Cari Tahu Burung Endemik Pulau Enggano sebagai Kekayaan Biodiversitas di Samudra Hindia

Cari Tahu Burung Endemik Pulau Enggano sebagai Kekayaan Biodiversitas di Samudra Hindia
info gambar utama

Pulau-pulau terluar Indonesia menyimpan kekayaan alam yang mungkin belum banyak disorot oleh mata penduduk Indonesia. Selain keindahan alamnya, pulau-pulau terluar Indonesia juga menyimpan harta berupa keanekaragaman hayati, termasuk keanekaragaman jenis burung yang mempesona.

Keanekaragaman jenis burung di wilayah pulau terluar Indonesia telah menarik perhatian para peneliti, pengamat, dan pecinta alam dari seluruh dunia.

Burung merupakan kelompok jenis satwa yang tergolong ke dalam kelas Aves dalam taksonomi mahkluk hidup. Burung memiliki morfologi khas berupa tubuh yang ditutupi oleh bulu, 2 sayap yang memungkinkan mereka terbang, dan paruh yang berfungsi sebagai alat makan dan memenuhi kebutuhan lainnya dalam hidup. Terdapat banyak varisasi bentuk dan warna dari anggota tubuh burung.

Hal tersebut merupakan hasil dari keturunan genetik dan adaptasi spesies dengan habitat tempat hidupnya. Burung sebagai satwa endemik sering kali berkembang biak dan beradaptasi dengan lingkungan khusus di suatu wilayah, sehingga jenis burung tersebut memiliki karakteristik yang unik dan khas.

Pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di timur pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Pulau Enggano memiliki beragam jenis habitat yang berbeda, termasuk hutan rimba, sabana, pesisir, rawa, hingga hutan bakau.

Keanekaragaman jenis habitat yang dimiliki oleh Pulau Enggano merupakan daya tarik tersendiri bagi satwa seperti burung untuk hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Preferensi habitat burung sangat beragam karena ada banyak jenis burung yang memiliki kebutuhan dan ciri-ciri khasnya masing-masing.

Beberapa burung cenderung memilih habitat tertentu berdasarkan pola makan, tempat berkembang biak, dan untuk berlindung dari predator.

Pulau Enggano telah terdaftar sebagai Endemic Bird Area (EBA) oleh BirdLife International. Endemic Bird Area (EBA) merupakan konsep pendekatan BirdLife International dalam mengidentifikasi lokasi dengan konsentrasi keanekaragaman hayati endemik.

Burung yang endemik hanya dapat ditemukan dan hidup di wilayah geografis tertentu dan tidak ditemukan di wilayah lain. Burung endemik memiliki penyebaran terbatas dan terkait erat dengan habitat khusus di daerah tersebut.

Berikut merupakan jenis burung-burung endemik yang dapat ditemukan di Pulau Enggano yang dapat Kawan GNFI amati saat bertualang di Pulau Enggano:

1. Beo Enggano (Gracula enganensis)

Burung ini dapat dikenali secara langsung dari warnanya yang berwarna hitam dan terdapat aksen kuning di daerah kepala. Beo enggano dapat dijumpai di sepanjang jalan utama Pulau Enggano.

Menurut Ebird, jenis burung ini sering terlihat berpasangan atau kawanan kecil terbang di antara atau hinggap di pohon tinggi. Jenis ini terancam keberadaannya karena semakin besarnya permintaan pasar dalam perdagangan burung sangkar.

2. Cekakak Sungai (Todiramphus chloris)

Burung Cekakak Sungai
info gambar

Spesies burung cekakak sungai cukup sering dijumpai di daerah dekat perairan di sepanjang Pulau Enggano. Hewan eksotis tersebut memiliki warna bulu yang eksotik dengan perpaduan warna biru-putih di sepanjang badannya. Ebird melaporkan, burung ini punya bentuk paruh yang unik dengan bentuk besar dan meruncing di ujungnya.

Cekakak Sungai juga disebutkan sering mendiami daerah hutan bakau dan anak sungai pasang surut meski terkadang mendiami habitat pesisir lainnya seperti perkebunan kelapa. Burung ini sering ditemui bertengger pada batu atau pohon. Kebiasaan unik dari burung ini yang dapat diamati adalah membanting mangsanya (ikan/udang) sebelum memakannya.

3. Celepuk Enggano (Otus enganensis)

Suara celepuk enggano sering didengar pada saat malam hari di daerah dengan kerapatan pohon tinggi. Celepuk Enggano merupakan burung hantu kecil berwarna cokelat kemerahan dengan mata kuning cerah dan tanda putih berbentuk silang di wajahnya, tulis Ebird. Burung ini juga disebutkan endemik di pulau Enggano. Satwa tersebut sering memberikan suara seperti "ghwerr" yang dalam dan serak.

4. Kacamata Enggano (Zosterops salvadori)

Burung kacamata enggano atau yang sering disebut burung pleci oleh masyarakat lokal Enggano merupakan spesies endemik dari famili Zosteropidae yang mendiami Pulau Enggano.

Burung ini dapat dijumpai terbang dan hinggap di ranting pohon. Kacamata Enggano berwarna kuning terang dan akan nampak bulatan putih di area mata saat diamati lebih dekat dengan teropong. Hewan tersebut sering dijumpai di area pemukiman dan jalan.

5. Betet Ekor Panjang (Psittacula longicauda)

Burung Betet Ekor Panjang
info gambar

Betet ekor panjang merupakan jenis burung betet yang dapat ditemukan di Pulau Enggano. Burung ini sering ditemui terbang melintasi jalan utama Pulau Enggano. Menurut Ebird, satwa tersebut memiliki warna dominan hijau dengan aksen merah. Burung ini biasanya ditemui terbang melewati atas kepala sambil bersiul/berteriak. Bulu ekor berserabut panjang tidak selalu ada pada setiap individu.

Itulah beberapa jenis burung endemik yang dapat Kawan GNFI temukan saat bertualang di Pulau Enggano. Setiap jenis burung tersebut memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Jangan lupa untuk tetap melindungi habitat dan tidak menangkap burung-burung tersebut agar keberadaan tiap spesies burung tersebut tetap lestari.

Jika kawan bertualang atau mengunjungi Pulau Enggano, jangan lupa amati dan abadikan foto burung-burung tersebut, ya!

Referensi :

https://www.birds.cornell.edu/home/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KE
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini