Lolos Screening, 10.500 Ton Cangkang Sawit dari Sulbar Diekspor ke Jepang

Lolos Screening, 10.500 Ton Cangkang Sawit dari Sulbar Diekspor ke Jepang
info gambar utama

Indonesia berhasil mengekspor 10.500 ton cangkang sawit dari Sulawesi Barat (Sulbar) ke Jepang setelah dinyatakan lolos sertifikasi. Ekspor cangkang sawit ke Jepang ini diprediksi akan meningkat pada 2023.

Dilansir dari Antara, Senin (17/7/2023), Kepala Karantina Pertanian Mamuju mengatakan cangkang sawit senilai Rp18 miliar tersebut diekspor ke negara Jepang melalui Pelabuhan Mamuju. Pihaknya juga memastikan cangkang sawit ini telah dilakukan sertifikasi sehingga memnuhi syarat ekspor.

Sebelum dilakukan sertifikasi, Karantina Pertanian Mamuju juga melakukan pemeriksaan fisik pada cangkang sawit, dokumen, alat angkut serta melakukan tindakan karantina perlakuan fumigasi untuk menjaga kualitas produk..

Lima kali ekspor

Menariknya, ekspor cangkang sawit dari Sulbar untuk memenuhi kebutuhan Jepang telah berlangsung sebanyak lima kali selama tahun 2023. Secara keseluruhan ekspor cangkang sawit ini mencapai 41.840 ton atau senilai Rp71,7 miliar.

Angka tersebut mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana terdapat tujuh kali pengiriman dengan total 66.000 ton pada 2020. Melihat tren positif ini, ekspor cangkang sawit dari Sulbar ke Jepang diprediksikan bakal tersu meningkat pada tahun 2023.

Adanya Karantina Pertanian Mamuju merupakan upaya Kementerian Pertanian dalam memfasilitasi ekspor cangkang sawit Sulbar. Instansi ini berfungsi untuk membantu pemeriksaan dokumen, fisik, hingga memberikan perlakuan fumigasi menggunakan zat kimia phospin.

Primadona Unagi dari Cilacap yang Diekspir ke Jepang

Tren ekspor ke Jepang

Seperti diketahui, cangkang dari biji atau kernel kelapa sawit digunakan secara luas sebagai sumber energi biomassa dalam pembangkit listrik berbasis fluidized bed combustion (FBC) di Jepang.

Apalagi sejak diberlakukannya kebijakan Feed-in Tariff (FIT) pada 2012 guna mencapai target 22-24 persen listrik di tahun 2030 bersumber dari energi terbarukan.

Bersumber dari Validnews.id, Senin (17/7/2023), impor bungkil di Jepang meningkat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya permintaan energi biomassa. Sekitar 87 persen dari total impor bungkil ini berasal dari biji atau kernel kelapa sawit (PKS) sebagian besar dipasok dari Indonesia.

Pada 2018, pasar impor bungkil didominasi oleh impor asal Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 65 persen, lalu diikuti oleh Malaysia dengan pangsa pasar sebesar 23 persen.

Sementara China yang sebelumnya pada 2009 mendominasi pasar impor dengan pangsa pasar 73 persen, kali ini menyusut menjad hanya sebesari 7 persen.

Rebutan Pasar Ekspor, Begini Jurus RI buat Geser 3 Negara Ini

Referensi:

  • Antara. 10500 Ton Cangkang Sawit Sulbar Diekspor ke Jepang. https://www.antaranews.com/berita/3638178/10500-ton-cangkang-sawit-sulbar-diekspor-ke-jepang?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=menu_news
  • Validnews.di. 10500 Ton Cangkang Sawit Sulbar Diekspor ke Jepang. https://www.validnews.id/ekonomi/10500-ton-cangkang-sawit-sulbar-diekspor-ke-jepang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini