KTT APT ke-26: Menyongsong Ekosistem Kendaraan Listrik untuk Capai Nol Emisi Karbon

KTT APT ke-26: Menyongsong Ekosistem Kendaraan Listrik untuk Capai Nol Emisi Karbon
info gambar utama

Pada Rabu (6/9) kemarin, KTT APT (ASEAN Plus Three) yang ke-26 berhasil terselenggara di gedung Jakarta Convention Center (JCC). Konferensi yang mempertemukan para pemimpin negara anggota ASEAN dengan pemimpin negara Plus Three alias Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, dan Korea Selatan itu merumuskan sebuah kesepakatan menarik.

Kesepakatan tersebut merupakan suatu hal yang mampu membuat lingkungan negara-negara anggota ASEAN menjadi lebih sehat dan berkelanjutan. Sudah penasaran apa kesepakatannya? Simak artikel berikut, ya!

Ekosistem Kendaraan Listrik

Mundur sedikit ke KTT ASEAN ke-42 yang diselenggarakan di Labuan Bajo pada bulan Mei 2023, mungkin Kawan masih ingat bahwa para pemangku kebijakan negara tersebut telah merumuskan suatu kesepakatan terkait pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Nah, KTT APT kali ini merupakan implementasi dari kebijakan tersebut.

KTT APT ke-26 mengadopsi dokumen bertajuk “ASEAN Plus Three Leaders Statement on Developing Electric Vehicle Ecosystem”. “Ini adalah penerjemahan atau implementasi dari kesepakatan ASEAN yang kemudian mendapatkan dukungan kerja sama dengan negara-negara plus three-nya (RRT, Jepang, Republik Korea),” ujar Retno LP Marsudi (Menteri Luar Negeri Indonesia) menjelaskan tentang adopsi kebijakan tersebut.

Baca juga: Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN, Ketika SCBD Menyatu dengan Eksotisnya Suasana Hutan

Misi Mengurangi Emisi Karbon

Adapun kesepakatan yang tertuang dalam dokumen yang tadi telah disebutkan memuat kesamaan pandangan para petinggi ASEAN Plus Three terkait transisi energi dan pengurangan emisi karbon di sektor transportasi. Kedua hal tersebut perlu berlangsung secara adil dengan memungkinkan adanya berbagai jalur untuk mencapai net zero emission atau nol emisi karbon tergantung kondisi negara masing-masing.

Salah satu cara yang cukup signifikan adalah dengan membentuk suatu ekosistem kendaraan listrik. Dalam hal ini, ASEAN menyadari peran ketiga negara plus three untuk mendukung ASEAN mencapai nol emisi karbon, khususnya dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, seperti yang tertuang dalam pernyataan yang dirumuskan pada KTT ASEAN ke-42, yang kini kembali diadopsi pada KTT APT ke-26 di Jakarta.

Dokumen Lain di KTT APT ke-26

Selain itu, KTT APT ke-26 juga membahas tiga perihal lain. Ketiganya adalah Progress Report on the Implementation of the APT Cooperation Work Plan 2023-2027, Network of East Asian Thinktank Memorandum, serta Policy Note on Regional Economic Surveillance and Cooperation.

Sang Menlu menjelaskan bahwa dokumen-dokumen tersebut merupakan nota kebijakan tentang pengawasan perkembangan kerja sama dan pertumbuhan ekonomi di Asia Timur dengan AMRO alias ASEAN Plus Three Macroeconomic Research Office (AMRO) sebagai PIC alias badan yang menyiapkannya.

Baca juga: Agenda Terakhir Jelang Penutupan KTT ke-43 ASEAN Hari Ini, 7 September 2023

Adanya kebijakan tentang pembangunan ekosistem kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara merupakan sebuah berita baik yang patut kita apresiasi. Pada masa krisis udara bersih serta berbagai permasalahan iklim lainnya, sebuah aspirasi untuk membangun lingkungan yang lebih ramah lingkungan tentunya membuat kita bisa berharap banyak bagi masa depan yang lebih baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini