Berkat 3 Negara Ini, Neraca Dagang RI Surplus 38 Bulan Berturut-turut

Berkat 3 Negara Ini, Neraca Dagang RI Surplus 38 Bulan Berturut-turut
info gambar utama

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2023 mengalami surplus sebesar 3,45 miliar dolar AS. Hasil tersebut diperoleh berkat nilai ekspor yang lebih tinggi, yakni 20,61 miliar dolar AS, sedangkan impor anjlok sangat dalam di angka 17,15 miliar dolar AS.

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto menuturkan, nilai surplus tersebut menurun 32,75 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu (year on year/yoy), yaitu 5,14 miliar dolar AS. Namun, secara bulanan (month to month/mtm), angkanya meroket hingga 708,66 persen dibanding Mei 2023 yang hanya 440 juta dolar AS.

"Dengan angka ini, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 38 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ucap Atqo dalam konferensi pers virtual, Senin (17/7/2023).

Dobrak Pasar Thailand-China, Ekspor Kapulaga Sumut Tembus Rp18,5 Miliar

Menurut Atqo, sumbangan terbesar yang mendorong surplus neraca perdagangan Indonesia kali ini, berasal dari komoditas non migas, yakni 4,42 miliar dolar AS. Bahan bakar mineral, besi, dan baja, menjadi penyumbang angka ekspor paling tinggi.

Dia menerangkan lebih lanjut, ada tiga negara yang menjadi penyumpang paling besar terhadap surplus perdagangan nonmigas, yaitu Amerika Serikat, Filipina, dan India. Indonesia, kata dia, mengalami surplus dagang kepada India sebesar 1,24 miliar dolar AS, lalu Amerika Serikat 1,18 miliar dolar AS, sedangkan Filipina 827,2 juta dolar AS.

Surplus neraca perdagangan dengan India disokong oleh komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan bakar mineral, logam mulia, perhiasan, atau permata.

Sementara itu, neraca dagang komoditas migas mengalami defisit sebesar 960 juta dolar AS. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya ataupun periode yang sama tahun lalu. Minyak mentah dan hasil minyak menjadi komoditas utama penyumbang defisit.

Di samping itu, bulan ini Indonesia juga mengalami defisit neraca perdagangan dengan beberapa negara. Tiga teratas di antaranya: Australia defisit 529,6 juta dolar AS, Thailand 350,4 juta dolar AS, dan Jerman 308,1 juta dolar AS.

“Defisit terdalam dari Australia ini didorong oleh beberapa komoditas seperti serealia, bahan bakar mineral, serta gula dan kembang gula,” jelasnya.

Ekspor-Impor Positif, Neraca Perdagangan RI Januari 2023 Surplus Nyaris 4 Miliar Dolar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini