Apa itu Deja vu? Kenali 4 Teori Penyebab Fenomena ini

Apa itu Deja vu? Kenali 4 Teori Penyebab Fenomena ini
info gambar utama

Deja vu adalah fenomena ketika Kawan merasa apa yang terjadi saat ini seolah sudah pernah Kawan alami di masa lalu. Kata ini belum diketahui padanannya dalam bahasa Indonesia. Namun istilah deja vu biasanya diartikan 'perasaan pernah mengalami'.

Meskipun sedikit tidak logis, nyatanya fenomena ini sering dialami oleh banyak orang dan bisa terjadi pada berbagai aspek.

Contoh yang paling familiar, saat Kawan sedang makan siang di sebuah kafe yang baru pertama kali Kawan kunjungi. Entah kenapa Kawan merasa sudah pernah ke kafe tersebut, pada jam yang sama dan dengan kondisi dan situasi yang sama sehingga Kawan merasa familiar bahkan dengan semua rentetan peristiwa yang terjadi dan dengan semua orang yang Kawan lihat di kafe tersebut.

Apakah Kawan pernah mengalami fenomena deja vu seperti perumpamaan di atas? Atau sering bertanya-tanya mengapa manusia bisa mengalami hal semacam itu? Agar tak tenggelam dalam rasa penasaran mari simak ulasannya hingga selesai!

Apa itu Deja vu?

dejavu adalah perasaan pernah mengalami
info gambar

Istilah deja vu atau déjà vu dicetuskan untuk pertama kali oleh seorang filsuf serta ilmuwan asal Perancis bernama Emile Boirac pada 1876.

Deja vu merupakan istilah yang berasal dari bahasa Prancis yang memiliki arti 'pernah dilihat'. Jika dimaknai, deja vu adalah suatu sensasi yang kuat dimana seseorang merasakan bahwa kejadian atau pengalaman yang saat ini sedang dialami pernah dialami di masa lalu.

Bahkan karena merasa pernah melihat dan berada pada situasi tersebut, seseorang bisa menebak kejadian apa yang akan yang terjadi selanjutnya. Pun demikian fenomena deja vu tidak berlangsung lama dan akan dirasakan antara 10 hingga 30 detik saja.

Baca juga: Sudahkah Kita Sehat Secara Mental?

Teori Penyebab Deja vu

penyebab deja vu
info gambar

Tergolong unik, fenomena deja vu kerap dikaitkan dengan dunia mistis atau supranatural. Padahal ada penjelasan ilmiah mengapa hal ini dapat terjadi. Berikut beberapa teori yang melatarbelakangi terjadinya deja vu.

1. Teori Memory Recall

Teori memory recall merupakan salah satu teori yang bisa menjelaskan terjadinya deja vu. Dimana pada teori ini seseorang dapat teringat pada kejadian di masa lampau yang terjadi di tempat yang berbeda namun dengan suasana yang mirip.

Kembalinya ingatan di tempat dengan suasana yang mirip dengan yang kamu alami saat masih kecil misalnya, dapat menimbulkan sensasi deja vu pada dirimu.

2. Teori Split Perception

Split Perception merupakan ingatan yang terbentuk dalam waktu yang singkat di masa lampau. Hal ini dapat membuat seseorang merasakan deja vu saat melihat suatu hal.

Padahal memang benar ia pernah melihat hal tersebut di masa lalu dalam waktu yang sangat singkat sehingga ia pun tidak mengingatnya.

3. Malfungsi Sirkuit Otak

Dalam menyimpan ingatan terdapat dua sirkuit dalam otak kita yaitu long term circuits untuk menyimpan memori jangka panjang dan short term circuits untuk menyimpan memori jangka pendek.

Dalam memilah kejadian untuk dikelompokkan ke dalam dua sirkuit tersebut, bisa terjadi malfungsi. Misalkan seseorang yang melihat secara sekilas sebuah restoran saat sedang naik mobil. Ingatan ini harusnya masuk ke dalam ingatan jangka pendek agar lekas dilupakan.

Namun saat terjadi malfungsi, kejadian tersebut masuk ke dalam ingatan jangka panjang dan membuat seseorang merasakan deja vu ketika mengunjungi restoran tersebut di masa sekarang.

Baca juga: Sering Merasa Terdistraksi? Ini Tips Melatih Mental Agar Tetap Fokus

Apakah Deja vu Berbahaya?

dejavu apakah berbahaya
info gambar

Sejatinya deja vu dapat dialami oleh siapa saja. Namun menurut penelitian, kaum remaja memiliki potensi yang lebih besar untuk mengalaminya karena aktivitas yang cenderung padat sehingga menimbulkan rasa stres dan mengganggu kinerja otak.

Deja vu tidaklah berbahaya jika dialami hanya beberapa kali dalam hidup seseorang. Namun jika seseorang mengalami deja vu terlalu sering disertai dengan gejala lainnya seperti halusinasi, delusi dan gangguan lainnya, maka harus dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis untuk memastikan gangguan otak yang dialami.

Baca juga: Tak Hanya Menyenangkan, Menggambar Bisa Menyehatkan Mental

Sumber:

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-dejavu/amp/

https://www.brainacademy.id/blog/pengertian-dan-penyebab-dejavu

https://id.wikipedia.org/wiki/D%C3%A9j%C3%A0_vu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Raras Wenny lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Raras Wenny. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

RW
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini