Tekan Polusi, Akankah Pertamax Jadi BBM Bersubsidi?

Tekan Polusi, Akankah Pertamax Jadi BBM Bersubsidi?
info gambar utama

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI berencana menyuntikkan subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax. Langkah tersebut akan diambil untuk mengurangi penggunaan BBM beroktan rendah agar emisi yang dihasilkan tidak memperburuk polusi udara.

Pertamax memiliki kandungan oktan (RON) 92 yang membantu proses pembakaran mesin jadi lebih sempurna dan mampu membersihkan residu karbon pembakaran di dalam mesin.

Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, dalam keterangan resminya menyatakan bahwa saat ini wacana subsidi Pertamax sedang dalam pembahasan internal. Menurutnya, rencana ini perlu dikaji secara teknis, regulasi, dan keekonomian.

"Jadi, nanti segera akan ada dari Pak Menteri (Arifin Tasrif), tapi kami masih bahas di internal," tutur Dadan di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/8/2023).

Pertamax Green 95 Resmi Dijual, Semua Kendaraan Bisa Konsumsi?

Dia melanjutkan, pihaknya juga akan mengkaji hubungan pemakaian BBM yang beredar saat ini dengan polusi udara di DKI Jakarta. Dia bilang, BBM dengan nilai oktan tinggi dapat menurunkan emisi pembakaran dari kendaraan.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyebut asap kendaraan sebagai salah satu biang kerok polusi udara di DKI Jakarta.

Namun, saat ini pemerintah hanya memberikan subsidi kepada BBM jenis Pertalite dan Biosolar. Nilai oktan kedua BBM tersebut, kata Dadan, cukup rendah, sehingga menghasilkan emisi gas buang yang tinggi. Itulah yang menjadi penyumbang polusi udara di Jakarta.

"Secara teknis, makin tinggi angka oktan, pembakarannya makin bagus. Kalau pembakaran makin bagus, emisinya akan semakin sedikit," paparnya.

Gandeng Perusahaan Afrika, Pertamina Kembangkan Panas Bumi di Kenya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini