Misteri Asal-usul Nama Bekasi, Bagian dari Bulan atau Gabungan 280 Tanah?

Misteri Asal-usul Nama Bekasi, Bagian dari Bulan atau Gabungan 280 Tanah?
info gambar utama

Dari mana asal-usul nama Bekasi? Ternyata, setidaknya ada dua teori yang menawarkan jawabannya.

Bekasi dikenal sebagai daerah penting di Indonesia. Kota Bekasi, adalah salah satu kota yang menyangga wilayah DKI Jakarta. Sementara itu, Kabupaten Bekasi merupakan daerah industri di mana banyak berdiri pabrik-pabrik besar yang berperan dalam menggerakan perekonomian Indonesia.

Bekasi juga termasuk daerah yang bersejarah. Keberadaannya memiliki jejak yang bisa dirunut hingga berabad-abad silam. Asal-usul nama Bekasi pun punya kisahnya tersendiri.

Lantas, dari mana asal-usul nama Bekasi?

KH. Masturo, Ulama Perintis Muhammadiyah di Bekasi yang Kini Jadi Nama Jalan

Misteri Asal-usul nama Bekasi

Bicara soal asal-usul nama Bekasi, ada dua teori yang bisa menjelaskannya. Berikut penjabarannya sebagaimana dicatat dalam Sejarah Jawa Barat untuk Pariwisata volume II yang dipublikasikan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat.

1. Teori Dr. Purbacaraka

Dr. Purbacaraka adalah seorang budayawan, filolog otodidak, dan pakar sastra Jawa Kuno sekaligus kerabat dari Pakubuwono X. Ia meraih gelar doktor di Universitas Leiden Belanda dan menjadi asisten Prof. G.A.J. Hazeu, seorang guru besar sastra Jawa.

Menurut Dr. Purbacaraka, nama Bekasi berkaitan erat dengan kata Chandrabhaga yang tertulis dalam Prasasti Tugu. Chandrabhaga disebut sebagai nama sungai di Jawa yang diambil dari nama sebuah sungai di Hindustan.

Di Prasasti Tugu sendiri, terdapat tulisan dalam Bahasa Sanskerta yang kurang lebih artinya sebagai berikut:

"Dulu (kali yang bernama) Chandrabhaga telah digali oleh seorang maharaja yang mulia dan mempunyai lengan kencang dan kuat (yakni Raja Purnawarman) buat mengalirkannya ke laut."

Chandra artinya bulan, dan Bhaga berarti bagian. Sinonim dari kata Chandra adalah Cacin atau Sasi. Dulu, ada kebiasaan membalik letak kata majemuk, sehingga kata Sasibhaga menjadi Bhagasasi, lalu berubah lagi menjadi Bekasi.

Catatan di buku Sejarah Jawa Barat untuk Pariwisata volume II menggarisbawahi bahwa apabila teori ini benar, maka nama Bekasi adalah peninggalan Kerajaan Purnawarman.

2. Teori Dr. Buddingh

Dr. Steven Adriaan Buddingh adalah seorang pastor dan penulis yang pernah bekerja di Hindia Belanda. Ia juga peraih gelar doktor di Universitas Leiden.

Dr. Buddingh mengemukakan teori bahwa Bekasi artinya "Dua ratus delapan puluh." Angka tersebut merujuk kepada kisah berdirinya Bekasi. Kata Dr. Buddingh, Bekasi adalah tempat di mana terdapat 280 bidang tanah yang digabung.

Perlu diketahui, buku Sejarah Jawa Barat untuk Pariwisata volume II menekankan jika pendapat Dr. Buddingh ini kurang jelas dan membutuhkan kajian lebih lanjut.

Kenyataannya, selama ini teori Dr. Purbacaraka memang adalah yang paling banyak dipakai. Sementara itu, sangat sedikit yang menyinggung teori Dr. Buddingh dalam pembahasan mengenai sejarah Bekasi.

Ketika Kali Bekasi Berwarna Merah: Arwah Serdadu Jepang yang Meneror Warga

Referensi:

https://historyarchive.org/works/creators/steven-adriaan-buddingh

Sejarah Jawa Barat untuk Pariwisata volume II. (n.d.). Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat.



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini