Arca Dwarapala, Patung Raksasa yang Menjaga Kedaton Singosari

Arca Dwarapala, Patung Raksasa yang Menjaga Kedaton Singosari
info gambar utama

Arca Dwarapala yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur masih berdiri walau telah berumur ratusan tahun. Hingga saat ini, arca Dwarapala masih utuh dan lengkap di kompleks percandian era Kerajaan Singasari.

Agus Irianto, sebagai juru kunci sehari-hari membersihkan area situs kuno yang berisi arca Dwarapala di Kelurahan Candirenggo tersebut. Tidak ada aktivitas yang mencolok walau sudah mendekati siang hari.

Situs Tetegewo, Peninggalan Megalitikum Nias yang Telah Berusia Ribuan Tahun

Biasanya hanya lalu lalang sepeda motor wisatawan lokal di luar pagar yang mengarah ke kolam pemandian Ken Dedes yang berjarak 500 meter di sisi barat laut. Mereka akan datang bergelombang mengisi libur akhir tahun.

“Kalau di sini (situs Dwarapala), jumlah wisatawannya tidak pasti. Kadang ada yang masuk dan melihat lebih dekat, tetapi tidak jarang hanya melihat dan foto-foto dari luar pagar. Hanya yang benar-benar berminat yang masuk area situs,” ucapnya yang dimuat kompas.

Penjaga Candirenggo

Arca raksasa yang terkenal dengan nama Gupolo ini sangat mudah diakses oleh masyarakat. Lokasnya hanya dibelah oleh jalan Kertanegara Barat dan hanya 200 meter dari Candi Singosari.

Ukurannya yang tak lazim, dengan tinggi 3,5 meter membuat arca batu monolitik ini menjadi menarik perhatian dan terlihat dari jauh. Sementara itu lokasinya pun dikelilingi permukiman penduduk.

Secara keseluruhan ada dua arca berukuran raksasa dalam kondisi jongkok. Satu di sisi selatan Jalan Kertanegara Barat, sementara satunya berada di utara. Arca di selatan menghadap ke timur laut, arca di utara menghadap tenggara.

Situs Sekaran, Bangunan Suci yang Berada di Tengah Proyek Jalan Tol

Dari sisi fisik, arca di utara matanya melotot dan bertarik. Tangan kiri memegang gada dan berkalung ular. Sedangkan pada bagian ikat kepala, kalung, dan anting berhiaskan tengkorak manusia.

Arcadi selatan juga memiliki wujud hampir sama, tetapi memegang gada di tangan kanan. Arca ini berdiri di atas batu, berbeda dengan yang satu lagi karena ada di atas tanah. Di sisi timur arca ada tumpukan batu menyerupai sepatu yang diperkirakan bangunan gapura.

Bangunan Singosari

Agus menyebut arca tersebut buatan tahun 1222 seiring berdirinya Kerajaan Singosari. Pendapat lain ada yang menyatakan lebih tahu, yakni pada masa Tumapel atau sebelum adanya Kerajaan Singosari.

Terkait fungsinya, arkeolog dari Universitas Negeri Malang, M Dwi Cahyono munuturkan bahwa Dwarapala adalah patung penjaga. Disebutkannya patung ini menjaga kedaton atau keraton Singasari.

Situs Batujaya: Jejak Kegemilangan Pelabuhan Internasional Citarum

Dwi menyatakan keberadaan Dwarapala lebih mengacu kepada tradisi bangsa Indonesia. Sejak lama orang Nusantara mengenal budaya berjaga dalam arti luas, seperti menjaga dari kejahatan, menjaga dari bencana, menjaga dari kerusakan lingkungan.

“Saat ini tradisi jaga ini mulai luntur. Orang tak lagi peduli dengan apa yang mereka miliki yang ada di sekitarnya,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini