Penyuluhan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa UMM untuk Meningkatkan PHBS anak usia Dini

Penyuluhan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa UMM untuk Meningkatkan PHBS anak usia Dini
info gambar utama

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa atau (PMM) Bhaktiku Negeri kelompok 51 gelombang 13 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) beranggotakan 5 mahasiswa dari Program Studi Farmasi-FIKES. Mahasiswa tersebut adalah Iffatun Ulyana Putri, Fina Eka Rahmawati, Tyara Kusuma Wardhani Wahyudi, Regita Pramsty Cahya Wardana dan Rossa Ariesta

Dosen Pembimbing Lapang (DPL) kelompok ini adalah Bapak Ganjar Adhywirawan Sutarjo, M.P. Salah satu program kerja yang dilaksanakan adalah penyuluahn mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Pengalaman Kematian dari Merayakan Fana

PHBS pada usia dini sangat baik untuk mendidik serta menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan sebagai upaya menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang PHBS kepada anak sekolah dalam hal ini siswa-siswi SDN Karangbesuki 3, sehingga siswa-siswi SDN Karangbesuki 3 dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah perilaku atau tindakan mengupayakan kebersihan dan kesehatan dari kemauan diri sendiri dan menularkannya kepada orang lain. Perilaku ini meliputi menjaga kebersihan dan kesehatan diri sehingga berdampak pada kesehatan orang lain dan lingkungan sekitar.

Tujuan PHBS:

  • Meningkatkan kesadaran warga sekolah untuk giat menjalankan hidup bersih dan sehat.
  • Mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan di masyarakat.
  • Menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
  • Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat agar proses belajar dan mengajar berjalan lancar, dan menjaga kesehatan lingkungan sekolah.

Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat. Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah, yaitu:

  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Cuci tangan dengan air bersih dan sabun
  • Menggunakan masker bersih
  • Mengonsumsi makanan sehat bergizi dan seimbang
  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut
  • Olahraga yang teratur
  • Menggunakan jamban sehat
  • Berperan aktif mewujudkan lingkungan sekolah bebas jentik nyamuk
Berpotensi Macet, Jangan Pulang Mudik Tanggal Segini!

Kegiatan awal adalah perkenalan dan pelaksanaan pretest melalui tanya jawab, lalu dilanjutkan dengan penyuluhan menggunakan media dalam bentuk Power Point tentang perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah serta pemutaran video edukasi perilaku hidup bersih dan sehat.

Kemudian dilanjutkan dengan ice breaking dan kegiatan tanya jawab. Kegiatan penyuluhan diakhiri dengan kegiatan posttest dan pemasangan poster mengenai pengelompakkan sampah dan cara mencuci tangan yang baik dan benar pada setiap kelas. Semua peserta antusias mengikuti kegiatan penyuluhan ini.

SDN Karangbesuki 3 sudah memilah sampah menjadi 3 kategori organik, an organik dan Beracun. Sekolah menyediakan 3 macam warna tempat sampah :

  • Hijau untuk sampah organik seperti dedaunan, ranting pohon, dan sisa makanan.
  • Kuning untuk sampah anorganik seperti plastik, kaleng, styrofoam, dan sebagainya
  • Merah untuk tempat sampah beracun seperti pecahan kaca, bahan-bahan kimia, dan benda berbahaya lainnya.

SDN Karangbesuki 3 sudah menyiapkan tempat dan kran cuci tangan lengkap dengan sabun di setiap level kelas dan kantor, sehingga seluruh warga sekolah dapat menggunakan sarana tersebut. Selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air besar / sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan setiap kali tangan kotor.

Cuci tangan dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir diharapkan tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman serta dapat mencegah terjadinya penularan penyakit seperti: diare, kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan flu burung serta covid-19. Jadi, sekolah yang sehat yang menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai penyakit.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini