LG Lanjutkan Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik Rp142 T di Indonesia

LG Lanjutkan Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik Rp142 T di Indonesia
info gambar utama

Konsorsium LG dan BUMN RI sepakat untuk melanjutkan mega proyek pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik senilai 9,8 miliar dolar AS atau Rp142 triliun. Kesepakatan ini ditetapkan dalam pertemuan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan Chief Executive Officer (CEO) LG Energy Solution Young Soo Kwon di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta (3/8/2023).

Kerja sama ini dilakoni oleh konsorsium LG dan konsorsium BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terdiri dari: LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam, dan IBC.

Proyek tersebut akan dimulai dari pembangunan pabrik sel baterai di Karawang dengan total investasi sebesar 1,1 miliar dolar AS atau Rp16,6 triliun. Pabrik itu direncanakan akan memproduksi sel baterai sebanyak 10 GWh secara komersial pada April 2024.

Setelah itu, investasi mega proyek akan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik smelter, prekursor dan katoda, serta kerja sama pertambangan yang saat ini dimiliki ANTAM di Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara.

Dapat Dana Rp176 T, Pabrik Kaca Batam Akan Jadi Terbesar Kedua di Dunia

Bahlil mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkomitmen untuk melanjutkan proyek grand package ini setelah sempat terkendala aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat (AS). Kebijakan tersebut mempengaruhi rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia.

Keputusan melanjutkan proyek ini, kata dia, menunjukkan konsensus dan keinginan untuk mencapai tujuan bersama dalam rangka hilirisasi sumber daya alam. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dan penciptaan lapangan kerja.

"Proyek ini merupakan proyek yang digagas dari hasil pertemuan kepala negara Indonesia dan Korea Selatan sejak 2019 yang lalu," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8/2023).

Sementara itu, Young Soo Kwon turut mengapresiasi dukungan dari pemerintah Indonesia terhadap proyek ini. Dia mengatakan, saat ini konsorsiumnya siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium, sehingga konstruksi bisa berjalan pada tahun ini.

"Saat ini LG telah menyelesaikan hal yang tersulit dalam negosiasi antar konsorsium, yaitu penentuan pemegang saham di perusahaan patungan di setiap rantai pasok. Setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, LG konsorsium yakin negosiasi akan jauh lebih mudah dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda di tahun 2023," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Antam Nico Kanter menyatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk melakukan upaya terbaik dan akan berusaha mengakomodasi kebutuhan dari proyek ini. Salah satu kunci utama dalam mewujudkan kesuksesan mega proyek ini adalah kolaborasi dan komunikasi yang baik dari semua pihak.

"Antam dan seluruh konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik LG memiliki komitmen yang sama untuk melakukan percepatan dan siap bernegosiasi untuk memberikan keuntungan bagi kedua pihak," ucap Nico.

Pabrik Motor Listrik Dibangun di Cikarang, Siap Produksi 25 Ribu Unit per Tahun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini