KKN-T Inovasi IPB: Program IBLITACare sebagai Upaya Penanganan Stunting Desa Karanggebang

KKN-T Inovasi IPB: Program IBLITACare sebagai Upaya Penanganan Stunting Desa Karanggebang
info gambar utama

Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Tubuh yang sehat membuat manusia bekerja dan melakukan aktivitas dengan baik. Kesehatan yang baik tidak hanya tentang sehat secara fisik. Namun, juga sehat secara mental spiritual dan sosial. Keadaan yang baik memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Stunting merupakan salah satu kesehatan fisik yang perlu diperhatikan. Dilansir dari yankes.kemkes.go.id, menurut WHO (2015), stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang diakibatkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak di bawah standar.

Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya faktor kemiskinan, rendahnya pendidikan dan pengetahuan mengenai kecukupan ASI, peranan protein hewani dalam MPASI, penelantaran, pengaruh budaya dan ketersediaan bahan makanan yang ada di sekitar.

Genjrang-Genjreng Musik, Kemeriahan yang Diharapkan Membawa Kesejahteraan
Kegiatan PMT untuk Balita Stunting |Foto: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Stunting juga memberikan dampak kesehatan, yaitu gagal tumbuh yang ditandai dengan berat saat lahir rendah dan pendek, hambatan perkembangan kognitif dan motorik, gangguan metabolik pada saat dewasa yang memungkinkan mengalami penyakit risiko tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung dan penyakit lainnya).

Senin, 26 Juni 2023, KKN-T Inovasi IPB melaksanakan program Kerja IBLITACare. IBLITACare merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara edukasi terkait kasus stunting yang masih sering terjadi di Desa Karanggebang.

Stunting dapat terjadi karena kurangnya asupan nutrisi atau kurangnya gizi pada masa pertumbuhan anak seperti vitamin, karbohidrat, mineral, dan protein sehingga perkembangan fisik mau pun kecerdasan otak pada anak dapat terganggu.

Pelaksanaan Program IBLITACare | Foto: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Kegiatan IBLITACare berlangsung dengan penyampaian materi oleh rekan mahasiswa yaitu, Yulia Salsabila, selaku mahasiswa dari prodi Ilmu Gizi. Kegiatan ini didampingi oleh bidan Desa Karanggebang, KOAS, dan kader kesehatan lainnya. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah pentingnya ASI dan MPASI untuk balita.

Ponorogo Mewakilkan Indonesia di Jejaring Kota Kreatif Dunia UNESCO

ASI merupakan makanan ideal untuk bayi, terutama untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI memberikan 40-50% energi pada bayi. ASI sendiri memiliki banyak manfaat untuk bayi,seperti meningkatkan kekebalan tubuh bayi, meningkatkan kecerdasan otak, menghindari bayi dari alergi, memberikan berat badan ideal, dan menghindari infeksi saluran pernapasan dan pencernaan pada bayi.

Selain bermanfaat untuk bayi, ASI juga bermanfaat untuk ibu yang meng-ASI-hi, seperti mengurangi risiko terkena kanker, mengurangi insulin bagi ibu menyusui penderita diabetes, menunda kembalinya kesuburan, meningkatkan naluri keibuan, dan dapat mengurangi anemia.

MPASI juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pencukupan gizi anak. Saat anak menginjak usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, maka perlu MPASI untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Tahap MPASI ini anak mulai mengenal berbagai tekstur, maka MPASI harus diberikan bertahap dari makanan yang memiliki tekstur yang lembut hingga makanan yang padat.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI, seperti protein hewani dan nabati diberikan sejak anak berusia 6 bulan; telur, daging dan ikan diberikan dalam keadaan benar-benar matang; memastikan kebersihan tangan anak sebelum makan; perhatikan kebersihan tangan dan peralatan dalam mempersiapkan MPASI; minyak, mentega, atau santan dapat digunakan sebagai penambah kalori; madu diberikan setelah anak berusia 1 tahun; hindari pemberian makanan dengan kadar lemak tinggi, pemanis, dan penyebab rasa tambahan.

Kesehatan yang baik bukanlah sesuatu yang dapat kita beli. Namun, sesuatu yang dapat menjadi tabungan yang sangat berharga."

Anne Wilson Schaef

Kisah Kampung yang Menghilang di Lereng Merapi, Bagaimana Warga Mengenang?

Referensi:

  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting
  • https://www.bola.com/ragam/read/4564751/42-kata-kata-motivasi-menjaga-kesehatan-penuh-pesan-bijaksana
  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/351/pentingnya-dan-tahap-pemberian-mpasi-pada-bayi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini