KH. Masturo, Ulama Perintis Muhammadiyah di Bekasi yang Kini Jadi Nama Jalan

KH. Masturo, Ulama Perintis Muhammadiyah di Bekasi yang Kini Jadi Nama Jalan
info gambar utama

Muhammadiyah mengenal tokoh ulama bernama KH. Masturo. Ia dikenang sebagai sosok yang berjasa merintis organisasi tersebut di Bekasi.

Setelah didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912 bertepatan dengan 8 Dzulhijah 1330 Hijriyah, Muhammadiyah melebarkan sayap ke berbagai daerah. Bekasi termasuk salah satu daerah di mana Muhammadiyah hadir pada era 1920-an.

Muhammadiyah diketahui mulai ada di Bekasi sejak tahun 1928. Laman resmi Muhammadiyah Kota Bekasi mencatat bahwa organisasi berlambang matahari tersebut awalnya diperkenalkan di Bekasi oleh Raden H. Sulaeman yang merupakan seorang da'i sekaligus penghulu.

Raden H. Sulaeman biasa mendakwahkan Muhammadiyah melalui kegiatan pengajian di daerah Kranji. Awalnya, tak mudah baginya mengajarkan Islam dengan nuansa puritan di Bekasi. Maklum saja, saat itu masyarakat Bekasi masih banyak yang mencampur ajaran Islam dengan ritual lainnya.

Lambat laun, dakwah Raden H. Sulaeman mulai diterima. Ia pun merekrut kader-kader muda untuk ikut berdakwah bersamanya, salah satunya adalah KH. Masturo.

Seiring dengan berkembangnya Muhammadiyah di Bekasi, KH. Masturo juga menjadi salah satu kader yang menonjol. Tak heran apabila sosoknya kemudian dipercaya untuk mengisi berbagai jabatan penting baik itu di Muhammadiyah sendiri maupun lembaga lain.

Sejauh ini, tidak banyak catatan mengenai riwayat hidup KH. Masturo. Ia diketahui lahir pada 23 April 1917 dan wafat pada 04 Februari 1997.

Semasa hidupnya, KH Masturo pernah menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi periode 1969-1971. Selain itu, ia juga menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) selama dua periode dengan total durasi sepuluh tahun, yakni pada 1983–1988 dan 1988–1993.

Hebat! Sekarang Muhammadiyah Jadi Organisasi Islam Modern Terbesar di Dunia

Dijadikan Nama Jalan

Kiprah KH. Masturo di Bekasi terus dikenang sampai saat ini. Belum lama ini, namanya juga dijadikan nama salah satu jalan sebagai bentuk penghormatan.

Jalan KH. Masturo resmi menjadi nama jalan yang sebelumnya dikenal dengan nama Jalan Pramuka. Jalan tersebut membentang dari depan RSUD Kota Bekasi hingga depan Polres Metro Bekasi Kota di Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan.

KH Masturo. disahkan menjadi nama jalan di Bekasi bersama dengan nama 12 tokoh daerah lainnya. Ini sebagaimana tertuang dalam Keputusan Wali Kota Bekasi nomor: 860/Kep.363-Kesos/VIII/2023 tentang penetapan nama tokoh daerah dijadikan nama jalan di Kota Bekasi.

Pada 17 Agustus 2023 lalu yang bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto secara simbolis dengan menggantikan papan nama Jl. Pramuka menjadi Jl. KH. Masturo.

Siti Walidah, Sang Fajar yang Terbit dari Muhammadiyah

Referensi:

  • https://bekasi-kota.muhammadiyah.or.id/berita/print/4210/sejarah-berdirinya-muhammadiyah-kota-bekasi-bagian-pertama.html
  • https://www.bekasikota.go.id/detail/plt-wali-kota-bekasi-resmikan-nama-jalan-tokoh-kh-masturo-sebagai-pengganti-jalan-pramuka
  • https://muhammadiyah.or.id/peringati-jasa-pahlawan-pemkot-bekasi-tetapkan-nama-tokoh-muhammadiyah-kh-masturo-sebagai-nama-jalan/



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini