Disabilitas atau Difabel? Ini Perbedaan yang Wajib untuk Diketahui!

Disabilitas atau Difabel? Ini Perbedaan yang Wajib untuk Diketahui!
info gambar utama

Disabilitas adalah sebuah istilah yang dianggap sama dengan difabel, dimana kedua istilah ini menggambarkan keterbatasan seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu. Padahal, perlu kedua kata ini memiliki arti yang berbeda bahkan jika salah penempatan kata bisa menimbulkan sentimen yang berbeda.

Masih banyak yang belum paham akan perbedaan antara disabilitas dan difabel, agar tidak salah dalam penggunaannya. Yuk, pahami apa itu arti dari disabilitas dan difabel lalu apa saja perbedaannya.

Memahami Perbedaan Disabilitas dan Difabel

Seorang disabilitas mampu beraktivitas dengan alat bantu | kampus production/pexel.com
info gambar

Pengertian Disabilitas

Disabilitas adalah ketidakmampuan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, yakni keterbatasan dalam hal fisik maupun mental. Penderita disabilitas bukan hanya mengalami masalah pada kesehatan saja, tetapi kondisi ini bisa terjadi karena tubuh dan pikiran mengalami kesulitan dalam melakukan suatu aktivitas. Penderita disabilitas juga akan sulit untuk berinteraksi dengan lingkungannya, meski beberapa dari mereka tidak dapat diketahui ciri-ciri khusus apakah mengalami disabilitas apa tidak.

Penderita disabilitas biasanya mengalami keterbatasan dalam sejumlah aktivitas, di antaranya:

  • Penglihatan
  • Pergerakan
  • Pemikiran
  • Mengingat
  • Pembelajaran
  • Berkomunikasi
  • Pendengaran
  • Kesehatan mental
  • Hubungan sosial

Baca juga: Tidak Ada Diskriminasi, Penyandang Disabilitas-pun Bisa Bekerja di Garuda Indonesia

Pengertian Difabel

Difabel adalah sebuah istilah halus yang menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami disabilitas atau mengacu pada keterbatasan penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Tahukah Kawan, penggunaan kata difabel lebih sopan dan halus terdengar untuk digunakan dalam menjelaskan kondisi seseorang yang memiliki keterbatasan. Dapat disimpulkan, bahwa seseorang difabel adalah bukan tidak mampu untuk melakukan suatu aktivitas tetapi hanya memiliki keterbatasan untuk melakukannya.

Kondisi seseorang difabel dapat ditunjang untuk melakukan aktivitas yang seharusnya, yaitu dengan menggunakan alat bantu yang mereka butuhkan. Dengan begitu mereka dapat melakukan aktivitas tersebut secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

Baca juga: Mengasah Kreativitas Tanpa Batas Bersama Komunitas Kreatif Disabilitas

Macam-Macam Disabilitas

Macam-macam disabilitas | Mart Production/pexel.com
info gambar

Disabilitas sendiri terbagi juga dari beberapa jenis, seorang penyandang disabilitas dapat mengalami satu atau lebih dari macam-macam disabilitas dalam waktu yang bersamaan. Nah, untuk mengetahuinya berikut adalah macam-macam disabilitas yang harus diketahui yaitu:

1. Disabilitas Sensorik

Disabilitas sensorik adalah terganggunya salah satu fungsi dari panca indera yaitu: Disabilitas netra, yang mana akurasi penglihatannya kurang dari 6 per 60 setelah dikoreksi atau sama sekali tidak memiliki daya penglihatan atau buta.

Adapula disabilitas rungu wicara, merupakan istilah tidak berfungsinya organ pendengaran dan fungsi bicara. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kelahiran, kecelakaan, maupun penyakit.

2. Disabilitas Fisik

Disabilitas fisik adalah terganggunya fungsi gerak antara lain lumpuh layu atau kaku, paraplegi, cerebral palsy (CP), akibat amputasi, stroke, kusta, dan lain-lain. Yang mana hal tersebut terjadi karena faktor tertentu, misalnya karena ecelakaan, kelainan bawaan, atau penyakit.

Pada penyandang disabilitas fisik umumnya memiliki gangguan tubuh yang tampak dari anggota gerak atau otot, bentuk tubuh, fungsi tulang, sendi, otot, maupun syaraf yang berkurang.

3. Disabilitas Intelektual

Disabilitas intelektual (tunagrahita) adalah gangguan perkembangan mental yang terlihat dari berkurangnya fungsi konkrit di setiap tahap perkembangan kemampuan intelektual, yang mana hal ini berhubungan dengan tingkat kecerdasan. Singkatanya, kemampuan intelektual dan kognitif penyandang disabilitas intelektual ini ada di bawah rata-rata dibandingkan kebanyakan orang.

Penyandang disabilitas intelektual ditandai dengan keterbatasan dalam beradaptasi. Kondisi ini juga akan membuat penyandang tersebut mengalami keterbatasan untuk berkomunikasi, merawat diri, kehidupan di rumah, keterampilan sosial, keterlibatan dalam komunitas, kesehatan dan keamanan, akademik dan kemampuan bekerja.

Klasifikasi penyandang disabilitas intelektual berdasar tingkat kecerdasan atau skor IQ menurut American Psychological Association (APA).

  • Ringan (debil,) skor IQ 55-70
  • Sedang (imbesil), skor IQ 40-55
  • Berat, skor IQ 25-40
  • Sangat berat, skor IQ < 25

4. Disabilitas Mental

Merupakan terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku bagi penderitanya seperti: Psikososial misalnya skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas, gangguan kepribadian. Selain itu, disabilitas ini juga berpengaruh pada perkembangan kemampuan interaksi sosial, misalnya autis dan hiperaktif.

5. Disabilitas Ganda

Disabilitas ganda merupakan beberapa kondisi disabilitas (lebih dari satu jenis) yang disandang oleh seseorang. Seperti yang telah dijelaskan, bahwa penderita disabilitas bisa mengalami satu atau lebih dari macam-macam disabilitas.

Umumnya disabilitas ganda terjadi dalam tempo jangka panjang (minimal 6 bulan atau bahkan permanen), yang ditentukan dari diagnosis tenaga kesehatan. Contoh disabilitas ganda adalah disabilitas rungu-wicara dan disabilitas netra-tuli.

Baca juga: Ratnawati Sutedjo, Sosok Kartini Masa Kini yang Berdayakan Kaum Disabilitas

Tips dan Cara Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas

Adab berinteraksi dengan penyandang disabilitas | Ivan Samkov/pexel.com
info gambar

Tahukah Kawan bahwa penyandang disabilitas memiliki kedudukan hukum dan HAM yang sama dengan orang normal lainnya. Hal ini tercantum di dalam UU No.88 tahun 2016 Negara Republik Indonesia, yang menjamin kelangsungan hidup setiap warga negara.

Nah, penyandang disabilitas ini juga memiliki hak untuk hidup maju, berkembang dan bermartabat. Bahkan untuk berinteraksi kepada mereka, kita juga harus tahu aturan dan adab agar mereka dilakukan layaknya orang normal lainnya.

Tidak semua penyandang disabilitas ingin disebut sebagai sosok inspirasi, atau mereka juga tak ingin untuk dikasihani. Agar tidak salah untuk berinteraksi dengan mereka, berikut beberapa cara berinteraksi dengan disabilitas adalah:

1. Perkenalkan diri kepada mereka terlebih dahulu

Saat berinteraksi kepada disabilitas dengan gangguan penglihatan ada baiknya Kawan selalu memperkenalkan diri sebelum berbicara, lalu tanyakan kepada mereka apakah butuh bantuan? Jika iya maka dengarkan instruksi yang diberikan.

2. Jangan menarik mereka untuk berjalan

Saat menuntun disabilitas dengan gangguan penglihatan berjalan maka biarkan mereka untuk memegang tangan Kawan terlebih dahulu dan jelaskan kondisi lingkungan sekitar dengan baik. Ada juga disabilitas yang dipandu dengan seekor anjing untuk berjalan, nah tugas kita jangan mengganggu anjing tersebut dengan memberi makan dan lainnya.

3. Tatap mereka saat berbicara

Saat berinteraksi dengan kondisi disabilitas ini, Kawan diharapkan untuk melihat mereka saat ingin berbicara dan bicaralah dengan nada yang normal. Jika mereka ingin Kawan berbicara dengan pendampingnya, barulah bicara dengan baik untuk mengutarakan apa yang ingin disampaikan.

Jika mereka tidak ditemani pendamping, Kawan bisa meminta mereka untuk mengulanginya atau memberikan alat tulis agar mereka dapat menyampaikan apa yang ingin disampaikan.

4. Jangan paksa mereka

Pada kondisi disabilitas dengan kondisi kesehatan mental kita bisa memberikan instruksi atau penjelasan yang jelas, bisa melalui tulisan jika memang diperlukan. Jangan memaksa disabilitas, berikan mereka ruang dan waktu yang fleksibel lebih luang bagi mereka agar dapat menyelesaikan pekerjaan atau pelatihan untuk mengatasi hal yang sedang mereka alami.

5. Selalu hargai mereka seperti kita ingin dihargai

Kawan bisa berinteraksi dengan baik dan menghargai mereka untuk mengutarakan apa yang akan mereka ucapkan. Berilah waktu dan perhatian yang penuh kepada mereka serta perlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain.

6. Jangan sentuh alat bantu mereka tanpa izin

Saat melakukan interaksi dengan kondisi disabilitas gangguan fisik, Kawan bisa bertanya kepada mereka sebelum menawarkan bantuan. Jangan tunjukkan rasa kasihan kepada mereka, karena mereka ingin diperlakukan dengan baik sama seperti yang lain. Kawan bisa meminta izin kepada mereka saat hendak menyentuh alat bantunya seperti kursi roda yang dikenakan.

Mulai sekarang hargai setiap orang termasuk penyandang disabilitas! Ingat, kita semua sama dan pastikan untuk menghindari pertanyaan yang membuat penyandang disabilitas merasa terkucilkan, seperti menanyakan bagaimana perasaan mereka dengan status disabilitas tersebut.

Baca juga: Sumbangasih Mas Akbar, Sosok Difabel Pemberdaya Disabilitas

Refesensi:

dinkes.jogjaprov.go.id | halodoc.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Deka Noverma lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Deka Noverma.

DN
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini