Malaysia Temukan 2 Arca Abad ke-8 Identik dengan Artefak Kerajaan Sriwijaya

Malaysia Temukan 2 Arca Abad ke-8 Identik dengan Artefak Kerajaan Sriwijaya
info gambar utama

Sekelompok arkeolog Malaysia berhasil menemukan struktur candi Buddha berusia sekitar 1.200 tahun usai melakukan penggalian di Bukit Choras, Kabupaten Kedah Darul Aman. Penemuan tersebut mencakup dua arca di dinding selatan dan barat candi dalam kondisi rusak, tapi masih dapat dikenali. Arsitekturnya disebut identik dengan artefak kuno Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di Sumatra dan Jawa Barat.

Bersama patung, ditemukan juga prasasti dengan aksara palawa serta pecahan gerabah tembikar atau kalam semah. Penanggalan awal yang diusulkan untuk candi ini sekitar abad ke-8 atau 9 Masehi, satu zaman dengan sebagian besar situs candi lain di Lembah Bujang dan Kerajaan Sriwijaya.

Ekskavasi di Bukit Choras dijalankan oleh Departemen Warisan Nasional (JWN) Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia (MOTAC), bekerja sama dengan Pusat Penelitian Arkeologi Global (PPAG) Universitas Sains Malaysia (USM).

Sriwijaya, Pusat Pendidikan Agama Buddha Terbesar di Asia Tenggara

Menurut keterangan resmi JWN, penelitian tahap pertama yang berlangsung pada 28 Agustus s.d. 12 September 2023, telah mengungkap separuh dari keseluruhan struktur candi induk. Hingga 8 September kemarin, penggalian berhasil mengungkap struktur candi yang jauh lebih besar dan lengkap, termasuk separuh dinding utara dan selatan serta seluruh dinding barat candi. Sementara itu, bagian kaki candi memperlihatkan susunan tangga dan mempunyai orientasi yang sesuai dengan arah mata angin.

Komisaris JWN Mohd Azmi bin Mohd Yusof mengatakan, patung dan artefak yang ditemukan akan dibawa ke laboratorium PPAG USM untuk dibersihkan, dikonservasi, lalu diteliti lebih lanjut.

“Hal yang paling unik dari penemuan ini adalah sebagian besar artefak masih utuh, candi masih mempertahankan struktur utuhnya. Kami berharap dapat membuat lebih banyak penemuan untuk membawa unsur-unsur ke dalam peradaban Kedah selain menambahkan produk wisata purbakala baru di negara bagian tersebut,” kata Azmi kepada New Strait Times, Jumat (22/9/2023).

Artefak Prasejarah di Loyang Mendale, Jejak Peneguh Kebhinekaan

Kemudian, penelitian tahap kedua akan dilaksanakan pada Desember 2023. Kegiatan itu meliputi penggalian separuh struktur bangunan induk lainnya. MOTAC berjanji akan memastikan penemuan ini dijadikan referensi dan dibagikan kepada masyarakat sebagai bukti pencapaian peradaban dan teknologi Kerajaan Kedah Tua.

“Masih banyak yang harus dieksplorasi di Lembah Bujang karena membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan pekerjaan penggalian. Penemuan ini akan memungkinkan kita meninjau peristiwa sejarah yang ditulis oleh para sejarawan barat,” ujar Wakil Rektor USM Abdul Rahman Mohamed.

Situs ini dinilai berpotensi untuk dijadikan produk wisata dalam negeri berbasis arkeologi atau archeotourism di distrik Yan, Kedah. Dampaknya sangat positif terhadap sektor penunjang dan pelayanan yang pada akhirnya dapat dinikmati secara langsung maupun tidak oleh masyarakat secara keseluruhan.

Artefak Celengan: Bukti Tradisi Menabung Masyarakat Indonesia Sejak Zaman Majapahit

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini