Indonesia kembali mengukuhkan komitmen untuk mendukung proses perdamaian di Palestina pada pertemuan Peace Day Effort: Renewed Effort for Middle East Ministerial Meeting di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-78.
Dikutip dari kemlu.go.id, situasi di Palestina belum mengalami kemajuan yang berarti selama tiga dekade berjalan. Situasi justru semakin menunjukkan kemunduran dengan eskalasi kekerasan. Sementara prospek two–state solution dikatakan menjadi semakin jauh dari kenyataan.
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat berharap agar Peace Day Effort yang digerakkan oleh sejumlah negara Arab, organisasi Liga Arab, dan Uni Eropa dapat menghasilkan kontribusi konkret untuk perdamaian di Palestina dan kawasan.
Dukung Palestina Merdeka, Indonesia Gelontorkan Bantuan dan Perkuat Kerja Sama Ekonomi
Revitalisasi negosiasi damai
Pertemuan Peace Day Effort yang berlangsung pada 18 September 2023 lalu merupakan tonggak awal bagi inisiatif untuk menyusun paket insentif perdamaian guna mendorong kedua belah pihak merevitalisasi proses negosiasi damai yang sudah lama vakum.
Adapun paket insentif tersebut nantinya akan dibentuk melalui tiga kelompok kerja di bidang politik dan keamanan, ekonomi, serta pembangunan manusia. Kelompok kerja ini akan terbuka bagi partisipasi semua negara, dan ditargetkan terbentuk pada Oktober 2024 mendatang.
Indonesia terus mendorong upaya perdamaian dunia yang salah satunya diwujudkan dalam menyikapi situasi di Palestina. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia berperan aktif memberikan pengembangan kapasitas seperti pelatihan UMKM hingga penanganan bencana, untuk mempersiapkan negara Palestina yang merdeka.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News