Walewangko dan Bolaang Mongondow, Rumah Adat Sulawesi Utara

Walewangko dan Bolaang Mongondow, Rumah Adat Sulawesi Utara
info gambar utama

Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat dengan karakteristiknya masing-masing. Di Sulawesi Utara, terdapat rumah adat Walewangko dan Bolaang Mongondow.

Rumah Walewangko disebut juga sebagai rumah pewaris yang memiliki bentuk seperti rumah panggung, sedangkan rumah Bolaang Mongondow juga merupakan rumah panggung penduduk setempat.

Serupa tapi tak sama, keduanya memiliki makna dan karakteristik cukup berbeda, loh. Ingin tahu sejarah dan penjelasan lengkap rumah adat Sulawesi Utara? Simak penjelasan berikut ini, Kawan!

1. Rumah Adat Walewangko

dok. Indonesia Traveler

Rumah adat Walewangko atau yang biasa disebut dengan rumah pewaris adalah rumah adat suku Minahasa yang tinggal di Sulawesi Utara. Rumah ini memiliki dua bentuk rumah panjang yang disebut Walewangko.

Sejarah Rumah Adat Walewangko

Rumah Walewangko dahulu dibuat dengan teknik ikat, yakni menempelkan bahan pada pohon yang tinggi. Teknik ini dilakukan untuk mengantisipasi binatang buas atau banjir. Namun, pada 1850, konsep rumah ini diubah menjadi rumah panggung dengan kayu besi sebagai kerangka rumah agar awet selama puluhan tahun lamanya.

Bagian-Bagian Rumah Adat Walewangko

Rumah Walewangko terbagi menjadi beberapa bagian yakni, bagian utama atau lezat yang ada di depan rumah menyerupai beranda. Tempat ini digunakan oleh kepala suku untuk menyampaikan pengumuman.

Selain itu, ada serambi atau sekey, yakni area rumah yang memiliki dinding di dalam rumah bagian depan. Tempat ini digunakan untuk upacara adat dan menerima tamu.

Nah, untuk bagian ruang tamu, tempat ini digunakan untuk menyambut kerabat atau keluarga pemilik rumah yang terhubung dengan ruang makan, tempat tidur, dan dapur.

Baca juga: Menjelajahi 7 Keindahan Sulawesi dengan Kereta Api, Ada Apa Saja sih, di Sana?

Makna Rumah Adat Walewangko

Rumah Walewangko memiliki ciri khas, yakni terhubung dengan adat istiadat setempat sehingga dapat memunculkan daya tarik yang khas bagi pemiliknya. Rumah ini juga sangat ekonomis karena dibuat dari bahan-bahan alam yang mudah ditemui. Selain itu, bentuknya yang seperti panggung menjadi pelindung bagi pemilik rumah.

Karakteristik Rumah Adat Walewangko

Ciri khas Rumah Walewangko terdapat di tangganya yang berada di sisi depan rumah. Kedua tangga ini berhadapan dan memiliki muara di depan rumah seperti huruf U yang terbalik. Tangga ini dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat.

Jika roh menaiki tangga yang satu, maka otomatis roh jahat akan turun melalui tangga yang lainnya. Setiap anak tangga juga merepresentasikan jumlah harta untuk mempelai perempuan.

Selain itu, rumah ini juga dibuat dengan daun rumbia karena genteng terbuat dari tanah liat. Mereka memiliki kepercayaan bahwa hanya orang meninggal yang boleh tinggal di bawah tanah.

2. Rumah Adat Bolaang Mongondow

dok. Selasar

Mirip dengan rumah adat Walewangko, Rumah Bolaang Mongondow memiliki perbedaan yang cukup unik, yakni atapnya yang terbuat dari bubungan atap curam dan melintang.

Sejarah Rumah Adat Bolaang Mongondow

Rumah adat Bolaang Mongondow memiliki empat bagian ruangan, salah satunya ruangan khusus anak perempuan yang dipingit. Di ruangan tersebut, keluarga memberikan perhatian khusus kepada anak perempuan.

Terdapat juga ruangan Yu’ong Ing Baloi, ruangan yang digunakan untuk aktivitas keluarga secara bersama-sama.

Bagian-Bagian Rumah Adat Bolaang Mongondow

Rumah Bolaang Mongondow memiliki empat bagian, yakni Dungkolon atau Serambi Depan sebagai tempat menerima tamu atau musyawarah. Yu’ong Ing Baloi atau Ruang Besar sebagai tempat berkumpulnya anggota keluarga, sanak saudara, atau anak-anak bermain. Di malam hari, ruangan ini diberikan sekat untuk tempat tidur.

Dodungon sebagai ruangan memasak, dan Kamar Atas Khusus Anak Perempuan khusus perempuan yang dipingit. Perempuan tersebut akan berada di dalam rumah selama 40 hari.

Karakteristik Rumah Adat Bolaang Mongondow

Karakteristik rumah adat Bolaang Mongondow adalah rumah ini memiliki beberapa nama berdasarkan kedudukan pemilik rumah, yakni sebagai berikut:

  • Baloi: Rumah adat yang digunakan masyarakat sebagai tempat tinggal.
  • Lurung (Laig): Rumah adat untuk tempat tinggal yang sederhana.
  • Silidan: Rumah adat untuk tempat tinggal yang di bagian plafonnya terdapat ruangan untuk para gadis yang dipingit.
  • Komalig: Rumah adat yang digunakan untuk tempat raja.
  • Genggulang: Rumah adat untuk para pekebun yang bisa digunakan saat beristirahat.

Nah, itu dia sejarah, bagian-bagian, makna, hingga karakteristik rumah adat Sulawesi Utara, yakni rumah adat Walewangko dan rumah adat Bolaang Mongondow. Sangat unik, ya!

Sumber:

https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-sulawesi-Utara-54613

https://www.orami.co.id/magazine/rumah-adat-sulawesi-utara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Zihan Berliana Ram Ghani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Zihan Berliana Ram Ghani.

ZG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini