Tahukah Kawan akan eksistensi tokoh bernama Anne Frank? Konon Anne Frank ini merupakan seorang yang rajin menulis peristiwa perjalanan hidupnya (diary). Anne keturunan Yahudi yang lahir di Jerman. Namun, saat gerakan Nazi bergejolak dan berpengaruh ke Yahudi, ia pun pindah ke Amsterdam, Belanda.
Anne Frank menuliskan beberapa peristiwa yang terjadi sekitar abad 19 dimana pasca keberhasilan pendudukan Jerman atas Belanda, Jerman (Nazi) banyak melakukan pembatasan kepada kaum Yahudi. Misalnya: tidak boleh ke bioskop, tidak boleh menaiki kendaraan, dan lainnya. Diary tersebut berhasil diterjemahkan dalam judul The Diary of a Young Girl pada 1952.
Baca juga: Manfaat Muesli, Makanan Sehat Tinggi Nutrisi
Kawan, dari kisah Anne Frank di atas kita dapat mengambil pesan bahwa kegiatan menulis diary dapat bermanfaat sebagai dokumen sejarah atas peristiwa masa lalu. Dari kisah-kisah yang terukir dalam buku Anne Frank, kita dapat memahami tindak tanduk Nazi Jerman kepada warga negaranya sendiri. Meskipun dalam hal ini perlu dirujuk ke dokumen primer yang lebih valid, setidaknya ada informasi humanis yang bersifat personal yang dapat diambil pelajarannya.
Kalau kawan sendiri, apakah sudah memiliki rutinitas menulis diary? Beberapa kelompok melanggengkan excuses seperti: tidak punya banyak waktu dalam menulis diary, kekanak-kanakan, males gerak (mager), dan masih banyak lagi. Padahal, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis diary, lho. Berikut adalah manfaatnya:
Meningkatkan Skills Komunikasi
Mengutip dari laman Readers Meet, kita seringkali stuck dengan apa yang akan ditulis atau dibicarakan. Padahal ide tersebut sudah ada dalam benak. Dengan menulis, otak termotivasi untuk menstrukturasi ide, terbisa memikirkan dengan matang apa yang akan disampaikan ( berdasar pertimbangan kenyamanan segmentasi).
Baca juga: Mengenal Diabetes Pada Anak dan Penyebabnya
Merangsang Otak untuk Berpikir Kritis dan Memperkuat keterampilan dan Memecahkan Masalah
Menulis bermanfaat sebagai media untuk otak. Media untuk memvisualisasikan hubungan manusia dengan situasi (lapangan).
Berpotensi Dapat Tidur Nyenyak
Menulis diary di penghujung hari menjelang tidur mensupport diri untuk tidak selalu fokus scrolling media sosial atau berkegiatan maya. Nah, antisipasi ini bermanfaat untuk mendapatkan tidur pada jam yang tepat dan berkualitas.
Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik
Menulis diary mendorong setiap individu (penulis) melakukan refleksi dan evaluasi. Dari sini ia dapat berbenah diri untuk banyak-banyak mengurangi emosi negatif yang secara signifikan juga berdampak pada kondisi kesehatan badan.
Mengasah Keterampilan Menulis
Sedikit demi sedikit, kegiatan menulis diary merekam jejak kepenulisan Kawan. Mulanya tidak ada ide hingga kesulitan menemukan style penulisan menjadi pro untuk memulai dan mengelaborasi suatu peristiwa.
Baca juga: Ikatan Persaudaran Tapol dengan Warga Asli Pulau Buru di Balik Ujung Bedil
Meningkatkan Memori dan Retensi
Menulis diary erat kaitannya dengan mengingat hal yang pernah terjadi baik dalam hitungan detik, menit, atau bahkan jam. Dengan demikian kegiatan ini melatih memori untuk dapat mengingat dengan baik setiap reka peristiwa.
Meningkatkan Kesadaran Diri
Menulis diary mendukung diri untuk evaluasi kadar emosi positf dan negatif apa saja yang telah masuk dan dikeluarkan. Nah, dari sini dapat diukur untuk melihat kelemahan hingga kekuatan dalam berkehidupan.
Menjaga Kreativitas
Namanya juga diary, penulis memiliki berbagai hak untuk menentukan style baik itu kepenulisan hingga media tulisnya.
Manajemen Psikologis
Menulis diary memiliki berbagai manfaat dalam psikologis seperti yang ditulis dalam laman University of Rochester, antara lain: manajemen kecemasan, mengurangi stress, sebagai solusi atas stress.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News