Ubah Mindset Yang Penting Kenyang, Mahasiswi UNDIP Terapkan Aksi Melek Gizi “POS DAYA”

Ubah Mindset Yang Penting Kenyang, Mahasiswi UNDIP Terapkan Aksi Melek Gizi “POS DAYA”
info gambar utama

Klaten (20/1/2023) Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler UNDIP periode 3 Januari hingga 16 Februari menjadi salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan. Kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman bersama tentang konsep asupan gizi seimbang terutama pada para siswa untuk mengurangi permasalahan gizi. Kona (22), salah satu mahasiswi yang berpartisipasi dalam kegiatan KKN UNDIP menerapkan aksi melek gizi pada anak sekolah dasar di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.

Anak-anak merupakan kelompok usia yang penting dan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi karena terjadi pertumbuhan yang cepat memasuki masa pubertas. Anak yang sedang memasuki masa sekolah biasanya akan mulai banyak bermain di luar sehingga banyak pengaruh dari luar yang akan mempengaruhi asupan gizinya, terutama kebiasaan jajan.

Sebab itu, perlu dilakukan edukasi gizi pada anak sekolah. Dengan mengonsumsi makan sesuai pedoman gizi seimbang, maka tubuh dapat berfungsi secara optimal sehingga tumbuh kembang, prestasi belajar, daya tahan tubuh dan kesehatan anak dapat dicapai dengan maksimal.

“Seringkali bekal yang dibawa hanya nasi dan mie, jarang yang membawa sayur, masih banyak yang menganggap kalau makan itu yang penting kenyang. Untuk itu, perlu dilakukan upaya sosialisasi tentang gizi seimbang,” kata Sulismiyatun, S.Pd.SD, salah satu guru di SD N 1 Sudimoro saat diwawancarai oleh mahasiswa, Rabu (4/1/2023).

Nasi Minyak Viral di Media Sosial, Begini Bahayanya untuk Kesehatan!

Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB tersebut diawali dengan senam pagi bersama, dilanjutkan dengan penyuluhan gizi dan kesehatan pada anak sekolah yang dibuka oleh Sulismiyatun, S.Pd.SD. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa para siswa perlu diberikan edukasi yang berkaitan dengan pola makan seimbang. Hal ini dilakukan agar para siswa selalu ingat untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

Salah satu kunci makan sehat adalah makan bervariasi untuk membantu melengkapi kebutuhan zat gizi.

“Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi, makan bukan hanya soal mengisi perut dan merasa kenyang. Tetapi, makanlah secara teratur dan bervariasi dengan jadwal 3 kali makan utama dan 2 hingga 3 kali selingan. Selain itu, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan dan rajin berolahraga,” terang Kona (22), mahasiswi UNDIP saat memaparkan materi penyuluhan.

“Makanlah dengan berpedoman pada Isi Piringku untuk hidangan dalam porsi sekali makan, sehingga akan selalu memperoleh kecukupan asupan gizi yakni karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat dan air dengan komposisi seimbang,” tambahnya lagi.

Selama penyuluhan, materi yang dipaparkan meliputi pedoman gizi seimbang, cara membaca label makanan, aktivitas fisik bagi anak sekolah, cara mencuci tangan dan menggosok gigi dengan baik dan benar. Pada sesi terakhir, dibagikan poster gizi seimbang, pentingnya aktivitas fisik, serta cara mencuci tangan untuk ditempelkan di mading sekolah.

Program penyuluhan yang dilakukan oleh KKN Undip | Sumber: Dokumentasi pribadi
info gambar

Para guru mengapresiasi program tersebut dan berterima kasih karena telah mengedukasi siswa tentang gizi seimbang. Semangat dalam mengedukasi para siswa ini juga dituangkan melalui beberapa kegiatan antara lain makan siang bersama dengan membawa bekal dari rumah dan senam pagi bersama.

8 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan, Penuh Nutrisi!

Untuk mengukur sejauh mana para siswa dapat mempraktekkan cara mencuci tangan, juga dilakukan demonstrasi cuci tangan sebelum acara makan siang bersama. “Setelah materi dipaparkan, para siswa juga mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar dengan sabun dan air mengalir,” kata Kona’atul Habibah, mahasiswi asal program studi gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

Latihan cara mencuci tangan yang benar oleh KKN Undip | Sumber: Dokumentasi pribadi
info gambar

Mahasiswi tersebut juga mengajak para siswa untuk selalu membawa bekal sehat yang dimasak dari rumah. Karena menurutnya, membawa bekal makan yang diolah sendiri mempunyai kelebihan. Selain lebih menghemat uang saku siswa, makanan yang diolah juga lebih sehat, memiliki citarasa yang lebih baik, dan kandungan nutrisi lebih terjaga.

“Tidak hanya itu, kegiatan ini juga tidak berhenti setelah penyuluhan diberikan, tetapi bekal makan siswa akan dipantau untuk beberapa hari ke depan,” tutupnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini