Mengenal Sandhangan Wyanjana dari Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

Mengenal Sandhangan Wyanjana dari Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
info gambar utama

Sandhangan Wyanjana merupakan salah satu dari tiga bentuk sandhangan dalam tataran bahasa Jawa, selain Sandhangan Swara dan Sandhangan Pangeksan. Sandhangan ini terdiri dari huruf-huruf konsonan dalam abjad Jawa. Di balik kesederhanaannya, siapa sangka, jenis sandhangan ini memiliki peran yang sangat penting dalam melengkapi keutuhan suatu kata.

Tentunya hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa sandhangan ini begitu istimewa dan menjadi inti dari setiap kata dalam bahasa Jawa. Sebab tanpa keberadaan sandhangan ini, maka sebuah kata akan terasa kosong dan kurang lengkap. Karena menyatu dengan Sandhangan Swara dan Sandhangan Pangeksan maka jenis sandhangan ini mampu menciptakan harmoni dalam bahasa Jawa yang begitu mempesona.

Asal Usul dan Pengertian Sandhangan Wyanjana

Pada dasarnya, jenis sandhangan ini berasal dari aksara Pallawa yang mana awal perkembangannya sendiri muncul di masa kerajaan Medang, Jawa Tengah. Aksara Pallawa kemudian mengalami evolusi menjadi aksara Jawa pada abad ke-10. Awal mulanya aksara Jawa hanya terdiri dari huruf-huruf vokal saja, seperti a, i, u, e, dan o.

Namun seiring berkembangnya zaman, aksara Jawa pada akhirnya juga melibatkan huruf-huruf konsonan dengan adanya jenis sandhangan ini.

Dengan demikian, Sandhangan Wyanjana merupakan bentuk tambahan yang diucapkan bersamaan dengan aksara yang mendapat sandhangan. Biasanya, jenis sandhangan ini melekat pada huruf-huruf konsonan, yaitu seluruh huruf kecuali huruf vokal a, i, u, e, dan o.

Dengan penambahan sandhangan ini, aksara Jawa menjadi lebih lengkap dan lebih mampu menggambarkan bunyi-bunyi bahasa Jawa secara tepat. Jadi, melalui proses evolusi ini tentunya sistem tulisan Jawa semakin berkembang dan memiliki kecakapan untuk mengungkapkan beragam kata dan kalimat dengan lebih efisien dan jelas.

Baca juga :
Aksara Jawa Lengkap Beserta Pasangan, Sandhangan dan Penulisan yang Benar

Fungsi Sandhangan Wyanjana

Dalam praktiknya, sandhangan ini memiliki beberapa bentuk menarik yang wajib dipahami jika belajar sastra dan aksara Jawa. Perlu Kawan ketahui bahwa sandhangan ini memiliki peran penting dalam sistem penulisan aksara Jawa. Di mana fungsinya sendiri tak lain untuk menyisipkan huruf konsonan di antara gugus semi vokal dalam suatu kata.

Jenis-Jenis Sandhangan Wyanjana

Dalam aksara Jawa, terdapat beberapa huruf konsonan yang sering disisipkan menggunakan sandhangan ini beberapa di antaranya yaitu huruf "r," "re," "y," "l," dan "w."

Kelima huruf konsonan ini memiliki nama khusus berurutan sebagai "cakra," "cakra keret," "pengkal," "panjingan la," dan "gembung", berikut ulasan lebih lengkapnya.

sandhangan wyanjana
info gambar

Sandhangan Cakra

Salah satu jenis Sandhangan Wyanjana dalam aksara Jawa ini bentuknya menyerupai sebuah mangkuk yang menggantung di ekor huruf. Fungsinya adalah untuk memberikan efek suara 'ra' pada huruf yang diberi sandhangan ini. Dengan adanya sandhangan cakra, huruf konsonan dalam suatu kata dapat dilengkapi dengan bunyi 'ra', sehingga membantu dalam pengucapan dan pemahaman kata yang lebih tepat.

Contohnya, jika suku kata "ka" diberi sandhangan cakra, maka akan menjadi "kra" begitu pula dengan suku kata lainnya, seperti "ca" menjadi "cra", dan seterusnya. Namun, perlu diingat bahwa meskipun telah diberi sandhangan cakra, huruf tersebut masih bisa diberi sandhangan swara (vokal). Dengan begitu bunyinya bisa berubah sesuai dengan penulisan kata secara keseluruhan.

Sandhangan Keret

Bentuk dari sandhanan ini sangat mirip dengan cakra, namun dengan ujung yang dikaitkan dan digantung. Sandhangan ini berfungsi untuk memberikan efek suara 're' pada huruf yang disisipkan misalnya, jika suku kata "ta" diberi sandhangan cakra keret, maka akan menjadi "tre".

Sandhangan Pengkal

Jenis sandhangan ini memiliki bentuk yang menyerupai pangkon dengan ekor yang lebih panjang. Fungsinya adalah untuk memberikan efek suara 'ya' pada huruf yang diberi sandhangan ini. Sandhangan pengkal dapat diletakkan di atas huruf atau di samping huruf, tergantung dari tata cara penulisan kata yang benar. Sebagai contoh, jika suku kata "pa" diberi sandhangan pengkal, maka akan menjadi "pya".

Sandhangan Panjingan La

Jika dilihat secara detail, bentuk sandhangan ini menyerupai aksara "ga" dengan ekor dan diletakkan di bawah huruf. Fungsinya adalah untuk memberikan efek suara konsonan 'la' pada huruf yang diberi sandhangan ini. Misalnya saja jika suku kata "ta" diberi sandhangan panjingan la, maka akan menjadi "tla".

Sandhangan Gembung

Biasanya sandhangan ini sering disebut juga dengan istilah panjingan wa di mana ciri khususnya sendiri tak lain yaitu memiliki bentuk yang menyerupai aksara "nga" dengan ekor yang menggantung. Fungsinya adalah untuk memberikan konsonan huruf 'w' pada huruf yang diberi sandhangan ini. Sebagai contoh, jika suku kata "ga" diberi sandhangan gembung, maka akan menjadi "gwa".

Dengan pemahaman tentang pengertian, fungsi, hingga jenis-jenis Sandhangan Wyanjana Kawan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis dalam aksara Jawa dengan lebih baik. Semoga informasi ini berguna dan membantu dalam menjelajahi keindahan budaya aksara Jawa!

Sumber:

https://www.mikirbae.com/2022/11/sandhangan-penyigeg-wanda-lan-wyanjana.html

https://www.mikirbae.com/2022/03/aksara-dan-sandhangan-aksara-jawa.html

https://padukata.com/2020/08/sandhangan-wyanjana-aksara-jawa/

https://mamikos.com/info/macam-sandhangan-aksara-jawa-pljr/#3_Sandhangan_Wyanjana

https://www.teknobgt.com/84962/sandhangan-wyanjana.html#Jenis-Jenis-Sandhangan-Wyanjana

https://kumparan.com/berita-update/sandhangan-wyanjana-pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya-1x1lMqfIfCc/full

https://lenteramata.com/sandhangan-wyanjana-yaiku/#Fungsi_Sandhangan_Wyanjana

https://benengerti.blogspot.com/2022/02/sandhangan-aksara-jawa-sandhangan-swara.html?m=1

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Raras Wenny lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Raras Wenny.

RW
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini