Mengenal Sansevieria, Si “Lidah Mertua” Pencegah Global Warming

Mengenal Sansevieria, Si “Lidah Mertua” Pencegah Global Warming
info gambar utama

Siapa yang tidak kenal dengan tanaman Sansevieria? Tanaman yang akrab dengan sebutan “lidah mertua” ini merupakan salah satu tanaman populer dikalangan ibu-ibu serta pencinta tanaman.

Bagaimana tidak? Bentuknya yang kokoh dan keras dengan daun yang tumbuh tegak berwarna hijau kekuningan, ditambah ujungnya yang lancip dan tajam membuat tanaman ini memiliki pesona dan ciri khas tersendiri.

Kepopuleran Sansevieria ini tidak hanya disebabkan bentuk visualnya saja. Daun Sansevieria memiliki kekuatan untuk menyimpan air dalam jumlah banyak sehingga mampu bertahan hidup di daerah tropis dan cocok dibudidayakan di Indonesia yang memiliki iklim panas.

Tidak hanya itu, Sansevieria mampu hidup di berbagai kondisi suhu udara baik dengan pencahayaan ataupun tanpa pencahayaan sehingga tidak membutuhkan perlakuan khusus untuk membudidayakannya.

Lantas, mengapa disebut dengan “lidah mertua”? Konon katanya—meski tidak semua mertua seperti ini—ada mertua yang selalu berkata-kata yang menyakitkan hingga menusuk hati menantunya.

Kalimat yang keluar dari lidah mertua inilah yang disamakan dengan ujung daun Sansevieria yang tajam dan runcing sehingga disebut dengan tanaman “lidah mertua”.

Akar Wangi, Tanaman Penghasil Minyak Dewa yang Bisa Cegah Longsor

Kemampuan Sansevieria Si “ Lidah Mertua”

Sansevieria | Foto: Blocks/unsplash.com
info gambar

Mampu Menyerap Berbagai Polutan dan Bahan Beracun

Sansevieria disamping keindahannya memiliki kemampuan untuk menyerap gas polutan (gas udara yang berbahaya) dan bahan beracun. Penelitian yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration), menunjukkan bahwa Sansevieria mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang ada di udara termasuk di daerah yang memiliki lalu lintas padat dan penuh dengan asap rokok.

Enrekang, Bibit Awal Tanaman Kopi Mengharumkan Nama Sulawesi

Ketika melakukan proses metabolisme, Sansevieria akan menyerap debu dan udara yang terinfeksi racun menggunakan mulut daunnya atau stomata. Stomata kemudian membawa racun-racun ke akar sehingga nantinya akan dinetralkan (didetosifikasi) oleh bakteri. Bakteri ini berperan untuk mengubah racun yang mematikan menjadi racun yang bermanfaat untuk kesuburan tanaman.

Sansevieria melakukan proses metabolisme di malam hari, sehingga ketika proses ini berlangsung hanya membutuhkan sepersepuluh oksigen yang dihasilkan pada saat siang hari. Justru di akhir proses tersebut, Sansevieria akan menghasilkan lebih banyak oksigen daripada yang ia butuhkan di awal dan nantinya dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup.

Salah Satu Cara Mencegah Global Warming

Tahukah Kawan jika polutan dan bahan beracun yang diserap oleh Sansevieria merupakan bahan-bahan yang dapat menyebabkan pemanasan global atau global waming?

Sebanyak 107 unsur polutan yang diserap Sansevieria termasuk diantaranya karbon monoksida (CO), karbondioksida (CO2), benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene merupakan bahan-bahan yang dapat menyebabkan polusi udara. Adapun polusi udara ini berkontrbusi mempercepat global warming melalui peningkatan polutan di atmosfer yang nantinya akan berdampak pada kenaikan suhu bumi.

Adanya tanaman "lidah mertua", Kawan tidak perlu khawatir mengenai polusi udara dan pemanasan global. Semakin tua umur Sansevieria maka ukuran daun semakin lebar, sehingga luas penampang semakin besar dan kemampuan untuk menyerap polusi semakin meningkat. Dengan demikian, dapat mencegah munculnya polusi udara dan global warming.

Tidak hanya itu, penelitian yang dilakukan oleh Rahadiyan dkk. menunjukkan bahwa tanaman lidah mertua menurunkan konsentrasi gas CO dan CO2 paling banyak daripada tanaman sirih gading dan lili paris, semakin lama waktu pemaparan dan kontak di udara, semakin banyak penyerapan gas polutan dan beracun yang dilakukan.

Tanaman Pala yang Telah Hidupi Masyarakat Fakfak dari Setiap Generasi

Mencegah Berbagai Penyakit

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh polusi udara adalah Sick Building Syndrome (SBS). SBS adalah kondisi akut yang disebabkan oleh polusi udara dalam ruangan (indoor) yang terjadi dalam lingkungan tertutup atau kurang ventilasi. Kondisi ini menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, batuk kering, atau iritasi kulit.

Kemampuan Sansevieria dalam menyerap bahan-bahan penyebab polusi udara seperti CO dan CO2 akan meminimalisir terjadinya penyakit SBS. Tidak hanya itu, Sansevieria memiliki potensi anti kanker karena mengandung senyawa aktif berupa golongan antioksidan seperti senyawa flavanoid, alkaloid, saponin, tanin, dan steroid.

Visualnya yang kokoh dan kemampuannya yang beragam tentu akan membuat Kawan tertarik untuk mengkoleksi Sansevieria. Bagi Kawan yang berniat membeli tanaman ini, Kawan cukup datang ke toko-toko yang menjual tanaman di pinggir jalan. Pasti kawan akan dengan mudah menemukan si “Lidah Mertua” ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini