Waspada Ticket Scamming dan Modus-Modusnya

Waspada Ticket Scamming dan Modus-Modusnya
info gambar utama

Setelah hampir tiga tahun “puasa” nonton konser offline, akhirnya konser musik di Indonesia mulai kembali rutin digelar sejak pertengahan 2022 lalu. Tahun ini, tidak tanggung-tanggung, kabarnya ada banyak musisi lokal hingga internasional yang sudah menjadwalkan manggung di Indonesia sepanjang 2023.

Bulan-bulan awal kemarin, penggemar K-Pop telah dikenyangkan dengan konser Blackpink, Treasure NCT Dream, hingga Itzy. Kabar mengenai artis-artis yang akan "manggung" di Indonesia kian bertambah, salah satunya yang baru-baru ini dibicarakan adalah Coldplay. Namun, sebelum Kawan menikmati konser dan mempersiapkan segalnya, membeli tiket konser artis kesukaan adalah wajib. Tidak jarang, momen-momen ini banyak disalahgunakan oleh sebagian pihak, seperti calo atau misalnya penipu tiket.

Baca juga: Harga Tiket Konser Coldplay Dirilis, Simak 5 Fakta Ini Sebelum War

Scam atau penipuan merupakan kejahatan yang sebenarnya sudah kerap terjadi di kalangan masyarakat, dari kalangan menengah kebawah maupun menengah keatas tak luput dari kejahatan ini. Berbagai motif penipuan juga sudah banyak terjadi di masyarakat, secara online maupun secara langsung. Berikut modus-modus penipuan tiket (ticket scamming) sebagai berikut

Penjualan Tiket Palsu

Penipu dapat menjual tiket palsu untuk konser yang sedang populer. Mereka mungkin mencetak tiket palsu dengan kualitas yang baik atau menggunakan teknologi yang canggih untuk membuat tiket palsu dengan barcode yang valid. Selalu beli tiket hanya dari sumber resmi atau situs web terpercaya yang ditunjuk oleh penyelenggara konser.

Tips War Ticket | Foto: kumparan.com
info gambar

Situs Web Palsu atau Iklan Tidak Resmi

Penipu sering kali membuat situs web palsu yang meniru situs resmi penyelenggara konser. Mereka juga dapat memasang iklan palsu di platform online. Mereka menawarkan tiket dengan harga yang tinggi atau menjanjikan akses eksklusif ke tempat duduk terbaik. Periksa keaslian situs web dan pastikan membeli tiket hanya dari sumber yang dapat dipercaya.

Scalping atau Penjualan Tiket dengan Harga Lebih Tinggi

Scalping adalah praktik membeli tiket dengan harga normal dan menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi. Penipu dapat menggunakan platform online atau bertemu secara langsung untuk menjual tiket dengan harga yang tidak wajar. Hindari membeli tiket dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga resmi, karena ini seringkali merupakan tanda penipuan.

Pembayaran yang Tidak Aman

Penipu dapat meminta pembayaran melalui metode yang tidak aman, seperti transfer bank langsung atau uang tunai. Mereka mungkin menghindari pembayaran melalui platform atau metode yang memberikan perlindungan konsumen, sehingga sulit untuk mengklaim pengembalian dana jika terjadi penipuan. Selalu berhati-hati dalam melakukan pembayaran dan pastikan menggunakan metode yang aman dan dapat dilacak.

Baca juga:Patut Diwaspadai, Memahami Jenis dan Upaya Mengantisipasi Penipuan Digital

E-mail atau Telepon Palsu

Penipu dapat mengirim e-mail atau menelepon Kawandengan menyamar sebagai perusahaan penyelenggara konser. Mereka mungkin meminta informasi pribadi atau rincian kartu kredit dengan dalih memverifikasi pembelian tiket. Maka dari itu, jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan melalui email atau panggilan telepon yang tidak terverifikasi.

Penipuan Tiket Konser Jalur Jastip

Scam ini banyak terjadi kepada pemggemar yang tidak bisa ikut war tiket karena misalnya sedang bekerja atau persaingan yang ketat. Mereka akan menggunakan jasa ini karena biasanya jasa ini sudah termasuk penukaran tiket fisik. Akhir-akhir ini, usaha jasa titip konser ini sangat banyak beredar dan banyak peminatnya apalagi bagi penggemar idol terkenal dengan kapasitas konser yang hanya sedikit. Meski begitu, kita harus tetap berhati-hati dalam memilih jasa titip, jangan hanya terpaku kepada pengikut sosial media mereka, karena bisa saja followers tersebut hasil beli.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini