Menilik Sejarah dan 11 Jenis Motif Batik Jumputan yang Unik dan Khas

Menilik Sejarah dan 11 Jenis Motif Batik Jumputan yang Unik dan Khas
info gambar utama

Batik jumputan adalah salah satu jenis batik yang dalam pembuatannya menggunakan teknik ikat celup. Untuk membuat corak/motif, biasanya pengrajin akan mengikat kain menggunakan tali dan sejenis biji-bijian. Nah, pada saat dicelupkan ke proses pewarnaan, bagian yang tertutup dengan ikatan tadi akan membentuk motif yang unik. Karena itulah, motif batik jumputan ini begitu beragam.

Mengutip buku yang berjudul Batik Jumputan (2021) karya Ratih Asmarani dkk, penamaan batik ini diadopsi dari bahasa Jawa yakni jumput yang artinya membuat kain dengan cara dijumput atau mengambil dengan ujung jari.

Baca juga : Cara Membuat Batik Jumputan, Batik Motif Tiongkok di Nusantara

Sejarah Batik Jumputan

Menurut berbagai catatan sejarah, teknik pembuatan batik jumputan ini masuk ke Nusantara melalui para pedagang dari negeri India. Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, teknik tersebut kemungkinan besar telah digunakan lebih dulu di dataran Tiongkok.

Namun, ada juga literatur yang menyebutkan bahwa masyarakat di kota-kota kuno seperti Mesopotamia, Mesir, Yunani, Peru, dan Mesir telah menggunakan teknik tersebut. Hal itu bahkan dikuatkan dengan temuan sebuah mumi yang diselimuti kain dengan motif batik jumputan.

Dalam konteks Nusantara, berdasarkan apa yang tertulis dalam prasasti Sima, pada sekitar abad ke-10, diceritakan bahwa masyarakat pada waktu itu telah mengenal dan menggunakan teknik hias kain dengan metode jumputan.

Secara luas, motif ini pun dapat dijumpai di beberapa daerah khususnya di Jawa, Sumatera, Palembang, dan Bali.

11 Jenis Motif Batik Jumputan yang Populer

Mengingat teknik pembuatannya yang unik membuat motif batik jumputan menjadi sangat bervariasi. Berikut ini beberapa motif batik jumputan yang populer dan paling sering ditemui.

Ubar Setik

Untuk dapat memperoleh motif ubar setik, maka diperlukan peralatan tambahan berupa benang dan jarum. Untuk mendapatkan pola yang diinginkan, pengrajin akan menggunakan tusuk jelujur. Sementara itu, benang digunakan untuk mengikat kain sekuat-kuatnya sebelum dicelupkan ke wadah pewarnaan.

Mawar

Bisa dibilang, dibandingkan dengan yang lainnya, motif mawar tergolong sebagai salah satu pola/motif yang paling sederhana. Hal itu karena dalam proses pembuatannya, kain hanya perlu diikat sekuat tenaga sebelum dimasukkan ke wadah pewarnaan. Setelah itu, akan terlihat motif berupa garis merah melingkar yang menyerupai mawar.

Mawar Ganda atau Donat

Motif batik jumputan donat
info gambar

Bisa dibilang, teknik jumputan yang ketiga ini masih ada kaitannya dengan teknik sebelumnya. Hal itu karena setelah setelah proses pewarnaan selesai, nantinya akan muncul 2 garis lingkaran yang berlapis mirip seperti donat.

Untuk dapat memunculkan motif tersebut, caranya cukup mudah. Langkah pertama, kain yang akan diwarnai harus dijumput terlebih dahulu. Langkah kedua, tekan pada bagian bawah kain dengan menggunakan tangan kiri. Terakhir, sebelum diikat, jumputan tersebut harus dimasukkan ke arah bawah terlebih dahulu.

Garis

Untuk mendapatkan motif garis, yang perlu dilakukan adalah dengan mengikat kain mengikuti pola garis yang telah ditentukan sebelumnya. Pada akhirnya, setelah dilakukan pewarnaan, nantinya akan muncul sebuah garis putih.

Mawar Belit

Sebenarnya, untuk mendapatkan motif mawar belit ini, teknik ikatan yang dipakai tidak jauh berbeda dengan motif mawar biasa. Hanya saja, setelah kain dijumput, bagian dasarnya harus diikat dan ujung jumputan harus dibelitkan tali.

Garis Ganda

Motif yang akan terbentuk dari pola ikatan garis ganda ini adalah sebuah pola yang memiliki ukuran tidak beraturan. Untuk mendapatkan motif ini, kain yang akan dijumput harus dilipat dan ditekuk terlebih dahulu.

Motif Marmer

Untuk mendapatkan pola/motif yang mirip dengan marmer, maka diperlukan sebuah ikatan pengerutan. Jadi, sebelum diikat dengan kuat, kain harus dikerutkan sedemikian rupa. Jika ikatan tersebut cukup kuat, maka nantinya akan dihasilkan pola ceplok-ceplok putih mirip marmer.

Batik Jumputan Jogja

Batik jumputan Jogja dibuat dengan memadukan dua teknik yakni teknik tulis dan jumputan. Oleh karenanya dua teknik ini dapat menciptakan ciri khas tersendiri pada batik jumputan yang satu ini. Umumnya motif yang terdapat pada batik jumputan Jogja ialah garis, bunga, mawar dan lain sebagainya

Batik Jumputan solo

moif batik jumputan solo
info gambar

Ciri khas motif dari batik jumputan Solo adalah pola batik yang renggang namun beraturan dan berukuran kecil. Ciri khas lainnya terletak pada jenis kain yang didominasi oleh kain santung dan samforiz.

Motif Shibori

moif batik jumputan shibori
info gambar

Dari namanya saja, Kawan tentu sudah dapat menebak bahwa motif yang satu ini berasal dari Jepang. Motif Shibori memiliki gradasi yang unik dan khas karena melalui beberapa tahap pewarnaan. Terdapat banyak jenis motif yang termasuk motif shibori namun salah satu yang paling populer yakni motif nui shibori.

Motif Pelangi

moif batik jumputan pelangi
info gambar

Batik jumputan motif pelangi berasal dari Palembang yang juga kerap disebut sebagai Cinde. Memiliki lapisan warna yang indah layaknya pelangi, motif yang banyak digunakan pada batik ini antara lain bunga bakung, pucuk rebung, bunga mawar, hingga bintang berkandan.

Itulah sejarah dan jenis-jenis motif batik jumputan yang perlu Kawan ketahui. Semoga bisa menambah wawasan tentang perbatikan yang sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia.

Sumber :

https://id.theasianparent.com/batik-jumputan

https://www.batikprabuseno.com/batik-jumputan/

https://fasnina.com/batik-jumputan/

https://batikindonesia.com/batik-jumputan/

https://amp.kompas.com/skola/read/2023/04/11/100000269/ciri-ciri-dan-motif-hias-batik-jumputan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Raras Wenny lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Raras Wenny.

RW
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini