Di Semarang, Uang Receh Bikin Warga Miskin Bisa Merasakan Nikmatnya Bedah Rumah

Di Semarang, Uang Receh Bikin Warga Miskin Bisa Merasakan Nikmatnya Bedah Rumah
info gambar utama

Berkat kekompakan warga Kota Semarang dalam program Dandan Omah, warga tidak mampu jadi bisa merasakan bedah rumah berkat uang receh

Selama ini, uang receh dalam bentuk koin kerap terabaikan. Uang koin yang biasanya didapat dari kembalian belanja hanya tercecer di rumah.

Padahal, uang koin akan sangat bernilai apabila dikumpulkan dengan telaten. Uang yang terkumpul pun bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Itu pula yang dilakukan warga Semarang lewat program Dandan Omah.

Dandan Omah pada dasarnya adalah program renovasi rumah tidak layak huni yang ditinggali masyarakat dari golongan tidak mampu. Nah, uang koin jadi sumber pendanaan programnya.

Setiap hari Jumat, warga akan ramai-ramai mengumpulkan uang koin untuk keperluan bakti sosial. Berbagai lapisan masyarakat pun berpartisipasi, mulai dari aparatur negara seperti camat, lurah, TNI, Polri, hingga organisasi pemuda dan keagamaan.

Bentuk bakti sosialnya pun beragam, seperti pengentasan kemiskinan, santunan lansia dan difabel, juga bantuan bagi anak stunting. Dandan Omah pun adalah salah satunya.

Program Dandan Omah ini berguna untuk membantu pemerintah dalam memperbanyak renovasi rumah tidak layak huni. Sebenarnya, Pemerintah Kota Semarang sendiri sudah punya program serupa yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Namun, pelaksanannya kadang terhambat perkara birokrasi berhubung sumber dana yang digunakan adalah anggaran pemerintah.

Silang Kuasa Pengelolaan Zakat Fitrah pada Zaman Kolonial Belanda

Mengoptimalkan Program Dandan Omah

Terbaru, program Dandan Omah telah dilaksanakan di Kecamatan Semarang Tengah. Pemkot Semarang kini punya misi untuk mengoptimalkan manfaat dari uang koin agar semakin banyak kegiatan sosial yang bisa dilakukan.

“Kami sedang mencoba membuat formulasinya seperti apa, sehingga menjadi gerakan yang luar biasa," ujar Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, seperti dilansir laman resmi Pemkot Semarang.

Tadi mungkin teman-teman bisa melihat, tidak hanya untuk bedah rumah, tetapi juga ada bantuan untuk kursi roda, stunting, anak-anak sekolah, difabel, kemudian juga untuk sembako bagi lansia. Tentu ini sangat bermanfaat,” lanjutnya.

Menariknya lagi, saling bantu merenovasi rumah ternyata sebetulnya adalah tradisi yang sudah mengakar di masyarakat Nusantara. Di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta, tradisi ini disebut sambatan. Masyarakat Minahasa juga mengenal mapalus, sementara di tengah masyarakat Minang ada budaya batagak rumah.

“Kita harapkan, bisa menjadi salah satu penggerak pemberdayaan masyarakat. Baik melalui APBD, melalui CSR, tetapi ini bagaimana pergerakan masyarakat sendiri. Dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat, pungkas Hevearita.

Zakat di Indonesia, Upaya Pengentasan Kemiskinan hingga Perlawanan Terhadap Belanda

Referensi:

  • https://humas.semarangkota.go.id/berita/mbak-ita-akan-formulasikan-manfaat-program-dandan-omah-bagi-masyarakat

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini