Mengenal Galeri Nasional: Koleksi, Lokasi, Sejarah, hingga Jam Bukanya

Mengenal Galeri Nasional: Koleksi, Lokasi, Sejarah, hingga Jam Bukanya
info gambar utama

Galeri Nasional sangat cocok didatangi oleh siapapun yang ingin mengetahui lebih dalam soal seni rupa. Kenali lebih dekat dan intip profil Galeri Nasional di sini.

Di tengah kepungan pusat perbelanjaan di Jakarta, Galeri Nasional adalah salah satu tempat yang terbuka bagi publik dan bisa dikunjungi dengan nuansa yang berbeda. Di sana, pengunjung dapat menikmati aneka ragam karya seni rupa hasil karya pada seniman.

Ya, Galeri Nasional adalah tempat di mana seni rupa menjadi pusatnya. Inilah tempat di mana karya-karya terbaik dari para seniman terbaik dikumpulkan.

Ingin mengenal Galeri Nasional lebih jauh? Kali ini GNFI akan mengulas tentang profil Galeri Nasional mulai dari sejarah, lokasi, koleksi, hingga jadwal bukanya.

Tenun Troso, Tenun Ikat Tradisional Kebanggaan Jepara

Ada Apa di Galeri Nasional?

Bagi Kawan GNFI yang sebelumnya belum pernah mendengar tentang Galeri Nasional mungkin akan bertanya-tanya, apa itu Galeri Nasional? Atau Ada apa di Galeri Nasional?

Sesuai namanya, Galeri Nasional adalah museum sekaligus galeri seni rupa modern dan kontemporer Indonesia, demikian sebagaimana dikutip dari laman resmi Dirjen Kebudayaan Kemdikbud.

Ada banyak jenis karya seni rupa yang dimiliki Galeri Nasional, mulai dari lukisan, patung, keramik, hingga instalasi. Semuanya dipamerkan baik itu melalui pameran tetap, temporer, maupun keliling.

Sesuai namanya, pameran tetap adalah pameran karya seni rupa yang bersifat permanen. Pameran ini terus terbuka untuk umum. Sementara itu, pameran temporer adalah pameran yang hanya digelar untuk waktu tertentu. Biasanya, jadwal dan daftar pameran temporer dalam satu bulan diumumkan oleh Galeri Nasional melalui laman media sosialnya. Lalu pameran keliling adalah pameran yang diselenggarakan di banyak tempat dan Galeri Nasional adalah salah satunya.

Saat ini, koleksi milik Galeri Nasional berjumlah sekitar 1785 buah. Di antara koleksi-koleksi tersebut, terdapat karya sejumlah nama seniman legendaris Tanah Air seperti Raden Saleh, Affandi, dan Basoeki Abdullah. Selain itu ada pula karya-karya seniman luar negeri.

Melihat karya-karya yang dipamerkan di Galeri Nasional memang sungguh memukau. Bisa jadi pengunjung pun tertarik untuk berpose dan berfoto di depan karya yang ada di sana. Terkait pengambilan foto, ada aturan penting yang perlu diperhatikan, yakni pengunjung diperbolehkan berfoto namun dilarang menggunakan flash alias lampu kilat. Alasanya adalah karena cahaya dengan intensitas tinggi seperti flash bisa merusak karya, apalagi ada karya yang usianya sudah menginjak ratusan tahun.

Pameran bukan satu-satunya kegiatan yang dilaksanakan di Galeri Nasional. Selain pameran, ada pula edukasi, kemitraan, dan publikasi karya seni rupa. Semua kegiatan itu juga dapat terselenggara melalui kerjasama dengan berbagai pihak baik itu dari dalam maupun luar negeri.

Situs Kota Rentang, Peradaban Maritim yang Tersisa dari Daerah Sumatra

Sejarah Galeri Nasional

Sejarah Galeri Nasional Indonesia bermula dari perintisan Wisma Seni Nasional pada tahun 1960-an. Sembari menunggu Wisma Seni Nasional, dibuatlah Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud yang diresmikan pada tahun 1987.

Beberapa tahun kemudian, gagasan mendirikan Galeri Nasional Indonesia pun dikemukakan oleh Prof. Edi Sedyawati yang saat itu menjabat Direktur Jendral Kebudayaan. Akhirnya, Galeri Nasional Indonesia didirikan dan peresmiannya dilakukan pada tanggal 8 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Yuwono Sudharsono.

Jika kita datang berkunjung ke Galeri Nasional, maka yang akan terlihat adalah gedung dengan gaya arsitektur ala kolonial Belanda. Apakah gedung tersebut memang berasal dari jaman Belanda?

Jawabannya adalah: Iya. Apalagi, sejarah gedung yang kini menjadi Galeri Nasional memang jauh lebih panjang ketimbang Galeri Nasional itu sendiri. Gedung Galeri Nasional ternyata sudah ada sejak era 1800-an.

G.C van Rijk adalah orang yang membangun gedung ini pada tahun 1817. Awalnya gedung ini dikenal dengan nama Indische Woonhuis. Pada tahun 1900 gedung ini digunakan untuk keperluan pendidikan bagi Yayasan Kristen Carpentier Alting Stitching ( CAS ) yang beropasi di bawah Ordo Van Vrijmetselaren. Selama digunakan oleh CAS, gedung ini difungsikan sebagai asrama.

Setelah Indonesia merdeka, fungsi gedung beralih sebagai dampak dari dilarangnya kegiatan pemerintah dan masyarakat Belanda oleh Pemerintah Indonesia. Dari yang awalnya digunakan CAS, bangunan dimiliki oleh Yayasan Raden Saleh.

Yayasan Raden Saleh kemudian juga dibubarkan hingga gedungnya diambilalih Pemerintah Indonesia dan diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Desa Kalumpang, Tanah yang Menyimpan Jejak Leluhur Nusantara

Lokasi Galeri Nasional dan Cara ke Sana

Galeri Nasional berlokasi tepat di jantung Kota Jakarta, tepatnya di daerah Gambir, Jakarta Pusat. Alamat lengkapnya yakni Jl. Medan Merdeka Tim. No.14, RT.6/RW.1, Gambir, Kecamatan Ga mbir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110.

Karena lokasinya itu, Galeri Nasional sangat mudah dijangkau. Galeri Nasional bisa dijangkau dengan moda transportasi kereta Commuter Line dan bus TransJakarta.

Jika menggunakan Commuter Line, Anda bisa turun di Stasiun Gondangdia lalu berjalan kaki menyusuri Jl. Srikaya, Jl. Kebon Sirih, dan Jl. Ridwan Rais sejauh 1,1 kilometer.

Namun jika Anda merasa berjalan kaki dari Stasiun Gondangdia terlalu jauh, maka TransJakarta bisa jadi pilihan. Di dekat Galeri Nasional terdapat Halte Gambir 2 yang jaraknya cuma sekitar 200 meter. Atau alternatif lain jika Anda tetap ingin menggunakan Commuter Line, Anda bisa turun di Stasiun Juanda lalu melanjutkan perjalanan dengan bus 7F.

Lokasi Galeri Nasional sebenarnya sangat dekat dengan Stasiun Gambir. Namun pengguna Commuter Line tidak bisa naik dan turun di sana karena stasiun tersebut hanya digunakan untuk beberapa kereta api jarak jauh.

Galeri Nasional juga letaknya berdekatan dengan objek wisata atau tempat lain yang bisa menjadi tujuan jalan-jalan. Di seberang Galeri Nasional adalah tempat di mana Monumen Nasional berdiri. Kemudian tidak jauh dari sana, ada pula Perpustakaan Nasional dan Museum Nasional. Dengan demikian, Anda dapat mengangendakan berkunjung ke beberapa tempat sekaligus dalam sehari.

Mitos Pertirtaan Candi Songgoriti yang Berikan Tuah Penyembuhan Penyakit

Jadwal Buka dan Tiket Masuk Galeri Nasional

Jika Anda tertarik mengunjungi Galeri Nasional, maka Anda perlu memperhatikan jadwal bukanya. Jangan sampai salah agar Anda tidak datang saat tempatnya sedang tutup.

Galeri Nasional buka setiap hari Selasa hingga Minggu. Setiap hari Senin, Galeri Nasional Libur. Untuk jam bukanya, Galeri Nasional beroperasi pada pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

Pengunjung tidak perlu membayar untuk menikmati koleksi Galeri Nasional. Semua tidak dipungut biaya alias gratis. Pengunjung hanya diminta mengisi data diri di buku tamu yang tersedia.

Itulah sekelumit informasi untuk mengenai Galeri Nasional. Tertarik berkunjung dan menikmati koleksi Galeri Nasional? Yuk, datang dan nikmati karya-karya seni rupa yang luar biasa di sana!

5 Peninggalan Zaman Logam, Bukti Kreativitas Peradaban Purba Masa Lampau



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini