Penguatan BUMDes Pengolahan Sampah Serta Legalitas Pupuk Kompos dan Pemanfaatan Biosaka

Penguatan BUMDes Pengolahan Sampah Serta Legalitas Pupuk Kompos dan Pemanfaatan Biosaka
info gambar utama

Desa Dieng Kulon, desa dengan kesuburan tanahnya yang mampu memberikan penghidupan bagi warganya serta keindahan panorama alamnya bak magnet yang mengikat daya tarik bagi para wisatawan, baik domestik maupun asing.

Tanahnya yang subur, hamparan tanahnya yang meluas mampu menghidupi tanaman-tanaman khas Dieng Kulon seperti Purwaceng, Carica, dan Kentang. Dengan lahannya yang begitu subur, tak heran mayoritas masyarakat di sini bekerja sebagai petani. Dengan begitu, program-program yang bisa menyasar sektor pertanian akan sangat membantu penghidupan warga Dieng Kulon.

Mas Kawin Babi bagi Masyarakat Papua yang Jadi Simbol Status Sosial
Sosialisasi Pendampingan Pelatihan Pembuatan Biosaka | Sumber: dokumentasi pribadi
info gambar

Perjalanan KKN UGM JT-045 di Desa Dieng Kulon berupaya untuk bisa sedikit banyak membantu menguatkan di sektor pertanian. Salah satu program kerja di sektor pertanian adalah pendampingan pembuatan Biosaka sebagai elisitor tanaman yang mampu meningkatkan aktivitas sel pada tanaman sehingga mampu menyerap nutrisi dengan lebih baik.

Pendampingan ini melibatkan ibu-ibu Kelompok Dieng Syariah. Ketika proses pembuatan Biosaka, para peserta sangat antusias mempraktikkan dan proaktif berdiskusi terkait pemanfaatan Biosaka. Tak heran, pembuatan Biosaka begitu mudah dan tidak memerlukan biaya yang tinggi, hanya memerlukan air, ember, dan lima jenis daun dengan kondisi segar.

Setelah bahan-bahan terkumpul, kita hanya perlu memeras dan mengaduk dedaunan tadi ke dalam air selama kurang lebih 30 menit dan dengan hanya bermodal itu saja kita bisa meningkatkan kualitas hidup tanaman pertanian.

Booklet SOP Pemilahan Sampah di TPST Dewanata | Sumber: dokumentasi pribadi
info gambar

Selain pembuatan Biosaka, program yang dilaksanakan di sektor pertanian sekaligus sebagai bentuk sinergi bersama BUMDes berkaitan dengan kebutuhan khalayak umum masyarakat Dieng Kulon ialah revitalisasi penyusunan SOP pembuatan pupuk kompos dari sampah organik pada TPST Dewanata.

8 Cara Jitu Mengatasi Kecanduan Media Sosial pada Anak

Pada praktiknya, pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos mengalami hambatan dan tantangan, terutama perihal pemilahan sampah organik yang masih belum dilaksanakan sesuai SOP. Dari hasil observasi langsung ke tempat pemilahan sampah organik, ditemukan bungkus kemasan rinso serta bahan pencemar lainnya sehingga pupuk kompos tidak layak untuk diperjualbelikan seperti yang dicita-citakan.

Minimnya jumlah pekerja, tingginya sampah yang dihasilkan, serta pemahaman terhadap SOP yang masih kurang menjadi tantangan utama yang perlu diselesaikan.

Berangkat dari pengamatan yang dilakukan oleh Tim KKN UGM JT-045 pada proses pemilahan sampah organik yang perlu ditingkatkan serta pengetahuan yang dimiliki di bidang pertanian, Tim KKN UGM JT-045 mulai menyusun SOP yang harus ditaati oleh para pekerja ketika melakukan pemilahan sampah organik.

Sosialisasi SOP juga telah dilaksanakan baik kepada para pekerja maupun perangkat desa sehingga didapatkan pemahaman yang seragam terhadap langkah-langkah pemilahan sampah organik yang tepat. Sebagai bentuk peraturan yang dapat mengikat, tim KKN UGM JT-045 juga mencetak buku SOP yang akan ditempatkan di TPST Dewanata dan kantor BUMDes.

Kegiatan-kegiatan ini diupayakan untuk dapat membantu mewujudkan cita-cita Pemerintah Desa Dieng Kulon untuk dapat memanfaatkan hibah mesin pengolahan sampah menjadi produk yang bernilai sehingga membantu kebutuhan penghidupan warganya.

Setelah tersusun SOP, tim KKN UGM JT-045 mencoba melakukan pengambilan sampel pupuk kompos yang telah memenuhi SOP untuk kemudian diteliti kandungannya melalui laboratorium UGM. Hasil uji laboratorium kandungan pupuk kompos yang memenuhi SOP ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh pengurus BUMDes sebagai bekal pengajuan legalitas merk pupuk kompos yang akan dikomersilkan.

Sebelum Twitter, Ini Deretan Media Sosial yang Berganti Nama hingga Punah

BUMDes sebagai entitas yang menaungi unit pengolahan sampah serta pembuatan pupuk kompos memiliki andil yang besar sebagai suksesor kesejahteraan masyarakat Desa Dieng Kulon. Sudah sewajarnya BUMDes sebagai unit yang memiliki tupoksi menghasilkan pendapatan bagi pemerintah desa memiliki sistem pencatatan keuangan yang baik.

Akan tetapi, setelah ditemui ternyata BUMDes Dieng Kulon masih memiliki kendala dalam pencatatan keuangan yang masih terlalu sederhana. Pencatatan keuangan yang selama ini dilakukan masih sekadar uang keluar dan masuk. Untuk meningkatkan potensi BUMDes, tim KKN UGM JT-045 juga melakukan bantuan pendampingan pencatatan keuangan yang lebih akurat, kredibel dan terintegrasi sehingga membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis.

Kredibilitas laporan keuangan juga akan meningkatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan, seperti investor, pemilik, atau pihak berwenang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini