Orang Tua Sering Jadi Korban, Kenali Ciri-ciri Berita Hoax dan Cara Mengatasinya

Orang Tua Sering Jadi Korban, Kenali Ciri-ciri Berita Hoax dan Cara Mengatasinya
info gambar utama

Di tengah kehidupan dengan teknologi informasi nan canggih saat ini, marak berita yang disebut dengan hoax, yakni informasi palsu atau tidak benar yang disebarkan dengan sengaja untuk menyesatkan atau memanipulasi orang. Hoax dapat berupa berita palsu, teori konspirasi, atau informasi palsu lainnya.

Hoax dapat menyebar dengan cepat dan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, termasuk mempengaruhi opini publik, menciptakan kebingungan, atau bahkan merugikan individu atau kelompok tertentu.

Jabar Saber Hoaks menguraikan ciri-ciri hoax seperti berikut ini:

  1. Menggunakan judul heboh
  2. Menggunakan alamat website mirip media ternama
  3. Menggunakan unsur cocoklogi
  4. Tidak mencantumkan nama penulis artikel
  5. Too good to be true (berita yang terlalu dipaksakan untuk menjadi kenyataan)
  6. Meminta agar beritanya dibagikan dan diviralkan
  7. Memanipulasi foto dan caption
  8. Berisi ujaran kebencian

Setelah mengetahui ciri-ciri berita hoax, lantas bagaimana cara mengatasinya? Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (WANTIKNAS) merekomendasikan lima langkah sebagai berikut:

1. Perhatikan Judul

Judul yang bombastis dan bernuansa provokatif biasanya digunakan untuk menjebak masyarakat agar tertarik membaca berita hoax yang disebarkan.

2. Cermati sumber berita

Sumber berita wajib diperiksa, apakah dari situs resmi dan terpercaya atau tidak. Jika ternyata informasi yang disampaikan berasal dari situs web dan media sosial yang belum dapat dipercaya. Anda perlu mengecek lebih lanjut ke situs-situs lainnya.

3. Cek keaslian foto dan video

Foto dan video dapat diedit oleh oknum penyebar hoax. Namun Anda bisa mengecek keasliannya dengan memanfaatkan fitur dari Google Images dengan tautan images.google.com.

4. Jangan sembarangan forward messages

Media sosial atau aplikasi pesan singkat biasanya punya fitur forward message atau meneruskan pesan. Banyak pembuat hoax meminta kontennya segera diteruskan ke banyak orang, kadang dengan ancaman tertentu. Namun, Anda cukup mengabaikannya.

5. Laporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika

Anda bisa mengirim screenshot alias tangkapan layar dan url link ke aduankonten@mail.kominfo.go.id. Kerahasiaan pelapor akan dijamin.

Temporary Email, Email Sekali Pakai Untuk Selamatkan Email Utama dari Spam

Orang Tua Sering Jadi Korban

Edukasi mengenai ciri-ciri berita hoax dan cara mengatasinya penting untuk diberikan kepada masyarakat, khususnya orang tua. Sebab, tak sedikit orang tua yang jadi korban hoax.

Setelah menerima berita hoax, orang tua yang tidak cermat menyaring informasi bisa menyebarkannya kepada orang lain. Dengan tindakan itulah hoax bisa semakin menyebar

Fakta ini diketahui melalui hasil survei Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dipublikasikan pada 2020 lalu. Orang berusia di atas 45 tahun ternyata adalah yang paling banyak menyebarkan hoax di Indonesia.

Orang dengan usia tersebut merupakan generasi transisi yang beralih dari teknologi analog ke digital. Oleh karena itu, kerap dijumpai ada yang masih gagap teknologi sehingga belum mampu memilah informasi dengan baik.

Seamless M4T, AI yang Bantu Komunikasi antara Penutur Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing

Referensi:

  • https://saberhoaks.jabarprov.go.id/v2/literasi/detail/1322/CIRI-CIRI-HOAKS-
  • https://www.kominfo.go.id/content/detail/15381/kominfo-penyebar-hoaks-berkisar-usia-45-ke-atas/0/sorotan_media
  • https://www.wantiknas.go.id/id/berita/5-langkah-cerdas-lawan-hoax



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini