Keajaiban Karangsambung yang Menyingkap Geologi Dunia 120 Juta Tahun Lalu

Keajaiban Karangsambung yang Menyingkap Geologi Dunia 120 Juta Tahun Lalu
info gambar utama

Karangsambung yang berada sebelah utara pusat Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah mungkin asing di telinga orang awam. Tetapi tidak demikian bagi para penggila geowisata di Tanah Air dan mancanegara.

Kawasan cagar alam geologi seluas 22.000 hektare ini layaknya kotak hitam bagi segala proses alam semesta. Para wisatawan bisa melihat beberapa dinding bukit terbentuk dari lapisan batu yang unik.

Mahasiswa Teknik Geologi UGM Raih Best Abstract Award di 35th International Geological Congress 2016, Cape Town, Afrika Selatan.

“Bahkan di salah satu lokasi batu-batu raksasa seperti terekam dalam film Laskar Pelangi di Pulau Belitung berserak di persawahan,” tulis Gregorius Magnus Finesso dalam Memahami Semesta di Karangsambung yang dimuat Kompas.

Di sepanjang jalan tersaji panorama elok dari bukti, lembah, hingga aliran Sungai Luk Ulo, sungai terbesar di Kebumen. Semakin ke utara udara kian sejuk dan sepi. Beberapa pakar geologi bahkan menyebut kawasan ini sebagai Yellowstone National Park.

Dari 120 juta tahun

Disebutkan oleh Gregorius, Karangsambung menyimpan berbagai monumen geologi yang sangat unik. Ini tidak lepas dari letak geografi wilayah ini sekitar 120 juta tahun lalu yang merupakan dasar laut dan menjadi pertemuan lempeng benua dan samudra.

“Proses subduksi selama ratusan juta tahun menyebabkan batu-batuan purba itu tersingkap ke permukaan,” jelasnya.

Kepala Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung LIPI (-kini BRIN-), Suyanto mengatakan beberapa situs bisa dipelajari untuk mengetahui sejarah Bumi, khususnya Asia Tenggara.

Letusan Tambora vs Krakatau : Mana yang Lebih Dahsyat?

Misalnya situs batuan metamorf serpentinit di Pucangan. Batuan ini berwarna kehijauan dan berasal dari perut Bumi di bawah lantai samudra. Batu ini merupakan batu ultrabasa hasil pembekuan magma pada kerak samudra.

Fenomena geologi lain yang tersingkap di kawasan yang secara geografis membentang di Kebumen, Banjarnegara, dan Wonosobo adalah situs batu rijang dan lava basal berbentuk bantal di Kali Muncar.

“Batuan sedimen ini terbentuk di dasar samudra purba 80 juta tahun lampau. Batu ini memberi fakta kuat bahwa dahulu Karangsambung adalah dasar samudra yang terangkat oleh proses geologi,” katanya.

Memahami Indonesia

Supaya bisa memahami soal geologi Karangsambung, LIPI telah mengelola wisata geologi baru dimulai pada tahun 2002. Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung (BIKK) LIPI memberikan fasilitas untuk para wisatawan.

Kegiatan wisata ilmiah juga meliputi ceramah ilmiah populer, diskusi, kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi penting, melihat koleksi batuan serta proses pembuatan batu mulia. Selain itu wisatawan juga bisa mengikuti kegiatan perburuan atau pencarian batuan.

Agar Akses Air Bersih Terjangkau untuk Rakyat

Sejauh ini ada dua paket yang ditawarkan bagi pengunjung umum, yakni durasi empat jam dan delapan jam. Jumlah rombongan sekitar 40 orang. Paket wisata ini pun relatif terjangkau, yakni Rp5.000 per orang.

“Pengunjung umum kebanyakan dari kalangan pelajar, mulai SD hingga perguruan tinggi. Kalau khusus mahasiswa geologi memang sudah sejak lama menjadikan kawasan ini sebagai lokasi praktik dengan durasi kunjungan minimal satu bulan,” kata Kepala BIKK LIPI Yugo Kumoro.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini