Kacang Hijau dan Strategi Petani untuk Tetap Produktif di Musim Kemarau

Kacang Hijau dan Strategi Petani untuk Tetap Produktif di Musim Kemarau
info gambar utama

Kacang hijau jadi salah satu komoditas pertanian yang dihasilkan oleh tangan petani yang berusaha tetap produktif pada musim kemarau.

Baru-baru ini, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat menghadiri seremoni penanaman tanaman kacang hijau di lahan yang dikelola kelompok tani Tuasene Desa Tuasene Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Di sana, Viktor mengajak petani untuk menanam palawija yang mana salah satunya adalah kacang hijau.

"Pemerintah NTT terus mendorong para petani untuk lebih banyak menanam tanaman palawija yang tidak membutuhkan air banyak karena saat musim kemarau air untuk kebutuhan pertanian sangat terbatas," ujar Viktor seperti dilansir ANTARA.

Di NTT, para petani memang mengandalkan tanaman kacang hijau agar bisa terus produktif saat musim kemarau tiba. Bukan tanpa alasan, kacang hijau memang tanaman yang pas untuk ditanam saat tanah sedang kering.

Alasan itu tampak dari pernyataan yang disampaikan Viktor. Kebutuhan air yang tidak banyak. Itulah yang membuat menanam kacang hijau seakan menjadi cara petani untuk berkompromi dengan alam guna menjaga produktivitas mereka.

Riwayat Bumbu Kacang sebagai Saus Khas Nusantara

Tentang NTT dan Kacang Hijau

Kawan GNFI mungkin pernah melihat berita yang mengabarkan tentang kekeringan yang melanda NTT.

Secara umum, NTT memang adalah wilayah yang iklimnya dominan kering. Norman Riwu Kaho dalam Buku Sumberdaya Air NTT mencatat bahwa provinsi yang berdekatan dengan Australia tersebut kerap mengalami kekeringan, di samping banjir yang lazimnya terjadi saat musim hujan mencapai puncaknya pada Januari-Februari.

Di tengah bayang-bayang kekeringan inilah kacang hijau bisa tetap ditanam. Apalagi, petani memang lazim menerapkan pola rotasi penanaman di mana petani perlu memilih tanaman yang ditanam. Salah satu pertimbangan dalam pemilihan tanamannya sudah tentu ketersediaan air.

Namun perlu diketahui juga, menanam palawija seperti kacang hijau saat musim kemarau bukan hal yang hanya dilakukan di NTT. Petani di berbagai daerah di Indonesia juga biasa melakukannya.

Kacang hijau memang tidak butuh banyak air. Bahkan jika lahannya terus basah, kacang hijau ternyata justru sulit tumbuh optimal. Laman Dinas Pertanian Kulon Progo mencatat bahwa kacang hijau biasa ditanam di sawah bekas panen. Namun jika sawah tersebut masih becek, maka diperlukan proses pembuangan air yang tergenang menggunakan sistem drainase yang memadai.

Selain kacang hijau, palawija yang kerap ditanam saat kemarau, di antaranya jagung dan kacang panjang. Namun, kacang hijau tetap layak menjadi pilihan utama untuk ditanam karena harga jualnya yang termasuk tinggi.

Kipang Kacang : Camilan Khas Minang Yang Masuk Warisan Budaya Tak Benda Indonesia





Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini