Tertinggi di Kawasan, Thailand Meraih Peringkat Kedua Terbaik Dunia untuk Memulai Bisnis

Tertinggi di Kawasan, Thailand Meraih Peringkat Kedua Terbaik Dunia untuk Memulai Bisnis
info gambar utama

Dalam peringkat yang baru-baru ini diterbitkan oleh US News and World Report untuk tahun 2023, Thailand berada di peringkat kedua sebagai negara terbaik di dunia untuk memulai bisnis. Pengakuan ini berasal dari laporan "Negara Terbaik untuk Memulai Bisnis di Tahun 2023", yang secara cermat mengevaluasi 85 negara berdasarkan faktor-faktor penting, termasuk kebijakan pajak, kondisi ketenagakerjaan, dan aspek-aspek penting lainnya yang berhubungan dengan bisnis.

Pemeringkatan ini juga didasarkan pada lima kriteria utama, termasuk efisiensi biaya, pengurangan birokrasi, biaya produksi yang kompetitif, akses ke pasar global, dan ketersediaan sumber daya keuangan. Pengakuan ini menegaskan posisi Asia Tenggara yang terus berkembang sebagai pusat daya tarik bisnis, menawarkan kondisi yang menguntungkan bagi para pengusaha dan investor.

Pusat Bisnis Strategis dengan Pertumbuhan Ekonomi yang Menjanjikan

Salah satu keuntungan memulai bisnis di Thailand adalah lokasinya yang strategis sebagai pintu gerbang utama ke Asia, salah satu pasar ekonomi terbesar di dunia. Thailand juga menawarkan perdagangan yang mudah dengan Cina, India, dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Pengusaha di Thailand juga memiliki akses yang mudah ke Greater Mekong Sub-region, yang memiliki potensi bisnis yang besar. Selain itu, potensi pasar domestik Thailand juga besar, dengan jumlah penduduk lebih dari 71 juta jiwa.

Menurut Bank Dunia, proyeksi ekonomi Thailand untuk tahun 2023 juga menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 3,9%, dibandingkan dengan pertumbuhan 2,6% pada tahun lalu. Hal ini akan didorong oleh permintaan yang lebih tinggi dari perkiraan dari Cina, Eropa, dan Amerika Serikat, serta pertumbuhan konsumsi swasta dan pemulihan di sektor pariwisata. Hal ini diungkapkan oleh Bank Dunia dalam laporan dua tahunan Thailand Economic Monitor.

Pemulihan sektor pariwisata, terutama dengan kembalinya turis dari Cina, merupakan dorongan besar bagi prospek pariwisata Thailand. Kedatangan wisatawan diperkirakan akan mencapai 28,5 juta, melampaui perkiraan sebelumnya dan mewakili 84 persen dari tingkat 2019.

Proyeksi ini mengindikasikan pemulihan ke tingkat sebelum pandemi pada paruh kedua tahun 2024. Situasi ini memberikan keuntungan yang signifikan bagi bisnis yang mengandalkan pelanggan luar negeri, terutama bisnis seperti hotel dan restoran yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.

Dalam hal upah, tingkat upah di Thailand relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara Barat. Meskipun upah harian minimum bervariasi tergantung pada tingkat keterampilan dan pengalaman karyawan, upah minimum berada di kisaran sekitar $10,2 per hari, menurut data dari East Asia Forum pada tahun 2022.

Di sisi lain, selama lebih dari tiga dekade, pemerintah Thailand telah mengakui peran kunci sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan telah memainkan peran aktif dalam mempromosikan dan mendukungnya.

Pemerintah Thailand secara aktif mendorong investasi bisnis asing yang berkontribusi pada pengembangan keterampilan, teknologi, dan inovasi. Sebagai hasilnya, banyak perusahaan multinasional (MNC) telah hadir di Thailand selama beberapa dekade untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi yang dinamis.

Komitmen pemerintah Thailand untuk mengurangi birokrasi dan memfasilitasi investasi asing telah konsisten selama bertahun-tahun. Dewan Industri (BOI) Thailand adalah salah satu pendukung konsisten pemerintah Thailand, memberikan insentif yang menguntungkan untuk melakukan bisnis di negara ini.

Dalam kebanyakan kasus, tidak ada persetujuan khusus dari pemerintah yang diperlukan untuk melakukan investasi asing, kecuali jika seseorang ingin memanfaatkan insentif khusus yang ditawarkan oleh BOI. Selain itu, sebagian besar industri di Thailand terbuka untuk investor asing.

Asia Tenggara Bersinar di Tahun 2023

Hal yang menarik lainnya dari data yang diungkap oleh US News and World Report adalah bahwa Thailand bukanlah satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk dalam daftar bergengsi ini. Selain Thailand, Filipina menduduki peringkat keenam, Vietnam menduduki peringkat ketujuh, dan Malaysia menduduki peringkat kesembilan.

Peringkat untuk memulai bisnis di tahun 2023 ini ditentukan dengan cermat melalui survei ekstensif yang melibatkan lebih dari 17.000 orang di seluruh dunia. Ini termasuk 4.600 tokoh berpengaruh di dunia bisnis, mulai dari eksekutif puncak di perusahaan hingga pemilik usaha kecil yang mempekerjakan pekerja.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

Terima kasih telah membaca sampai di sini