Mengenal Kambing Peranakan Etawa Yang Prospeknya Menjanjikan

Mengenal Kambing Peranakan Etawa Yang Prospeknya Menjanjikan
info gambar utama

Kambing Etawa merupakan ras kambing asli dari India yang dikenal dengan nama Kambing Jamnapari. Di Indonesia dikenal dengan nama Kambing Etawa karena diambil dari nama daerah asli kambing ini, yaitu di Etawah Uttar Pradesh India.

Kambing Etawa pertama kali dibawa ke Indonesia pada masa kolonial Belanda. Saat itu, Belanda ingin memajukan ternak Indonesia dan memilih kambing karena cocok dengan iklim tropis di Indonesia.

Karena saat itu jumlah Kambing Etawa yang terbatas dan harganya cukup mahal, peternak Indonesia yang ada di Jawa Tengah, menyilangkan Kambing Etawa dengan kambing lokal asli Indonesia.

Hasilnya dikenal dengan Kambing Peranakan Etawa atau Kambing PE. Kambing PE ini kemudian populer karena memiliki ciri fisik yang lebih besar, tinggi dan badan yang panjang. Mereka juga dicirikan memiliki warna kepala hitam dan tubuh putih.

Hingga saat ini, banyak peternak Kambing Indonesia yang memilih berternak Kambing PE karena dinilai lebih menjual. Kambing PE bisa memiliki berat sekitar 90 Kilogram dan mampu memproduksi susu sekitar 1 hingga 2 liter setiap harinya.

Baca juga :
Mencoba Susu Kambing Etawa di Lampung

Kawan termasuk salah satu yang tertarik untuk ternak Kambing Etawa?

Prospek Bisnis Peternakan Kambing Peranakan Etawa [PE]

Bagi negara seperti Indonesia yang beriklim tropis, bisnis peternakan kambing Peranakan Etawa (Kambing PE) memiliki prospek yang cerah, bahkan keuntungannya bisa mencapai ratusan juta dalam 1 bulan.

Susu Kambing PE memiliki permintaan yang stabil di pasar lokal dan internasional, terutama untuk produksi susu segar, produk susu olahan seperti keju dan yogurt, serta produk-produk kecantikan dan kesehatan.

Dengan nilai gizi yang cukup, kambing Peranakan Etawa dapat menghasilkan susu yang berkualitas tinggi dan kaya gizi. Dagingnya pun bisa menjadi sangat lezat dan berkualitas tinggi, yang dapat dijual ke pasar lokal maupun ekspor.

Namun meski begitu, penting memperhatikan kualitas Kambing Peranakan Etawa agar hasilnya maksimal. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih beternak Kambing Peranakan Etawa [PE]:

  1. Kondisi Kandang

    Pembuatan Kandang bagi Kambing Peranakan Etawa juga harus diperhatikan agar kambing tidak mudah stress sehingga produksi susunya tetap terjaga. Pastikan membuat kandang dari bambu yang tidak keras dan nyaman bagi hewan ternak. Kemudian, sebaiknya buat kandang menghadap ke timur, agar mendapat cahaya matahari yang cukup ketika pagi hari. Ini sangat membantu kambing utnuk mendapat Vitamin D.

    Sebagai catatan, pastikan juga kandangnya berbentuk seperti rumah panggung dengan lantai bercelah. Ini membantu untuk proses pembersihan feses dan urin kambing. Sehingga kandangnya tidak terlalu kotor.

  2. Supply Pakan yang Sehat dan Bergizi

    Kambing Peranakan Etawa [PE] sebenarnya tidak pemilih dalam hal makanan. Tapi apabila kamu ingin membuat mereka lebih sehat dan juga memproduksi susu berkualitas baik. Maka sebaiknya, memberi pakan rumput segar 3 kali sehari, pastikan porsinya tidak berlebihan. Lalu untuk menambah nilai konsentrat pada daging dan susunya, bisa ditambah dengan ampas tahu [soya] atau dedak.
  3. Bibit
    Terakhir, pabila kamu ingin mengembangbiakkan Kambing PE, pertimbangkan manajemen reproduksinya, termasuk penjodohan yang tepat dan pemantauan selama proses kawin dan kehamilan. Sehingga, nantinya menghasilkan bibit Kambing PE yang sehat, aktif, dan memiliki riwayat kesehatan yang baik.

Nah, gimana Kawan sudah siap untuk jadi peternak kambing etawa?

Sumber:
https://berita.99.co/cara-sukses-ternak-kambing-etawa/
https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/pr-047446408/panduan-sukses-ternak-kambing-etawa-dengan-tepat-dan-benarikuti-langkah-berikut-mudah-bagi-pemula
https://faktualnews.co/2019/11/30/cara-mudah-budidaya-kambing-etawa-untuk-pemula/178917/
https://www.cekaja.com/info/cara-budidaya-ternak-kambing-etawa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Meita Astaningrum lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Meita Astaningrum.

MA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini