Empat Arca Zaman Singasari Kembali ke Indonesia, Ada Ratusan Lagi di Belanda?

Empat Arca Zaman Singasari Kembali ke Indonesia, Ada Ratusan Lagi di Belanda?
info gambar utama

Pemerintah Belanda mengembalikan sejumlah arca peninggalan Kerajaan Singasari ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Arca yang berjumlah empat buah ini merupakan sebagian dari ratusan artefak berharga lainnya yang masih ada di Belanda.

Dimuat dari postingan di laman Instagram milik Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) @Nadiemmakarim menyampaikan proses pengembalian artefak atau benda bersejarah ini melalui proses yang panjang.

“Kita semua patut berbangga dengan kembalinya benda sejarah dan budaya milik bangsa ini ke tanah air. Sebagaimana proses kemerdekaan Indonesia yang diraih dengan penuh perjuangan upaya pengembalian benda sejarah dan budaya ini juga melewati perjuangan panjang,” katanya.

Arca Dwarapala, Patung Raksasa yang Menjaga Kedaton Singosari

Dirinya mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada menteri luar negeri dan jajaran Kemendikbud Ristek, pemerintah Belanda tim repatriasi dari kedua negara dan seluruh petugas yang memastikan benda ini kembali selamat.

“Kami di Kemendikbud Ristek dan memastikan penjagaan dan perawatan benda-benda ini dengan baik, serta mengupayakan agar kebermanfaatan bisa dirasakan oleh masyarakat luas,” sampainya.

Upaya repatriasi

Nadiem menyampaikan proses pengembalian ini cukup panjang. Upaya repatriasi ini telah dimulai Kemendikbud Ristek sejak 2021 dan secara resmi disepakati oleh kedua negara pada 10 Juli 2023.

“Pada tahap pertama ini kita berhasil membawa pulang empat arca peninggalan Kerajaan Singasari dan secara berkala akan diikuti dengan pengembalian artefak berharga lainnya dari Belanda ke Indonesia, totalnya ada 427 artefak,” katanya.

Sejarah Hari Ini (22 Agustus 1286) - Arca Amoghapasa, Bukti Kedekatan Kerajaan Singasari dan Melayu

Sejak 2021, Kemendikbud Ristek juga masih merampungkan pengembalian ratusan benda bersejarah yang dulu dirampas Belanda, antara lain, satu keris Puputan Klungkung, 132 karya seni Pita Maha, dan 335 koleksi khasanah Puri Cakranegara Lombok.

“Saya sudah cek langsung kondisi keempat arca Singasari dan mengarahkan tim saya agar menjaga dan merawatnya dengan baik. Begitupun dengan ratusan benda hasil repatriasi yang secara bergelombang akan pulang,” terang Nadiem.

Barang yang dijarah

Arca para dewa dari era Singasari ini telah berada di Belanda selama satu abad. Arca tersebut adalah Durga, Mahakala, Nandiswara, dan Ganesha. Arca ini adalah termasuk yang dijarah, dirampok atau dirampas pada zaman Belanda.

“Arca-arca tersebut berasal dari kompleks candi Hindu-Buddha dari Singasari dekat Malang di Jawa Timur, berasal dari akhir abad ke-13. Mereka berada kini menjadi Koleksi Nasional yang dikelola oleh Museum Nasional Kebudayaan Dunia (selanjutnya disebut: NMVW),” kata Komite Koleksi Nasional.

Pada 1802, seorang petugas administrasi kolonial era Belanda bernama Nicolaus Engelhard yang menemukan arca ini. Patung itu diserahkan ke pemerintah Hindia-Belanda di Batavia pada 1817 dan kemudian dibawa ke Bogor.

Arca Dwarapala, Patung Raksasa yang Menjaga Kedaton Singosari

Tiga arca itu selanjutnya berangkat dari Bogor ke Belanda pada 1827-1828 dan menjadi koleksi National Museum of Antiquities, disusul tiga arca dari taman Institut Kerajaan Belanda pada tahun 1814.

Baru pada tahun 1904, keenam patung tersebut dipindahkan oleh National Museum of Antiquities ke Museum Volkenkunde, yang telah menjadi bagian dari Museum Nasional Kebudayaan Dunia di Belanda (NMVM) sejak 2014.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini