Tunadaksa (Disabilitas Fisik): Pengertian, Penyebab, dan Cara Perawatan

Tunadaksa (Disabilitas Fisik): Pengertian, Penyebab, dan Cara Perawatan
info gambar utama

Tunadaksa adalah suatu kondisi anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak seperti sendi, tulang dan otot. Kondisi ini bisa disebut sebagai disabilitas fisik, yang mempengaruhi anak untuk melakukan kegiatan dengan pelayanan pendidikan khusus.

Jika mengalami gangguan gerakan karena kelumpuhan pada fungsi saraf otak, kondisi ini bisa dikatakan sebagai Cerebral Palsy (CP). Butuh perhatian ekstra untuk merawat anak dengan tunadaksa. Perlu diketahui bahwa tunadaksa ternyata bisa terjadi pada semua usia. Untuk mengetahui kenapa, simak penjelasan lengkapnya.

Mengenal Apa itu Tunadaksa (Disabilitas Fisik)

pengertian tunadaksa atau disabilitas fisik
info gambar

Tunadaksa adalah salah satu disabilitas fisik yang terdiri dari kata “tuna” yang berarti rugi atau kekurangan dan “daksa” yang berarti tubuh. Jika diartikan secara keseluruhan tunadaksa merupakan suatu kondisi seseorang yang memiliki tubuh tidak sempurna.

Meski memiliki tubuh yang tidak sempurna secara fisik yaitu bagian tulang atau sendi otot, akan tetapi panca indera seorang dengan tunadaksa masih normal dan berfungsi dengan baik sehingga kondisi ini kerap disebut juga sebagai cacat tubuh, disabilitas fisik, atau orthopedically handicapped.

Seseorang dengan tunadaksa dapat dilihat dari kondisi fisiknya yang dapat mengganggu untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Misal, anak dengan tunadaksa yang memiliki kaki yang tidak normal sehingga ia tidak mampu untuk berjalan dan membutuhkan kursi roda sebagai alat bantu.

Dari kelainan atau kecacatan inilah seorang deng tunadaksa akan mengalami gangguan pada koordinasi, komunikasi, adaptasi, dan mobilisasi mereka. Nah, dapat disimpulkan bahwa tunadaksa memiliki arti suatu kondisi sebagai akibat dari gangguan pada otot, sendi, dan tulang yang bisa mempengaruhi fungsi normalnya.

Baca juga: Disabilitas atau Difabel? Ini Perbedaan yang Wajib untuk Diketahui!

Jenis-Jenis Tunadaksa (Disabilitas Fisik)

Jenis tunadaksa atau jenis disabilitas fisik
info gambar

Tunadaksa dikelompokan menjadi beberapa kategori dalam ilmu kedokteran, yaitu:

1. Tunadaksa Muskuloskeletal (musculoskeletal disability)

Tunadaksa Muskuloskeletal yaitu suatu kondisi yang memengaruhi sendi, tulang dan otot di mana seorang dengan tunadaksa mengalami kehilangan atau deformitas anggota badan, Osteogenesis imperfecta (penyakit tulang rapuh) dan Muscular Dystrophy (kelemahan otot).

Kondisi ini membuat tubuh mereka tidak dapat melakukan gerakan yang disebabkan kelainan bentuk, penyakit yang mempengaruhi otot tulang.

2. Tunadaksa Neuromuskuloskeletal

Tunadaksa Neuromuskuloskeletal adalah kondisi yang mana penderitanya tidak dapat menggerakkan bagian tubuh yang terdampak, disebabkan karena penyakit, degenerasi, atau mengalami gangguan pada sistem saraf yang mengakibatkan cacat fisik.

Sepeti cerebral palsy, spina bifida, stroke, cedera tulang belakang, cedera kepala, dan poliomielitis.

Baca juga: Sumbangasih Mas Akbar, Sosok Difabel Pemberdaya Disabilitas

Faktor Penyebab Terjadinya Tunadaksa

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya tunadaksa pada seseorang, faktor tersebut bisa saja terjadi akibat kecelakaan, penyakit, ataupun bawaan sejak lahir. Nah, berikut penjelasan penyebab terjadi tunadaksa di antaranya:

1. Faktor prenatal (sebelum kelahiran)

Faktor ini terjadi disaat janin masih berada di dalam kandungan. Hal ini bisa saja karena adanya faktor genetik dan kerusakan pada sistem saraf pusat.

2. Faktor neonatal (saat lahir)

Faktor ini terjadi karena adanya kendala saat ibu melahirkan, seperti memaksakan kelahiran normal saat posisi bayi sungsang, pendarahan di otak hingga penggunaan anestesi yang berlebihan.

3. Faktor postnatal (setelah lahir)

Saat bayi sudah lahir pun tunadaksa bisa saja terjadi, hal ini bisa disebabkan oleh penyakit radang selaput otak atau meningitis, radang otak atau ensefalitis. Selain itu terjadinya benturan keras pada kepala anak saat terjatuh, bisa mengakibatkan tunadaksa pada anak.

Baca juga: Sabar Gorky, tunadaksa tangguh asal Solo penakluk puncak Cartenz Pyramid

Cara Perawatan Anak dengan Tunadaksa

tunadaksa atau disabilitas fisik
info gambar

Dalam perawatan anak dengan tunadaksa semua tergantung pada penyebab, jenis, perluasan penyakit serta gangguan yang mereka derita. Ada program rehabilitas yang dapat membantu kondisi anak dengan tunadaksa, yang tentunya berguna untuk mencegah memperburuk kondisi mereka.

Adapun program rehabilitas tunadaksa adalah:

1. Melakukan terapi okupasi.

Terapi ini merupakan perawatan khusus agar penyandang disabilitas seperti tunadaksa bisa hidup mandiri. Program ini dilakukan dengan melakukan berbagai latihan untuk meningkatkan kemampuan fungsional dan keterampilannya.

2. Melakukan fisioterapi.

Fisioterapi bisa diterapkan melalui sarana fisik dengan melakukan olahraga dan elektroterapi yang disesuaikan dengan kebutuhan.

3. Terapi wicara

Terapi wicara merupakan salah satu program perawatan dan pelatihan khusus agar penyandang disabilitas dapat berkomunikasi secara efektif.

Anak dengan tunadaksa memang butuh perawatan dan perhatian khusus untuk meningkatkan kemampuannya sehari-hari. Melalui perawatan-perawatan inilah, anak dengan tunadaksa diharapkan dapat untuk melakukan kegiatan mereka secara mandiri.

Baca juga: Tunarungu atau Tuli, Mana Kata yang Paling Tepat?

Sumber:

hellosehat.com | sehatq.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Deka Noverma lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Deka Noverma.

DN
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini