4 Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Sejumlah Daerah Indonesia, Ada Jemur Kasur!

4 Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Sejumlah Daerah Indonesia, Ada Jemur Kasur!
info gambar utama

Hari Raya Iduladha merupakan hari besar keagamaan yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat muslim dari seluruh penjuruh dunia. Betapa tidak, waktu Iduladha yang bertepatan dengan tibanya “musim haji” ini, menjadi momen yang sangat tepat untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama makhluk.

Iduladha identik dengan menyembelih hewan kurban berupa sapi, kambing, dan domba. Kemudian, membagikan dagingnya kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.

Selain identik dengan kegiatan penyembelihan hewan kurban, ternyata ada berbagai tradisi unik saat perayaan Iduladha dari sejumlah daerah Indonesia.

Lantas, apa saja daerah-daerah yang memiliki tradisi unik saat perayaan Iduladha ? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Tradisi Manten Sapi di Pasuruan

Tradisi Manten Sapi adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Pasuruan. Tradisi ini tepatnya dilakukan oleh masyarakat di Desa Watestani, Grati, Pasuruan. Tradisi Manten Sapi merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada hewan kurban yang akan disembelih pada Iduladha . Menariknya, sapi yang dikurbankan akan didandani secantik mungkin layaknya pengantin di Jawa.

Hewan kurban tersebut juga dikalungkan dengan bunga tujuh rupa, kemudian dibalut dengan kain kafan, serban, dan sajadah. Pada tradisi ini, kain kafan menjadi tanda kesucian orang mengikuti kurban. Setelah didandani, semua sapi akan diarak secara bersama-sama menuju masjid setempat guna diserahkan kepada panitia kurban.

Lebih lanjut, daging sapi kurban ini biasanya akan diolah dan disantap oleh masyarakat secara bersama-sama.

2. Tradisi Kaul Negeri dan Abda'u di Maluku Tengah

Selanjutnya ada tradisi Kaul Negeri dan Abda'u dari masyarakat Tulehu, Maluku Tengah. Tradisi Kaul Negeri dan Abda'u adalah acara adat masyarakat setempat yang sang unik dan tentunya tidak akan Kawan GNFI temukan di daerah lain. Tradisi ini dilakukan setelah salat Iduladha selesei dilaksanakan. Kemudian, para pemuka adat dan agama di Negeri Tulehu akan menggendong tiga ekor kambing dengan menggunakan kain.

Mereka akan berjalan mengelilingi desa dengan diiringi takbir dan shalawat menuju masjid untuk disembelih. Setelah itu, penyembelihan hewan kurban akan dilangsungkan setelah Ashar. Adapun tujuan perayaan Iduladha yang sudah berjalan ratusan tahun ini sebagai bentuk untuk menolak bala serta meminta perlindungan kepada Tuhan.

3. Tradisi Jemur Kasur di Banyuwangi

Banyuwangi merupakan daerah yang dikenal dengan keeksotisan panorama alamnya. Selain itu, masyarakat setempat juga memiliki tradisi yang unik saat Iduladha yakni Jemur Kasur atau Mepe Kasur. Tradisi ini secara khusus dilakukan oleh suku Osing yang ada di Desa Kemiren, Glagah, Banyuwangi.

Masyarakat akan bersama-sama menjemur kasur pada pagi hingga sore hari. Namun, sebelum dimulai, biasanya akan diawali terlebih dahulu dengan Tari Gandrung yang kemudian berlanjut dengan penjemuran kasur. Uniknya, kasur-kasur masyarakat di desa ini adalah kasur gembil dengan corak berwarna hitam dan merah. Hitam memiliki arti langgeng dan merah berarti berani.

Tradisi ini berlangsung menjelang hari raya kurban dengan tujuan untuk menolak bala dan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.

4. Tradisi Ngejot di Bali

Bali terkenal dengan pariwisatanya yang sungguh menakjubkan. Selain itu, Bali juga identik dengan toleransi beragama yang sangat tinggi. Perbedaan agama di masyarakat Bali justru menghasilkan tradisi yang unik dan penuh akan makna. Salah satunya adalah tradisi Ngejot. Ini adalah rutinitas umat beragama di Bali untuk merayakan hari penting dalam keagamaan, termasuk salah satunya saat Iduladha berlangsung.

Umat muslim di Bali akan menjalankan tradisi ini dengan berbagi makanan, minuman, serta buah-buahan kepada tetangga nonmuslim. Tradisi ini adalah bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat muslim terhadap tetangganya yang memiliki toleransi tinggi.

Perlu diketahui, Ngejot sendiri sudah berjalan turun-temurun hingga saat ini. Jadi, saat Kawan GNFI berlibur di Bali jangan heran saat tradisi ini berlangsung, ya.

Nah, Kawan GNFI, itulah beberapa tradisi Iduladha di Indonesia. Ternyata Indonesia benar-benar memiliki beragam tradisi dan budaya yang unik, filosofis dan sarat akan makna yang dalam, ya. Penasaran kan, dengan keanekaragaman budaya di Indonesia yang lainnya? Yuk, kita semakin bangga dan tetap lestarikan tradisi yang ada.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini