Mengapa Pelangi Berbentuk Setengah Lingkaran? Ternyata Ini Alasannya!

Mengapa Pelangi Berbentuk Setengah Lingkaran? Ternyata Ini Alasannya!
info gambar utama

Pelangi adalah fenomena alam yang memukau dan mengagumkan. Kita sering melihat pelangi dalam bentuk setengah lingkaran di langit setelah hujan. Namun, kenapa pelangi berbentuk setengah lingkaran yang unik?

Untuk mengetahui mengapa pelangi memiliki bentuk setengah lingkaran, kita perlu memahami bagaimana pelangi terbentuk.

Pelangi terbentuk ketika cahaya matahari melewati tetes-tetes air di udara. Cahaya yang melewati tetes air ini dipantulkan dan dibiaskan saat melintasi permukaan tetes air tersebut. Proses ini menyebabkan cahaya terpecah menjadi spektrum warna yang berbeda seperti warna-warna pelangi yang kita kenal.

Bentuk setengah lingkaran dari pelangi terjadi karena cahaya yang terpantul dan terbiaskan kembali ke arah kita hanya pada sudut tertentu. Cahaya matahari masuk ke dalam tetes-tetes air dengan sudut tertentu dan terbelok ke sudut yang berbeda saat melewati permukaan air. Cahaya kemudian dibiaskan lagi ketika meninggalkan tetes air dan mencapai mata kita.

Setelah Gerhana Matahari, Akan Terjadi Gerhana Bulan pada 5-6 Mei 2023

Kenapa Pelangi Berbentuk Setengah Lingkaran?

Nah, setelah tahu pembentukan pelangi, Kawan perlu memahami sudut pembelokan cahaya oleh tetes air. Sudut pembelokan cahaya oleh tetes air dipengaruhi oleh indeks bias air dan indeks bias udara. Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya di udara dan kecepatan cahaya di medium lain seperti air.

Ketika cahaya masuk ke tetes air, ia melambat karena kecepatan cahaya di air lebih lambat daripada kecepatan cahaya di udara. Hal ini menyebabkan cahaya beralih arah. Ketika cahaya mencapai permukaan tetes air, ia mengalami pembiasan karena ia mengubah arahnya saat memasuki tetes air.

Setelah mengalami pembiasan, cahaya memantul di dalam tetes air dan mencapai permukaan air yang berlawanan dengan titik di mana ia memasuki tetes air. Setelah itu, cahaya kembali memantul ke dalam udara dan menuju mata kita.

Sudut pembelokan cahaya oleh tetes air adalah 42 derajat untuk warna merah dan 40 derajat untuk warna ungu. Ini berarti bahwa cahaya merah yang terpantul dan terbiaskan kembali ke mata kita hanya terjadi pada sudut tertentu, dan hal yang sama berlaku untuk warna-warna pelangi lainnya.

Sudut ini membentuk lingkaran penuh dengan titik pusat matahari sebagai pusatnya. Namun, karena permukaan bumi membatasi pandangan kita, kita hanya melihat setengah dari lingkaran penuh, yang menghasilkan bentuk setengah lingkaran yang kita lihat di langit.

Cuaca Amat Panas Belakangan Ini, Apa Penyebabnya?
Sudut pembelokan cahaya
info gambar

Selain itu, cahaya dari matahari juga mengalami penghalang ketika melewati atmosfer bumi. Hal ini menyebabkan cahaya merah di silaukan lebih cepat daripada cahaya biru. Ketika cahaya merah disebarkan oleh partikel udara dan molekul, ia dapat melintasi jarak yang lebih jauh daripada cahaya biru sebelum menjadi sangat lemah untuk dilihat oleh mata manusia.

Ini berarti bahwa cahaya merah yang terpantul kembali ke mata kita dari tetes air pada sudut yang tepat adalah yang paling terlihat, diikuti oleh cahaya kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Kesimpulannya, pelangi memiliki bentuk setengah lingkaran karena cahaya yang terpantul dan terbiaskan kembali ke arah kita hanya pada sudut tertentu, yang membentuk lingkaran penuh dengan titik pusat matahari sebagai pusatnya.

Namun, karena permukaan bumi membatasi pandangan, kita hanya melihat setengah dari lingkaran penuh, yang menghasilkan bentuk setengah lingkaran.

100 Astronom Dunia Akan Berkumpul di Biak 20 April, Saksikan Gerhana Matahari Hibrida

Selain itu, cahaya dari matahari juga mengalami penghalang ketika melewati atmosfer bumi, yang menyebabkan cahaya merah yang terpantul dan terbiaskan kembali ke mata kita menjadi yang paling terlihat.

Pelangi adalah salah satu contoh indah dari bagaimana alam menciptakan keindahan dengan proses sederhana, tetapi menakjubkan. Fenomena ini dapat menginspirasi untuk lebih memperhatikan keindahan di sekitar kita dan mengapresiasi keajaiban alam yang ada di dunia ini.

Referensi: earthsky.org | entelki.in

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

F
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini