Dialek Daerah, Salah Satu Kekayaan Budaya yang Ada di Indonesia

Dialek Daerah, Salah Satu Kekayaan Budaya yang Ada di Indonesia
info gambar utama

Sebagai salah satu negara dengan kekayaan suku dan budaya yang beraneka ragam, Indonesia juga memiliki berbagai bahasa daerah yang bermacam-macam.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, tercatat ada sekitar 1.340 suku bangsa yang ada di Indonesia. Dan ini mencakup lebih dari 300 kelompok etnik. Dari 1.340 suku bangsa yang ada, suku Jawa merupakan suku mayoritas di Indonesia dengan persentase hingga 41% dari total populasi masyarakat di Indonesia.

Memiliki suku bangsa yang sangat banyak, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki bahasa daerah terbanyak di dunia.

Bahasa Indonesia Akan Diajarkan di Universitas Harvard Mulai Tahun Ini

Bahkan, dilansir dari Badan Pengembangan Bahasa dan Pembukuan Pendidikan dan Kebudayaan yang dilakukan pada tahun 1991 hingga tahun 2019, mencatat bahwa bahasa daerah yang dimiliki oleh Indonesia yaitu sebanyak 718 bahasa dari 2.560 daerah pengamatan. Hal tersebutlah yang membuat negara Indonesia sebagai negara dengan bahasa daerah terbanyak ke 2 didunia setelah Papua Nugini.

Dengan kekayaan bahasa daerah yang melimpah, tidak membuat Indonesia kekurangan bahasa di tiap daerahnya.

Jika tadi sempat dibahas kalau Indonesia memiliki sebanyak 718 bahasa daerah, Indonesia juga mempunyai lebih banyak lagi aksen bahasa di tiap bahasa daerahnya.

Apa itu Dialek?

Dialek bisa diartikan sebagai variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakainya. Jika bahasa daerah bisa mengetahui kita dari suku mana, maka dialek bisa mengetahui dari daerah mana kita berasal.

Untuk saat ini belum diketahui berapa jumlah total logat bahasa daerah yang ada di Indonesia, mengingat Indonesia memiliki banyak bahasa daerah, mungkin jumlahnya bisa lebih dari 1.000 dialek.

3 Situs Tesaurus Bahasa Indonesia, Buat Karya Tulismu Makin Ekstra

Contoh Dialek Apa Saja?

Salah satu aksen yang pasti sudah banyak orang tahu adalah bahasa ngapak. Dialek ngapak sebenarnya berasal dari bahasa Jawa. Bahkan, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa bahasa Jawa yang masih murni adalah bahasa Jawa Ngapak.

Di beberapa provinsi di Jawa, khususnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta, mereka memiliki aksen daerah yang berbeda-beda meskipun semuanya menggunakan bahasa jawa.

Mungkin kawan GNFI sering mendengar stereotype kalau bahasa jawa di Jawa Timur agak sedikit kasar dibandingkan yang ada di Jawa Tengah. Sebaliknya, provinsi Yogyakarta terkenal dengan stereotype penggunaan bahasa jawa yang halus dan lemah lembut.

Jangankan yang beda provinsi, yang masih satu provinsi pun penggunaan aksen tiap daerahnya bisa berbeda-beda. Salah satu contoh yang sudah dijelaskan tadi adalah dialek ngapak yang ada di provinsi Jawa Tengah, tepatnya di daerah Banyumas, Tegal, Cilacap, Purbalingga, dan masih banyak lagi.

Contoh lain logat bahasa jawa di Jawa Tengah seperti dalam mengucapkan kata "dingin". Kalau di bahasa Jawa Semarang, dingin itu atis, sedangkan di beberapa daerah misal di Surakarta menyebutnya adem. Namun, kata adem sendiri di Semarang memiliki arti yang lain, yaitu tidak dingin dan juga tidak panas.

Yang paling jelas kelihatan dari dialek tiap daerah di Jawa adalah imbuhan di tiap katanya. Misalnya, ketika orang bilang "Eh iya," maka di Semarang memakai kata "Iyo ik". Imbuhan "ik" di belakang kata bisa menunjukan kalau orang tersebut berasal dari Semarang.

Adapun imbuhan di belakang kata tersebut ada banyak variasinya tergantung dari tiap daerah, seperti imbuhan je, let, go, dan masih banyak lagi.

Bukan hanya bahasa Jawa saja yang memiliki aksen daerah yang bermacam-macam, tetapi juga wilayah lain, seperti dialek bahasa batak, dialek bahasa sunda, dan dialek bahasa papua.

Dengan banyaknya logat di tiap daerah di Indonesia, bisa menjadikan tanah air sebagai negara dengan dialek bahasa terbanyak di dunia. Jadi, sudahkah Kawan GNFI melestarikan bahasa daerah masing-masing atau bahkan dialek lokal tempat kalian tinggal?

Asal-Usul Suriname, Negara Pengguna Bahasa Jawa di Benua Amerika

Sumber:

https://petabahasa.kemdikbud.go.id/

https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa/kebudayaan/suku-bangsa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini