata ke Yogyakarta atau bahkan sedang berwisata di Yogyakarta, terutama yang hobi kulineran, jangan lupa untuk mampir dan menikmati Sate Katak Pak Bari di Jalan Imogiri Timur. Nikmati lezatnya sate klathak dengan suasana malam di tengah pasar perdesaan Jogja. Apa artinya jika kawan GNFI berwisata ke Yogyakarta tapi tidak mencicipi berbagai kuliner khas yang ada di Yogyakarta.

Ketika mengunjungi wisata kuliner, hendaknya kawan GNFI tetap menunjukkan etika yang baik dengan menjaga fasilitas yang telah disediakan dan dipergunakan dengan berhati-hati. Mulai dari hal sederhana, yaitu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan sebagai tugas milik bersama, baik dari pemilik rumah makan maupun pelanggan yang mampir.

Apabila nantinya tempat kuliner kotor karena penuh sampah, maka tempat tersebut ke depannya akan kurang layak dikatakan sebagai wisata kuliner, sebab nuansa tempat kuliner bisa saja memudar dan makanan yang terhidang bisa saja kehilangan sterilitasnya. Selain itu ketika berwisata di daerah orang, hendaknya kawan GNFI tetap menaati berbagai peraturan yang ada di daerah tersebut. Kawan GNFI pun harus menghormati dan menghargai adat-istiadat daerah yang dikunjungi, walaupun setiap daerah memiliki perbedaan tetapi kita Bhineka Tunggal Ika.

Referensi:Native Indonesia | Sukmah, F. (2022, 5 Juni). Sate Klatak Jogja, Sajian Sate Kambing Yang Nikmat

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CO
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini