Menanam Mimpi bersama Siswa-Siswi di Wringinputih, Borobudur

Menanam Mimpi bersama Siswa-Siswi di Wringinputih, Borobudur
info gambar utama

“Aku ingin menjadi penyanyi karena suaraku bagus,” ucap Amel malu-malu saat ditanya cita-citanya ingin menjadi apa. Kami berikan tepuk tangan, mengapresiasi keberaniannya yang telah menyuarakan tentang mimpinya.

Amel adalah salah satu dari puluhan anak yang belajar bersama kami, Tim KKN PPM UGM yang bertugas di Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Kami mengajak siswa-siswi di SDN Wringinputih 2 dan juga MI Ma'arif Wringinputih untuk berkenalan dengan profesi dan bersama-sama ‘menanam’ mimpi.

Bersama Siswa-Siswi SDN Wringinputih 2
info gambar

Di depan wajah-wajah para penerus bangsa, kami kenalkan terkait profesi apa saja yang ada di dunia ini. Dengan semangat, mereka antusias mendengar dan belajar. Kami antusias menjelaskan apa itu masinis, pilot, astronot, koki, dokter gigi, dan berbagai profesi lainnya. Saat sesi kuis, kami lontarkan pertanyaan,

“Adakah yang tahu, apa nama profesi orang yang mendesain atau menggambar bangunan seperti rumah dan sekolah?”

Mereka ramai mengangkat tangan, berteriak:

“Tukang, kak!”

“Proyek, kak!”

Kami tergelak mendengar jawaban polos nan lugu dari anak-anak kelas bawah Sekolah Dasar itu. Berikutnya, kami koreksi bahwa jawaban yang benar adalah ‘arsitek’, sekaligus menjelaskan apa yang dilakukan oleh seorang arsitek. Mereka tertawa dan mengangguk-angguk, senang berkenalan dengan profesi baru yang selama ini belum mereka tahu.

Kisah Inspiratif Devi, Perjuangan Tak Kenal Lelah Menuju Impian Perguruan Tinggi

Usai belajar mengenal profesi bersama, kami ajak mereka ‘menanam’ mimpi mereka melalui “Pohon Mimpi”. Ke dalam satu spanduk bergambar ranting pohon, siswa-siswi menempelkan ‘daun’ yang bertuliskan mimpi-mimpi yang ingin mereka raih saat mereka dewasa nanti. Kami tersenyum bahagia melihat mereka bersemangat menempelkan daun-daun mimpi mereka ke dalam pohon mimpi yang telah disiapkan.

Impian Siswa-Siswi
info gambar

Dalam suasana yang semakin akrab, beberapa siswa dan siswi berbagi kisah tentang mimpi mereka dengan penuh semangat. Salah satu siswi, bernama Afla bercerita tentang cita-citanya yang ingin menjadi guru kimia. Sembari tersipu, ia berkata, "Aku ingin menjadi guru kimia karena ingin seperti mbak-ku (kakak perempuan), bisa mengajarkan tentang kimia".

Tidak kalah bersemangat, seorang siswa bernama Akmal dari mengatakan bahwa ia ingin menjadi TNI ketika besar nanti. "Aku ingin menjadi TNI karena TNI itu kuat."

Azka, seorang siswi yang ceria mengatakan bahwa ia ingin menjadi dokter. Dengan tegas anak tersebut bercerita, "Aku ingin menjadi dokter karena dokter bisa menolong orang".

Kami sangat terkesan dengan semangat dan imajinasi dari para siswa-siswi SDN Wringinputih 2 dan MI Ma'arif Wringinputih. Keinginan mereka untuk berkontribusi dan membuat perbedaan dalam masyarakat sungguh menginspirasi. Kami berharap melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya mendapatkan wawasan tentang berbagai profesi, tetapi juga memperkuat keyakinan bahwa impian-impian mereka adalah mungkin untuk diwujudkan.

Legenda Mbah Kondor, Monyet Penjaga Ancol Sebelum Menjadi Taman Impian

Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi dari SDN Wringinputih II dan juga MI Ma’arif Wringinputih bisa lebih mengenal berbagai profesi yang ada di dunia. Selain itu, melalui "Pohon Mimpi" yang sudah ditanam bersama, siswa-siswi telah merefleksikan keinginan mereka di masa depan. Diharapkan kegiatan tersebut memantik motivasi mereka untuk belajar dengan giat, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, hingga bisa meraih mimpi-mimpi yang telah mereka tanam.

Kami meninggalkan kedua sekolah di desa Wringinputih ini dengan perasaan hangat di hati, mengetahui bahwa kami telah memberikan kontribusi kecil namun berarti dalam mendorong generasi muda untuk bermimpi dan meraih masa depan yang lebih baik. Semoga mimpi-mimpi mereka tumbuh dan berkembang seiring waktu, menjadi kenyataan yang gemilang bagi mereka dan juga bagi bangsa ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini