Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Ketika Agama dan Seni Budaya Menyatu

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Ketika Agama dan Seni Budaya Menyatu
info gambar utama

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang terletak di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah memang dikenal sebagai masjid yang megah. Namun, tempat ibadah umat Islam ini juga menjadi simbol persahabatan dan toleransi lintas budaya.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, Wakil Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Bagus Sigit Setiawan mengungkapkan bahwa masjid itu merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyatukan keberagaman budaga dan agama.

Menurutnya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tak hanya dapat mempererat hubungan antarnegara, tetapi juga menjadi titik pertemuan bagi orang-orang dari berbagai latar belakang, yang menciptakan dialog dan pemahaman lintas budaya dan agama.

Harmonisasi agama dan seni

Kombinasi yang harmoni antara agama, seni arsitektur, dan persahabatan internasional disebut mencerminkan keindahan spiritual dan kekayaan budaya yang ternyata dapat bersatu dalam satu tempat.

“Meskipun bangunan megah berukuran 8.000 meter persegi ini merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA, tetapi arsitektur lokal juga diterapkan pada proses pembangunannya, termasuk lantai uatama dengan ukiran batik,” kata Bagus.

Saat ini, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia. Mereka berdatangan untuk beribadah sekaligus merasakan atmosfer keajaiban arsitektur dan kekayaan budaya Indonesia.

Baca juga Kisah Gedung “Setan” yang Kini Berubah Jadi Masjid Megah di Kota Bandung

Berkapasitas 15 ribu jemaah

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mampu menampung hingga 15 ribu jemaah. Keindahan arsitektur dan keragaman budaya yang terlihat pada bangunannya menjadikan masjid ini sebagai salah satu monumen yang dibanggakan warga Surakarta.

Tidak hanya memiliki ruangan yang luas untuk beribadah, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga menyediakan fasilitas yang ramah bagi difabel, anak-anak, dan ibu hamil melalui pembangunan lift sehingga dapat memudahkan mobilitas mereka.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo mencatat sepanjang tahun 2023, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mencapai lebih dari tiga juga orang, sejak dibuka secara resmi pada Maret 2023.

Baca juga Melihat Akulturasi Budaya Lewat Layur Semarang yang Berusia Dua Abad

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini