Nyawiji Nguri-uri Kabudayan Jawi Kalurahan Banjarsari

Nyawiji Nguri-uri Kabudayan Jawi Kalurahan Banjarsari
info gambar utama

Halo, Kawan GNFI! Mahasiswa KKN PPM UGM Unit Samigaluh mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan Merti Padukuhan Klendrekan, Kalurahan Banjarsari pada tahun ini. Merti Padukuhan Klendrekan diadakan pada hari Kamis, 6 Juli 2023.

Merti Padukuhan

Merti Padukuhan merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dilaksanakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan diadakannya Merti Padukuhan ini untuk memupuk semangat kekeluargaan, gotong royong, dan kerukunan antar masyarakat. Selain itu, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas hasil bumi yang diperoleh dan dilaksanakan pada bulan Suro dalam kalender Jawa.

Merti Padukuhan menjadi acara tahunan yang dilakukan pada setiap dukuh yang ada di Desa Banjarsari. Setelah rangkaian Merti Padukuhan, dilaksanakan kegiatan Merti Kalurahan sebagai acara puncak. Rangkaian kegiatan dalam acara ini adalah kegiatan kerja bakti, penghormatan kepada leluhur, dan melakukan sedekah.

Mengenal Ragam Kebudayaan dan di Wisata Lokal Desa Laksana Bersama Tim KKN-PPM UGM 2023

Kerja Bakti

Kegiatan kerja bakti atau reresik padukuhan dilakukan pada seluruh lingkungan padukuhan. Pada saat pelaksanaannya, warga padukuhan membawa peralatan bersih-bersih seperti sapu lidi, ekrak, cangkul, golok, clurit, sekop, angkong, dan lain-lain. Peralatan kebersihan yang digunakan merupakan barang pribadi milik warga. Seluruh warga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Setelah reresik selesai, acara diakhiri dengan makan dan minum bersama.

Foto: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Sedekah

Kegiatan sedekah dalam acara Merti Padukuhan terdiri dari beberapa rangkaian acara, yaitu kenduri, doa bersama, dan makan bersama. Kenduri atau kenduren merupakan perjamuan makan untuk memperingati suatu peristiwa ataupun selamatan. Sedekah ini diwujudkan dalam bentuk gunungan.

Gunungan disusun dari hasil bumi seperti buah-buahan dan sayuran. Kemudian, gunungan tersebut akan diperebutkan oleh masyarakat yang hadir pada acara. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sesi makan bersama. Makanan yang ada disajikan pada daun pisang yang telah dibentuk pincuk. Setiap warga dipersilakan untuk mengambil makanan sendiri serta memilih lauk.

KKN UGM, Harmoni Kehidupan Santri dan Petani di Dusun Kalilembu
Foto: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Antusiasme Masyarakat

Padukuhan Klendrekan menjadi padukuhan pertama yang mengadakan kegiatan Merti Padukuhan di Desa Banjarsari. Tentunya kegiatan tersebut disambut baik oleh berbagai pihak dan juga dihadiri oleh perwakilan dari Kapanewon Samigaluh, DPRD Kulon Progo, Petugas Kalurahan Banjarsari, dan juga masyarakat di sekitar Padukuhan Klendrekan yang turut menyemarakkan kegiatan Merti Padukuhan Klendrekan dengan antusiasme yang tinggi.

Prosesi kegiatan diawali dengan kegiatan pawai atau arak-arakan gunungan yang diikuti oleh setiap RT di Padukuhan Klendrekan, Banjarsari. Pawai diadakan dengan mengelilingi Padukuhan Klendrekan. Keliling padukuhan tersebut dilakukan dengan menghampiri satu RT ke RT lainnya dan berakhir di lokasi acara puncak.

Foto: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Pentas Kesenian Jathilan

Acara dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian jathilan. Kesenian jathilan ini berlangsung dalam kurun waktu yang lama, yaitu siang hingga malam. Pertunjukan seni jathilan merupakan suatu kesenian yang menyatukan antara unsur gerakan tari dengan magis. Dalam kesenian ini, digunakan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Uniknya, dalam kesenian jathilan, para penari akan mengalami "kesurupan".

Tidak hanya penari, tak jarang para penonton juga mengalami "kesurupan". Kesurupan dalam seni jathilan ini terjadi dikarenakan kesenian ini memanggil indang atau arwah leluhur untuk merasuki tubuh penari. Setelah para penari maupun penonton mengalami kesurupan, mereka memiliki kekebalan terhadap cambuk yang diberikan oleh pawang. Beberapa orang yang mengalami kesurupan dapat secara agresif menghampiri penonton dan menimbulkan kepanikan.

Inovasi Lokal untuk Pertanian Modern: Kisah Local Heroes Pegiat Hidroponik KKN Umbulharjo

Mereka yang kesurupan dan melakukan tindakan agresif segera ditenangkan maupun dipindahkan ke tempat yang tertutup. Penari maupun penonton yang kesurupan dalam kesenian ini hanyalah laki-laki. Pada penonton yang kesurupan, pakaian penonton diganti dengan pakaian yang sama dengan penari dan ikut menari dengan penari lainnya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini