Justitia Avila Veda, Perempuan Inspiratif Penegak Keadilan Bagi Korban Kekerasan Seksual

Justitia Avila Veda, Perempuan Inspiratif Penegak Keadilan Bagi Korban Kekerasan Seksual
info gambar utama

Berawal dari cuitan di twitter yang diunggah oleh Justitia Avila Veda, seorang Perempuan yang meminspirasi banyak peremupuan lainnya. Keteguhan dan kegigihannya dalam menegakkan keadilan membawanya untuk memabantu Perempuan lain agar bangkit dari masa kelam yang menjadi trauma bagi para korban kekerasan seksual.

Kekerasan seksual bisa terjadi pada siapapun, entah itu terjadi pada laki-laki ataupun kelompok minoritas, namun faktanya kekerasan seksual lebih banyak terjadi pada Perempuan. Padahal dampak yang dialami oleh para korban bisa terjadi secara fisik, psikis, dan psikososial. Secara fisik jelas korban mendapatkan luka, rasa sakit, terjangkit penyakit menular, atau yang lebih parahnya lagi korban bisa saja kehilangan nyawanya. Dari segi psikis korban mengalami trauma mendalam, depresi, ketakutan, melakukan tindakan self-harm, dan kemungkinan memiliki pikiran untuk mengakhiri hidupnya. Korban kekerasan seksual juga kerap kali mendapatkan konsekuensi di lingkungan sosialnya dengan adanya stigma serta penolakan dari orang-orang sekitar bahkan dari keluarganya sendiri, cap buruk yang kadang dilekatkan pada korban kekerasan seksual menjadi salah satu alasan mengapa korban tidak berani untuk speak up. Seharusnya orang-orang sekitar korban dan keluarga terdekat menjadi penolong serta pendukung pemulihan, karena trauma yang dialami korban kekerasan seksual sagatlah membekas baik itu secara fisik ataupun psikis.

Fenomena Centang Biru di X: Bukti Verifikasi atau Prestise?

Fenomena tersebut membawa Perempuan yang disapa Veda untuk membantu korban kekerasan seksual. Veda sendiri pernah mengalami kekerasan seksual, dari keresahan yang dialaminya dan Perempuan-perempuan yang menjadi korban kekersan seksual mendorongnya untuk membentuk program sosial yang di kenal sebagai KAKG (Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender). Dengan latar belakangnya dibidang hukum membuatnya semakin lantang untuk menegakkan keadilan bagi korban kekerasan seksual, postingan yang dia sebarkan melalui twitter menjadi ramai dan mendapatkan respon positif, hingga banyak para pengacara yang tertarik untuk turut membantu dan bergabung dalam program sosial yang diinisiasi olehnya. KAKG (Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender) merupakan program sosial yang berfokus untuk pendampingan korban kekerasan seksual berbasis teknologi dan memberikan bantuan hukum secara pro bono. Menurut adcolaw.com, Pro bono merupakan suatu bantuan atau pelayanan hukum terhadap publik yang dilakukan oleh Pengacara atau Advokat untuk kepentingan umum ataupun untuk pihak yang dianggap tidak mampu dan tanpa dikenakan pungutan biaya. Veda menjelaskan gagasan dan idenya memiliki jumlah 45 pengacara dan para legal di seluruh Indonesia, dengan fokus inisiatifnya yaitu memberikan konsultasi hukum dan pendampingan hukum gratis kepada korban kekerasan berbasis gender, secara spesifik kepada korban kekerasan seksual.

Veda mengungkapkan cuitannya di twitter seperti membuka kotak pandora, terutama pada masa pandemi angka kekerasan berbasis gender online sangat tinggi. Kesadarannya akan permasalahan tersebut bukan hanya sebatas penyelesaian masalah hukum akan tetapi bagaimana korban bisa pulih, baik itu pemulihan psikis, pemulihan psikososial, pemulihan finansial, dan juga pemulihan reputasional.

Program sosial KAKG yang berupaya untuk membantu para korban kekerasan seksual memperoleh penghargaan yang luar biasa dari Satu Indonesia Award 2022 dalam bidang Kesehatan. KAKG telah membuka pintu menuju masa depan yang lebih terang bagi para korban kekerasan seksual di Indonesia. Mereka adalah pahlawan yang berjuang untuk keadilan gender dan kesejahteraan, dan penghargaan ini adalah pengakuan yang layak atas dedikasi mereka dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat Indonesia. KAKG adalah inspirasi bagi kita semua untuk bersatu dalam perjuangan melawan kekerasan gender dan memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang adil dan layak terhadap bantuan yang mereka butuhkan.

Skripsi Dihapus, Menguntungkan Mahasiswa Atau Sama Saja?

#kabarbaiksatuindonesia

https://adcolaw.com/id/blog/perbedaan-antara-pro-bono-dan-pro-deo/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini