Spesial untuk Pecinta Daging, Deretan Makanan Khas Surabaya Ini Patut Dicicipi

Spesial untuk Pecinta Daging, Deretan Makanan Khas Surabaya Ini Patut Dicicipi
info gambar utama

Surabaya dikenal sebagai kota besar yang bersejarah dan penting. Di balik gemerlapnya kota ini, tersimpan kekayaan kuliner yang tak tertandingi. Mulai dari jajanan kaki lima hingga hidangan restoran mewah, Surabaya memiliki daya tarik kuliner begitu menggoda untuk dicicipi.

Di Surabaya, ada pula beragam makanan khas. Aneka makanan tersebut mungkin sudah pernah Anda dengar atau cicipi sebelumnya karena ada beberapa makanan khas Surabaya yang memang terkenal sampai ke luar daerahnya.

Dari sekian banyak makanan khas Surabaya, ada pula di antaranya yang menggunakan daging sebagai bahan utamanya. Seperti diketahui, banyak orang yang menggemari daging. Tak heran apabila makanan berbahan dasar daging juga kerap jadi buruan.

Kali ini, GNFI akan membahas beberapa makanan khas Surabaya yang patut dicoba para penggemar daging. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Menikmati Surga Kuliner Ikan ketika Berkunjung ke Palangkaraya

1. Sate Klopo

Sate klopo memiliki bahan utama yaitu daging sapi beserta lemaknya. Namun, yang membuatnya istimewa adalah penggunaan kelapa dalam proses pembuatannya. Daging dicampur dengan parutan kelapa yang telah dicampur dengan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, dan gula.

Penggunaan kelapa itu pula yang menjadi asal-usul nama sate klopo. Secara bahasa, klopo memang artinya adalah kelapa.

Setelah proses perendaman dalam campuran kelapa dan bumbu, daging kemudian dibakar hingga matang. Proses ini memberikan tekstur khas pada sate, dengan daging yang lembut di dalam dan lapisan kelapa yang kasar di luar.

Sensasi unik muncul saat pertama kali mencicipi Sate Klopo. Gabungan rasa gurih daging sapi dan aroma lembut kelapa menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan. Rasanya yang cenderung manis dan gurih, memberikan kepuasan tersendiri pada lidah.

Sate Klopo biasanya disajikan dengan bumbu kacang yang kaya rasa, lontong yang lembut, dan acar segar. Kombinasi ini sempurna melengkapi cita rasa sate yang khas.

Di Surabaya, terdapat tempat makan sate klopo yang legendaris, namanya yakni kedai milik Ondomohen Bu Asih. Tempat makan ini telah berdiri sejak tahun 1945 dan beralamat di Jalan Walikota Mustajab, Genteng, Surabaya, tak jauh dari Kantor Wali Kota Surabaya.

2. Rawon

Rawon adalah hidangan sup daging yang tampilannya begitu khas, yakni berwarna hitam pekat. Bagi pecinta daging, tentu rawon tidak boleh dilewatkan karena rasanya yang begitu unik.

Warna hitam Kluwek adalah bumbu utama dalam rawon. Kluwek, juga dikenal dengan nama "keluak" atau "buah keluak," adalah biji yang berasal dari pohon Pangium edule, yang umumnya tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan beberapa wilayah Asia Tenggara lainnya. Selain memberi warna hitam yang khas, kluwek juga menambah cita rasa rawon karena perpaduannya dengan aneka rempah-rempah sebagai bumbu.

Dengan potongan daging sapi yang melimpah dan teksturnya lembut, rawon biasanya disajikan dengan nasi putih, tauge, dan telur asin. Kombinasi ini membuat sensasi menyantap rawon menjadi semakin mantap karena tauge memberikan nuansa segar, sementara telur asin memberikan sentuhan gurih yang pas.

Jika Anda datang ke Surabaya dan menyantap rawon di warung atau kedai yang ada di sana, ada pula beberapa menu tambahan yang bisa dinikmati seperti perkedel, babat, tempe, dan paru.

Salah satu tempat makan rawon yang paling terkenal adalah Rawon Setan. Namanya yang unik sekaligus terdengar menyeramkan itu dipakai karena dulu kedai tersebut buka pada pukul 02.00 dini hari. Rawon Setan sudah berjualan sejak 1953 dengan Mbah Musiati sebagai pelopornya.

3. Sate Lisidu

Telah hadir sejak 1997, Sate Lisidu telah menempuh perjalanan panjang di kancah kuliner Surabaya. Dari yang awalnya menempati garasi rumah, Sate Lisidu dijual berpindah-pindah hingga akhirnya menetap di kawasan Darmo hingga saat ini.

Nama "Lisidu" sendiri punya asal-usul yang unik. Nama ini ternyata diambil dari plat nomor mobil milik sosok perintis Sate Lisidu, Istianto, yaitu L 1551 DU.

Sate Lisidu berbahan utama daging ayam. Sate ayam tentu sudah biasa, namun yang membuat Sate Lisidu istimewa adalah cara memasaknya. Saat sate Lisidu dibakar, teknik mengipasnya adalah dari bawah ke atas. Hasilnya, daging jadi tidak mengandung banyak arang yang menempel.

Hal unik lainnya adalah varian Sate Lisidu yang terdiri dari dua jenis, yaitu sate ayam kampung dan sate ayam bukan kampung. Selain itu, ketika Anda memesan sate, Anda juga memiliki opsi untuk menambahkan sate ati ampela, kulit, atau mencicipi garang asem yang menggoda selera.

Luar biasanya lagi, Sate Lisidu juga jadi santapan di Istana Negara. Sudah beberapa kali Sate Lisidu dipercaya sebagai hidangan dalam acara resmi kenegaraan.

4. Soto Gubeng

Sekilas, nama Soto Gubeng mengingatkan kita pada salah satu kawasan yang ramai di Surabaya, terutama karena ada stasiun kereta api besar di sana. Namun, tahukah Anda bahwa Soto Gubeng sebetulnya adalah soto yang berasal dari Madura?

Konon, soto ini muncul berkat pedagang berdarah Madura yang berjualan di dekat Stasiun Gubeng. Soto Gubeng telah menjadi bagian dari legenda kuliner Surabaya sejak tahun 1947.

Soto Gubeng tersedia dalam dua varian utama, yaitu dengan daging ayam atau sapi, plus ada pula jeroan yang menggugah selera. Yang membuatnya benar-benar istimewa adalah kuah kaldu gurihnya. Rasanya segar dan tak terlalu kental.

Jika Anda ingin mencicipi Soto Gubeng, datang saja ke Soto Gubeng Pojok yang beralamat di Jl. Kusuma Bangsa No. 30 Genteng, Surabaya. Asyiknya lagi, Soto Gubeng Pojok buka sebelum jam 7 pagi sehingga menunya bisa disantap sebagai sarapan. Seporsi soto plus nasi siap memanjakan lidah Anda!

5. Sate Karak

Sate karak sebenarnya bahan utamanya bukan daging, namun jeroan sapi. Oleh karena itu, sate karak tetap layak dicicipi bagi para penggemar daging.

Berbeda dengan sate biasa yang umumnya terbuat dari potongan daging, sate karak menggunakan jeroan sapi sebagai bahan utama. Meskipun jeroan, rasanya tetap lezat dan menggugah selera. Jeroan sapi ini diberi bumbu khas, lalu dibakar hingga matang.

Namun, daya tarik utama sate karak bukan hanya pada jeroan sapi yang menggoda. Keunikan sejati muncul saat sate karak disajikan. Biasanya, sate disandingkan dengan nasi putih atau lontong, tetapi sate karak berbeda karena disajikan dengan nasi ketan hitam. Di atas nasi ketan hitam, Anda akan menemukan taburan parutan kelapa yang memberikan sensasi gurih.

Tak hanya lezat, sate karak juga memiliki sejarah yang menarik. Makanan ini ternyata telah ada sejak era penjajahan Belanda. Bahkan, sate karak asli masih bisa dinikmati hingga saat ini di Jalan Ampel Lonceng No. 60, Ampel, Semampir, Surabaya. Kedai ini dikelola oleh penerus dari pendirinya yang menjaga tradisi dan kualitas sate karak yang otentik.

Itulah deretan makanan khas Surabaya yang patut dicoba oleh para pecinta daging. Mana yang jadi favorit Anda?

Segenggam Lemper yang Jadi Simbol Persaudaraan Orang Jawa



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini