Mengenal Jerimpen, Kerajinan Khas Desa Baha yang Sarat akan unsur Budaya

Mengenal Jerimpen, Kerajinan Khas Desa Baha yang Sarat akan unsur Budaya
info gambar utama

Bali terkenal dengan keindahan alam dan kebudayaan yang kental dan melekat pada setiap individunya. Selain kekayaan alamnya, Kebudayaan dan kebiasaan masyarakat ini menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke Pulau Bali.

Sebagai salah satu contoh kebudayaan tersebut ialah Jerimpen. Jerimpen merupakan salah satu wujud “banten” atau juga biasa dikenal sebagai “yadhnya” yaitu korban suci tulus ikhlas yang menjadi simbol permohonan kehadapan Tuhan agar diberikan berkah secara lahir dan batin.

Jerimpen pada dasarnya terdiri dari katik atau potongan bambu yang dirangkai dan ditusuk pada gedebong pisang (ares) yang kemudian diisi dengan potongan kulit babi (balung) atau rempelo dan usus bebek hingga cabai. Banten jerimpen ini merupakan kerajinan khas Desa Baha yang digunakan sebagai upakara dalam upacara keagamaan seperti Galungan.

Menelusuri Bekas Pabrik Es Subur Sidoarjo, Benarkah Dibangun dari Zaman Belanda?

Dengan tinggi kurang lebih 120 sentimeter, jerimpen dirangkai dan dihias dengan berbagai ornamen seperti cabai, hingga kain pelapis. Pada saat hari raya Galungan, jerimpen digunakan sebagai persembahan syukur yang akan dihaturkan oleh para kerabat dekat dan keluarga pengantin yang telah menikah dalam periode waktu sebelum hari raya.

Dalam praktiknya, pengantin baru tersebut dapat menerima belasan hingga puluhan jerimpen di rumahnya. Melalui penelusuran tim penulis, kami menemukan beberapa pelaku usaha jerimpen ini, salah satunya ialah Pak Echa.

Pak Echa, Pengrajin Banten Jerimpen
info gambar

Pak Echa sudah lebih dari 8 tahun menekuni bidang usaha kerajinan khas jerimpen ini. Bermula ketika beliau belajar secara otodidak melalui buku panduan pembuatan jerimpen dan kemudian ia memutuskan untuk menerima pesananan. Hingga saat ini, Pak Echa menerima pesanan jerimpen, dangsil hingga Sate Lilit.

Dangsil merupakan salah satu jenis banten yang mirip seperti jerimpen, hanya saja kerangkanya terbuat dari potongan bambu yang ditusukan pada kelapa tua. Ukurannya pun lebih kecil dari jerimpen. Dalam usaha kerajinan ini, Pak Echa juga menjual daging giling kiloan sebagai bahan untuk membuat sate lilit. Jenis daging kiloan yang dijajakan oleh Pak Echa pun beragam, seperti daging ayam dengan campuran kelapa, dan juga daging babi.

Kisah Perang Batak, Ketika Rakyat Tapanuli Melawan Kompeni Selama 29 Tahun
Dangsil Babi dan Dangsil Bebek
info gambar

Mengenai kisaran harga produk yang dijual, Pak Echa membandrol banten jerimpen dari harga Rp400.000 hingga Rp700.000, sedangkan untuk dangsil berkisar dari Rp150.000 hingga Rp250.000. Tak hanya banten jerimpen dan dangsil, Pak Echa juga menjual katik atau kerangka dari Jerimpen atau Dangsil yang berkisar dari Rp35.000 hingga Rp150.000.

Sedangkan untuk daging kiloan untuk sate lilit, perkilo nya dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp70.000. Dalam berbagai kesempatan, Pak Echa juga menyediakan kebutuhan untuk membuat Sate Lilit seperti tusukan bambu.

Pelanggan jerimpen, dangsil dan Sate Lilit ini berdatangan dari berbagai daerah dari lingkup Desa Baha hingga luar Desa Baha. Seiring dengan bertambahnya permintaan banten jerimpen, dangsil dan Sate lilit yang melonjak, Pak Echa juga kerap kali kewalahan dalam memenuhi permintaan para pelanggannya hingga ia harus meminta bantuan kepada sanak keluarganya membantunya.

Sebagai pengrajin dan produsen UMKM kerajinan, Pak Echa kerap kali mengalami kesulitan lain dalam memenuhi pesanan-pesanan tersebut, seperti minimnya bantuan pemerintah daerah dalam mendukung keperluan alat modal usaha yang digunakan sebagai pendorong produksi yang lebih masif dan sulitnya mencari pekerja yang terampil dalam pembuatan kerajinan ini.

Water Toren, Penyalur Air Bersih Warga Magelang yang Berusia 100 Tahun

Harapannya, pemerintah daerah/desa dapat saling bergandeng tangan dengan pengrajin UMKM lokal seperti ini untuk memajukan perkenomian masyarakat lokal yang lebih baik lagi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini