Menikmati Sisa Benteng Pertahanan Belanda pada Perang Dunia I di Sumedang

Menikmati Sisa Benteng Pertahanan Belanda pada Perang Dunia I di Sumedang
info gambar utama

Kota Sumedang, Jawa Barat ternyata menyimpan banyak sisa-sisa pertahanan Belanda selama Perang Dunia I. Di daerah ini terdapat sejumlah benteng dan instalasi militer lainnya yang dibangun pada zaman Hindia Belanda.

Dimuat dari Kompas, benteng dan instalasi militer itu berada di lokasi yang sangat strategis. Letaknya berada di puncak bukit, sehingga bila wisatawan berdiri di sana akan terlihat Kota Sumedang dengan sangat jelas.

Berdasarkan catatan sejarah, benteng-benteng itu dibangun pada periode tahun 1914-1918. Benteng di Pasirlaja, Pasir Kolecer, dan Benteng Darmaga kesemuanya dibangun pada tahun 1915.

Melihat Benteng Peninggalan Kolonial Belanda yang Tak Lekang oleh Zaman

Masing-masing benteng ini mempunyai fungsi berbeda, misalnya di Pasir Kolecer yang terdiri dari dua bangunan diperkirakan untuk menyimpan amunisi. Bangunan pertama berukuran 3x2,5 meter dan bangunan lainnya berukuran 4x2,5 meter.

Selain itu benteng di Pasirlaja yang terdiri dari tiga bangunan disebut berfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata. Salah satu ruang di dalam benteng itu berukuran 18 meter persegi yang berfungsi sebagai tempat pengintaian.

“Ruang tersebut diperkirakan tempat tentara kolonial Belanda,” ucap Her Suganda dalam

Kunci pertahanan

Pengamat sejarah Sumedang, R Moh Achmad Wiriaatmadja mengungkapkan setahun sebelum membangun benteng-benteng itu, Belanda telah merintis pembangunan benteng di Gunung Palasari dan Gunung Kunci.

Benteng di Gunung Palasari dibangun di atas lahan seluas enam hektare pada ketinggian sekitar 645 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini terdapat delapan bangunan beton yang letaknya berdekatan, dengan bentuk menyerupai lingkaran.

“Karena letaknya hanya sekitar satu kilometer dari tangsi, benteng tersebut diperkirakan sebagai tempat pertahanan dan sekaligus sebagai gudang mesiu,” jelasnya.

Meniti Wisata Sejarah Benteng Pendem Peninggalan Belanda

Disebutkan oleh Her Suganda, dari sejumlah benteng yang dibangun pada era Perang Dunia I, benteng di Gunung Kunci diperkirakan sebagai kunci dari segala pertahan Hindia Belanda di Sumedang.

Gunung Kunci letaknya hanya sekitar satu kilometer di barat kota Sumedang. Luas bangunanya sekitar 2.600 meter persegi, dan dilengkapi dengan ruang bawah tanah seluas kurang lebih 450 meter persegi yang berfungsi sebagai gua atau bunker.

“Di sekelilingnya terdapat tempat pertahanan, sedangkan di bagian puncaknya tersembul tembok benteng yang menyerupai motor tempel dengan panjang 70 meter dan lebar 30 meter,” paparnya.

Tempat wisata

Benteng di Gunung Kunci termasuk benteng yang terpelihara dengan baik. Karena itulah pada hari libur, banyak wisatawan yang datang ke benteng itu. Sebagian besar anak-anak muda yang memanfaatkan tempat tersebut untuk memadu kasih.

Namun sebagian dari benteng-benteng lainnya tak terpelihara dengan baik. Padahal, jelasnya, bila dipelihara dengan baik dan diselipkan kisah dibalik pembangunan benteng ini akan menarik para wisatawan.

“Tidak mustahil benteng tersebut akan melengkapi obyek wisata sejarah yang menarik,” ucapnya.

Perlawanan Pangeran Kornel kepada Daendels yang Terekam di Cadas Pangeran

Selain benteng pertahanan Belanda, Sumedang juga menyimpan banyak tempat wisata sejarah seperti saat Bupati Pangeran Kusumadinata IX atau yang populer disebut Pangeran Kornel menyambut Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels dengan sikap menantang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini