Masyarakat Wonogiri mengenal Bumi Angker yang terdapat di Desa Pengkol, Kecamatan Jatiroto sebagai tempat yang keramat. Pasalnya ada beberapa kejadian mistis mulai dari kemunculan macan misterius hingga pohon keramat di kawasan itu.
Dinukil dari Detik, Bumi Angker ternyata menjadi petilasan dari Mbah Kajoran yang merupakan putra dari Raja Keraton Surakarta Hadiningrat. Pada masa penjajahan, Pangeran Kajoran tidak mau diajak kerja sama dengan penjajah.
“Kemudian dia memutuskan untuk mengembara dan pada akhirnya tiba di kawasan Pengkol,” ucap Muhammad Aris Munandar.
Kisah Bubakan, Kampung Elite Para Tukang Bakso di Wonogiri
Di kawasan Bumi Angker memang terdapat petilasan Mbah Kajoran yaitu berupa makam dan rumah. Di petilasan itu juga dikelilingi kayu yang dikeramatkan oleh warga setempat karena tak boleh sembarang diambil.
“Memang di situ (Petilasan Mbah Kajoran) ada beberapa kayu yang keramat. Intinya kayu di sana tidak boleh diambil,” kata Kepala Desa Pengkol, Sularto.
Kejadian mistis
Sularto menceritakan pengalaman dari sesepuh yang juga Kepala Desa Pengkol pada masa lalu, Martodikromo yang berniat membangun musala. Kades ini memerintahkan warganya memotong kayu di area petilasan Mbah Kajoran.
“Kayu itu dipotong dari pukul 08.00-12.00 WIB tidak bisa diputus, hanya muter terus. Itu jenisnya kayu laban, sekarang masih hidup kayunya,” ungkapnya.
Mencicipi Walang Sangit, Hama Padi yang Disulap Menjadi Sambal Lezat
Sularto menjelaskan bahwa di Bumi Angker juga terdapat kayu ketos yang dianggap lebih tua dan keramat daripada kayu laban. Meski begitu, kayu itu tidak tinggi dan daunnya kecil dan berada di samping makam Mbah Kajoran.
“Sekitar 1997, kakak saya mengambil akar kering kayu itu. Setelah itu tidak bisa melihat selama satu minggu. Akhirnya dibawa ke Mbah Martodikromo dan didoakan di petilasan bisa sembuh. Itu nyata, kakak saya sekarang masih hidup,” ujarnya.
Sosok harimau misterius
Bukan hanya kayu yang dikeramatkan, warga setempat juga mempercayai bahwa Bumi Angker dijaga oleh sosok harimau misterius. Sularto menyebut seorang tukang kayu pernah menyaksikan kemunculan harimau itu.
Dilanjutkannya kejadian ini terjadi pada tahun 1995, ketika itu tukang kayu bernama Mbah Pawito ini membuat jembatan. Dirinya kemudian ingin membuatnya dari kayu yang terdapat di petilasan Mbah Kajoran.
“Nah itu rumahnya dimasukin harimau. Kayu yang digunakan kayu sepuh. Orang di sini utamanya tidak mau kalau kayu di situ dibuat bahan apa. Rantingnya saja sungkan,” jelasnya.
Alasan Mbah Sadiman Tanam Pohon Beringin untuk Hijaukan Lereng Gunung Lawu
Warga setempat memang meyakini bahwa Mbah Kajoran semasa hidupnya memelihara harimau. Hingga saat ini beberapa orang juga masih melihat harimau misterius itu di petilasan Mbah Kajoran.
“Orang yang ke petilasan dan tidak percaya adanya harimau justru malah sering dijumpai. Orang yang berkata kotor saat malam hari juga ditemui harimau. Tapi keberadaanya tidak ada yang tahu di mana. Masyarakat meyakini itu harimau peliharaan Mbah Kajoran.” kata Sularto.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
