Suku Tobelo Dalam Benteng Terakhir Perlindungan Alam di Pulau Halmahera

Suku Tobelo Dalam Benteng Terakhir Perlindungan Alam di Pulau Halmahera
info gambar utama

Suku Tobelo Dalam atau lebih tepatnya disebut dengan O Hongana Manyawa adalah komunitas adat yang mendiami hutan Pulau Halmahera. Orang Tobelo Dalam hidup di dalam hutan dan tak berhubungan dengan dunia luar.

Sosiolog Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Syaiful Madjid mengidentifikasi Suku Tobelo dengan menyebut Tobelo Dalam dan Tobelo Luar. Dirinya tidak sepakat bila ada yang menyebut Suku Tobelo bermental primitif.

“Saya tidak suka dengar orang bilang Suku Tugutil primitif. Mereka, Tugutil juga punya makna soal kehidupan. Punya sistem nilai dan kepercayaan,” ucapnya yang dimuat dari Kumparan.

Mengenal 9 Suku Tertua Indonesia

Komunitas Tobelo Dalam mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari dengan cara berburu, meramu, berladang berpindah, dan mencari ikan. Pemenuhan kebutuhan seperti ini agar selaras dengan kondisi alam sekitarnya.

“Dalam pemahaman mereka tentang bagaimana memperlakukan hutan merupakan jaminan bagi ketahanan pangan mereka, hutan tidak hanya merupakan sumber daya ekonomi, tetapi telah menjadi kosmos di mana aspek-aspek religi, sistem pertanian dan perburuan, serta aspek kebudayaan yang lain berinteraksi membangun suatu kehidupan yang utuh,” jelas Syaiful.

Menjaga hutan

Syaiful menerangkan bahwa konseptualisasi diri dan lingkungan Suku Tobelo Dalam tertuang pada tradisi lisan Wawango (hidup) dan Lilingiri (cari) yang menjadi acuan untuk menginterpretasi kehidupan di lingkungan hutan.

Dikatakannya bahwa Suku Tobelo Dalam memahami tradisi Wawango demi kepentingan komunitas. Pasalnya pelestarian ini sangat penting sebagai bekal anak keturunan mereka di masa depan.

“Setiap warga komunitas dituntut untuk menjaga dan melestarikan hutan beserta isinya untuk kelangsungan kehidupan anak cucu mereka,” jelasnya.

5 Seni Budaya Indonesia Yang Mendunia

Sementara itu, ada juga tradisi Lilingari yakni aturan-aturan yang menentukan sikap dan perilaku Suku Tobelo Dalam. Pada tradisi itu diajarkan cara memenuhi kebutuhan seperti meramu dan berburu di hutan.

“Bagi orang O Hongana Manyawa, anak yang sudah bisa berburu, memasang jerat, adalah mereka yang sudah bisa mengidentifikasi masa depan dan bertahan hidup,” katanya.

Pangan dan obat

Peneliti Etnobotani Masyarakat Suku Tobelo Dalam, Radios menyebut komunitas tersebut memanfaatkan 153 spesies dari 54 famili tumbuhan yang dapat dikelompokkan dalam 12 tipe pemanfaatan.

“Tipe pemanfaatan terbesar adalah untuk obat-obatan dan pangan yang mengindikasikan kemandirian masyarakat pada bidang kesehatan dan pangan,” jelasnya.

Indonesia Bukan Hanya Tempat Pariwisata dan Jalan-Jalan

Pemanfaatan bagian tumbuhan terbesar berasal dari buah, diikuti batang dan daun. Sementara untuk tumbuhan terbanyak yang dimanfaatkan adalah pohon kemudian herba, liana dan juga perdu.

Tetapi ada juga masyarakat Tobelo Dalam yang mengkonsumsi padi, daripada sagu. Hal ini karena percampuran budaya dengan para pendatang yang lebih mengutamakan konsumsi nasi dibandingkan sagu.

“Selain untuk kebutuhan makan utama dan ritual, padi juga sumber pakan bagi ternak masyarakat terutama yang diperoleh dari dedak,” katanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini