Re-Opening Bring Rahardjo, Siap Sajikan Brunch di Bawah Susunan Bambu

Re-Opening Bring Rahardjo, Siap Sajikan Brunch di Bawah Susunan Bambu
info gambar utama

Kota Batu - Di bawah rindangnya pohon bambu dan suara percikan sumber mata air, Wisata Bring Rahardjo kembali buka setelah sekian lama tutup. Tempat ini siap untuk menjadi salah satu destinasi wisata edukasi di Batu yang menyajikan brunch dengan menu tradisional yang dapat memuaskan perutmu.

Hanya dengan uang 20 ribu rupiah, pengunjung sudah dapat menyantap beberapa masakan tradisional, yang membawa kita untuk tetap mengingat betapa nikmatnya masakan khas Indonesia terutama dari Jawa.

Re-Opening Bring Rahardjo “Bring Munggah Level” yang merupakan kegiatan kolaborasi bersama Kelompok PARAMA dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Juli 2023, dengan banyak penampilan menarik.

Bring Rahardjo sulap Talenan Lukis jadi Pajangan di Hari Anak Nasional

“Setelah hampir tiga tahun Bring Rahardjo tutup, akhirnya kami dengan bangga membuka kembali tempat wisata Bring Rahardjo dengan semangat baru dan inovasi yang lebih baru yaitu “Back To Nature” di mana kami berusaha untuk mendukung dalam menjaga pelestarian alam dengan meminimalisir penggunaan barang atau alat makan yang susah didaur ulang. Semoga dengan langkah yang dibuat ini bisa membawa Bring Rahardjo bangkit seperti dulu” Ujar Trisno Hadi, Ketua BPD Junrejo dan juga salah satu pengelola di Bring Rahardjo.

Dercikan suara air menambahkan vibes alam untuk menikmati makanan tempo dulu. Bring Rahardjo menyajikan beberapa makanan berat, yaitu Nasi Jagung, Nasi Empok, Nasi Bakar, dan Lalapan Ayam. Bayangkan betapa nikmatnya menikmati sarapan dengan nuansa yang asri dan segar karena dipenuhi dengan pohon bambu yang dapat memenuhi kebutuhan oksigen kita.

“Pertama kali datang ke Bring Rahardjo, mata saya langsung tertuju ke pelapak Nasi Jagung. Meskipun saya sudah lama berkuliah di Malang, tapi saya jarang menemukan menu nasi jagung di rumah, terutama saya berasal dari pulau Kalimantan. Hal ini menarik saya untuk mencobanya dan akhirnya saya beli dan ternyata enak banget, ditambah suasana Bring Rahardjo yang adem pokoknya tambah sedap deh,” ujar Tyas, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM.

Nuansa Kota Batu di pagi hari yang sejuk sangat cocok dengan salah satu menu di Bring Rahardjo, yaitu wedang angsle khas Jawa Timur yang akan menghangatkan perut. Wedang Angsle khas Jawa Timur ini merupakan perpaduan kuah manis dan berbagai isian yang bisa dinikmati oleh semua umur.

“Saya sebenarnya sudah pernah ke Bring Rahardjo sebelum akhirnya tutup lama, dan saya lihat kemarin posternya bahwa akan buka kembali jadi saya ajak keuarga saya langsung dari Purworejo untuk melepas kangen dengan suasana Bring Rahardjo,” terang Bambang, pengunjung dari Purworejo, Jawa Tengah.

Mencari pengganjal perut yang manis dan gurih dalam satu masakan juga bisa ditemukan di Bring Rahardjo. Menu lainnya yang bisa dinikmati adalah Dawet. Dawet merupakan hidangan asli Jawa Tengah yang memiliki perpaduan manisnya gula merah dan gurihnya santan.

Mengusung konsep “Back to Nature”, Bring Rahardjo Dibuka Kembali

Hidangan yang dijual di Bring Rahardjo ini sangat cocok dinikmati sebagai penutup atau bahkan hanya sebagai hidangan ringan sebelum makan siang. Bring Rahardjo juga menyajikan hidangan kesukaan semua masyarakat Indonesia, yaitu gorengan dan sosis bakar yang bisa menemani pengunjung yang kelaparan.

Sambil menikmati hidangan yang dijual, Bring Rahardjo juga memberikan penampilan musik tradisional khas Jawa seperti gamelan. Lantunannya musik gamelan yang dimainkan menambahkan kesan jadul khas Jawa yang pastinya akan selalu dirindukan ketika berkunjung ke Bring Rahardjo.

Berkunjung ke Bring Rahardjo merupakan paket komplit dalam berwisata. Selain menyediakan makanan, disana juga tersedia wahana hiburan untuk anak kecil yaitu pemandian sumber mata air yang bisa digunakan dengan gratis. Selain itu, terdapat situs budaya cagar alam, Situs Punden Sumber Jeding. Bring Rahardjo kini sudah bisa dikunjungi setiap hari Minggu dari jam 8 pagi sampai habis.

*wawancara dilakukan secara pribadi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

P
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini