Cetak Agen Penerus Bangsa Melalui Sekolah Alam Dengan Mengedepankan Kreativitas

Cetak Agen Penerus Bangsa Melalui Sekolah Alam Dengan Mengedepankan Kreativitas
info gambar utama

Muhammad Arif berhasil dapatkan penghargaan Satu Indonesia Award

Ilmu biasanya selalu terpaut dengan kata sekolah. Sementara sekolah sendiri, sering kali kita definisikan dengan bayangan gedung-gedung megah yang dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana. Belum lagi beragam seragam sekolah yang menjadi ciri khas dari masing-masing sekolah tersebut.

Padahal, sekolah tak selalu berbentuk gedung dengan siswa-siswinya yang berbaris rapi di halaman semen dilengkapi seragam khusus. Ada pula sekolah yang sangat jauh dari ekspektasi tersebut. Contohnya seperti sekolah alam.

Hal ini telah dibuktikan langsung oleh Muhammad Farid, pahlawan tanpa tanda jasa yang sukses mendirikan sebuah sekolah alam yang berada di daerah Banyuwangi. Sekolah yang mencangkup SD dan SMP ini didirikan oleh Muhammad Farid di atas lahan seluas 3000 meter persegi, di mana sekolah ini berada di bawah yayasan Banyuwangi Islamic School.

Umur muda bukanlah halangan bagi Muhammad Farid untuk memberikan pendidikan layak untuk para generasi bangsa. Di usia 34 tahun, beliau telah berhasil menjabat sebagai kepala sekolah di SMP Alam yang dia dirikan. Sementara untuk pengelolaan SD, Muhammad Farid mempercayai Suyanto, sahabat karibnya.

Justitia Avila Veda, Perempuan Inspiratif Penegak Keadilan Bagi Korban Kekerasan Seksual

Sesuai dengan namanya, Sekolah Alam ini tak ada ruang kelas dan bangku, yang ada hanya sebuah aula, musala kecil dan satu buah sanggar, serta saung-saung kayu sederhana. Pakaian yang dipakai pun hanya memiliki satu stel seragam yang dipakai untuk hari Senin dan Selasa. Sementara untuk hari-hari lain, para murid dibebaskan untuk memakai baju apa pun dengan catatan pantas dan sopan. Siswa-siswi juga tak diharuskan untuk memakai sepatu.

Uniknya lagi, untuk menuntut ilmu di Sekolah Alam, para murid yang berjumlah mencapai 70 orang pada tahun awal berdirinya ini tak diharuskan memberikan bayaran berupa uang, melainkan diperbolehkan untuk menggantikannya dengan sejumlah sayur-mayur. Hal ini lagi-lagi ditekankan bahwa yang membayar hanya untuk yang mampu saja. Untuk siswa-siswi yang berasal dari keluarga yang memang tidak mampu, tidak diperkenankan untuk memberikan bayaran sekalipun hanya berupa sayur-sayuran.

Tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai, tak menjadikan Sekolah Alam yang didirikan oleh Muhammad Farid ini sebagai sekolah yang tertinggal. Hal ini dapat dibuktikan dengan kualitas kurikulum yang bisa diadu. Tak main-main, sekolah ini menggunakan kurikulum gabungan antara modern dan pondok pesantren salafiyah. Bahasa pengantar yang digunakan yaitu bahasa Inggris. Siswa-siswi dituntut untuk berkomunikasi di kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan bahasa Inggris. Namun, tak hanya itu saja. Para siswa juga belajar bahasa Arab dan menguasai sejumlah bahasa lainnya, mulai dari bahasa Arab, bahasa Jepang dan bahasa Mandarin. Selain itu, mereka juga dipandu untuk belajar dan menghafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Untuk membangun karakter kepemimpinan para anak-anak didiknya, Muhammad Farid berinisiatif untuk melakukan kegiatan outbound yang dilakukan seminggu sekali dan bertempat di halaman sekolah. Masih banyak ragam kegiatan-kegiatan yang tak kalah menarik dari sekolah-sekolah pada umumnya.

Mengusung kurikulum dan metode pembelajaran yang unik, Muhammad Farid mengakui telah jenuh pada metode-metode usang dan membosankan yang berdampak pada minat belajar dan kreativitas dari anak-anak seakan dibatasi dan terkesan tak bebas.

Gede Andika, Pemuda Inspiratif Penggagas KREDIBALI

Padahal, masa anak-anak adalah masa-masa untuk berkembang dan memiliki rasa penasaran yang begitu tinggi. Pendalaman minat dan bakat sudah dapat dilihat sedini mungkin agar nantinya dapat dikembangkan dengan baik serta memberikan kontribusi yang baik untuk sekitarnya.

Oleh karena itulah, Muhammad Farid berinisiatif untuk mendirikan sebuah institusi dengan kurikulum kreatif untuk menunjang ide dan kreativitas para siswa-siswi sebagai jawaban dari keresahannya. Tak hanya berdampak baik kepada masyarakat dan sekitarnya, sekolah alam juga dapat mengantarkan Muhammad Farid menjadi salah satu penerima Satu Indonesia Award.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini