Tunawicara atau Bisu, Kenali Sekilas tentang Gangguan Bicara pada Anak

Tunawicara atau Bisu, Kenali Sekilas tentang Gangguan Bicara pada Anak
info gambar utama

Tunawicara adalah suatu kondisi yang membuat seseorang sulit untuk berbicara atau melakukan komunikasi secara verbal. Hambatan ini biasanya ditandai dengan kesulitan untuk berbicara jelas, memiliki suara yang melengking serta suka mengulangi atau mengucapkan kata yang panjang.

Kondisi ini bisa terjadi karena adanya gangguan pada pita suara, tenggorokan, atau dikarenakan faktor keturunan. Perlu Kawan ketahui, bahwa tunawicara biasanya diikuti dengan gangguan lainnya seperti tunarungu atau Tuli. Namun, kualitas hidup anak tunawicara bisa baik dan meningkat dengan mengikuti terapi tunawicara.

Kondisi Tunawicara pada Anak

Kondisi tunawicara pada anak | Alireza Attari/unsplash.com
info gambar

Para psikologi menggambarkan, tunawicara adalah gangguan atau hambatan yang dialami seseorang sehingga sulit untuk berkomunikasi secara verbal yang dimengerti oleh lawan bicaranya.

Seorang yang mengalami tunawicara bukannya tidak dapat mengeluarkan suaranya, namun mereka mengalami kesulitan berupa gangguan dari suara, artikulasi untuk bicara hingga kelancaran saat berbicara.

Pemicu kondisi ini biasanya karena keterlambatan perkembangan akibat keturunan atau fungsi otak yang kurang baik, serta adanya gangguan fisik yang membuat penderita tunawicara sulit untuk menggerakkan lidahnya.

Berikut adalah beberapa kondisi yang meningkatkan risiko tunawicara pada anak yang dikutip dari halodoc di antaranya:

  • Anak yang mengalami gangguan Spektrum Autisme (ASD), dimana kondisi ini anak memiliki masalah dengan interaksi sosial. Hal ini dikarenakan, mereka cenderung kesulitan berkomunikasi, baik secara verbal maupun non verbal.
  • Anak dengan kondisi disleksia atau berupa gangguan dalam proses belajar. Hal ini biasanya ditandai dengan susah membaca, mengeja atau menulis. Hal ini disebabkan kesulitan menerjemahkan arti kata-kata dalam tulisan.
  • Mengalami Cerebral palsy (lumpuh otak) pada anak, kondisi ini anak akan mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan otot, gerak tubuh dan koordinasi (keseimbangan).
  • Anak dengan kondisi kehilangan pendengaran, biasanya ini merupakan salah satu kelainan bawaan sehingga anak menjadi sulit untuk melakukan komunikasi verbal.

Baca juga: Disabilitas atau Difabel? Ini Perbedaan yang Wajib untuk Diketahui!

Gejala Tunawicara

Gejala anak tunawicara | Canva
info gambar

Tahukah Kawan, bahwa pada anak usia 1,5 tahun normalnya bisa mengucapkan minimal 5 kata. Namun jika pada usia 2 hingga 5 tahun belum dapat berbicara dengan baik dan lancar maka kondisi ini bisa dikatakan dengan gangguan keterlambatan berbicara. Kondisi ini juga bisa berkaitan dengan tunawicara pada anak.

Untuk mengetahui gejala-gejala apakah anak terkena tunwicara adalah sebagai berikut:

  • Sering mengulangi kata dan memperpanjang suara saat berbicara.
  • Saat bersuara, maka suara terdengar melengking. Hal ini dikarenakan mereka terlalu berusaha untuk berbicara.
  • Bunyi suara yang dikeluarkan anak bisa terdengar sangat pelan dengan suara serak.
  • Sering menambahkan suara atau suku kata ke kalimat yang diucapkan.
  • Anak akan sering menata ulang suku kata karena kesulitan berbicara.
  • Anak terlihat kesulitan saat mengucapkan kata-kata dengan benar.
  • Selalu berusaha keras untuk mengucapkan kata atau berbicara dengan benar.

Jika dilihat dari segi fisiknya, tunawicara pada anak bisa dilihat dengan beberapa gejala berikut di antaranya:

  • Keluarnya cairan dari dalam telinga.
  • Anak dengan bibir sumbing.
  • Melakukan gerakan berulang.
  • Mereka sering memperhatikan gerakan bibir atau gerak tubuh lawan bicaranya.
  • Cenderung pendiam dan selalu menghindari interaksi.
  • Memiliki suara sengau

Anak tunawicara atau memiliki gangguan bicara ini juga dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas, yang diatur dalam UU Nomor 4 Tahun 1997. Namun, tingkat intelegensi (IQ) mereka cenderung sama dengan anak normal lainnya tetapi skor pada IQ verbalnya lebih rendah dari performanya.

Baca juga: Tunadaksa (Disabilitas Fisik): Pengertian, Penyebab, dan Cara Perawatan

Terapi bagi Anak dengan Tunawicara

Salah satu terapi tunawicara pada anak | Canva
info gambar

Terapi wicara merupakan salah satu langkah yang baik dalam penanganan tunawicara pada anak. Dalam melakukan terapi ini, terapis akan melatih kemampuan berbahasa dan berbicara anak. Adapun jenis terapi yang dilakukan dalam penanganan medis tunawicara adalah, sebagai berikut:

  • Melakukan pemeriksaan mekanisme mulut dan sekitarnya

Untuk memastikan penyebab dari tunawicara apakah disebabkan oleh kelainan struktur, maka terapis terlebih dahulu melakukan pemeriksaan mulut. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan dalam melihat bentuk, kekuatan dan pergerakan dari bibir, langit-langit, gigi, lidah serta gusi.

  • Memberikan aktivitas

Untuk melatih komunikasi anak, terapis akan menggunakan objek pada sebuh gambar serta melakukan aktivitas secara berulang untuk memperbaiki kemampuan berbahasa anak.

  • Terapi artikulasi

Agar anak dapat mengucapkan banyak kata dan fasih melafalkannya, maka terapis juga akan melakukan terapi ini. Biasanya terapi akan mencontohkan bagaimana gerakan lidah dan bibir dengan baik.

  • Terapi oral-motor

Terapi ini bertujuan untuk agar kekuatan otot di sekitar rahang, lidah dan bibir dapat meningkat dengan baik. Terapi ini dilakukan seperti memijat wajah hingga menyuruh anak mengunyah makanan.

Baca juga: Tunarungu atau Tuli, Mana Kata yang Paling Tepat?

Sumber:

halodoc.com | sehatq.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Deka Noverma lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Deka Noverma.

DN
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini