Gede Andika, Menjadi Pahlawan Untuk Anak-Anak Di Desa Pemuteran

Gede Andika, Menjadi Pahlawan Untuk Anak-Anak Di Desa Pemuteran
info gambar utama

Di mulai pada Maret 2020, Gede Andika yang pada saat itu masih bekerja di area Denpasar pulang ke kampung halamannya di Desa Pemuteran Kabupaten Buleleng. Desa tersebut merupakan salah satu desa wisata di Bali dengan kunjungan wisatawan yang cukup tinggi.

Namun semenjak pandemik COVID-19 melanda dunia telah memberikan dampak yang sangat signifikan, terutama pada aspek Ekonomi dan aspek Pendidikan. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaanya dan juga anak-anak yang masih bersekolah harus melakukan pembelajaran secara online.

Gede Andika menemukan fakta bahwa masih banyak anak-anak di sekitar Desa Pemuteran yang tidak bisa mengikuti sekolah secara online dikarenakan masalah finansial. Gede Andika yang pada saat itu telah merencanakan untuk melanjutkan studi kuliah S2, ia mengesampingkan egonya sendiri untuk menunda studinya agar bisa membantu anak-anak Desa Pemuteran untuk bisa tetap belajar dengan membuka ruang belajar Bahasa Inggris yang dinamakan KREDIBALI.

Capaian 25 Tahun Mandiri, Wujudkan Komitmen Lingkungan dan Menuju Masa Depan Perbankan RI

Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan (KREDIBALI) merupakan les Bahasa Inggris bagi anak-anak di Desa Pemuteran, Buleleng, Bali Utara, dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP). Gede Andika sengaja membuka les Bahasa Inggris ini secara gratis. Para siswa yang mengikuti les hanya perlu membawa sampah plastik yang dikumpulkan dari sekitaran rumah dan lingkungan mereka sebagai alat tukar untuk bisa mengikuti kelas Bahasa Inggris.

Jika kawan GNFI tau, Berdasarkan beberapa sumber yang ditemukan, berikut adalah data sampah plastik di Indonesia :

1. Produksi sampah plastik di Indonesia mencapai 12,54 juta ton pada tahun 2022. Jumlah ini terus naik dari tahun-tahun sebelumnya.

2. Jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5,4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah di Indonesia. Dengan demikian, plastik telah mampu menggeser sampah jenis kertas yang tadinya di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3,6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total produksi sampah.

3. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65,71% (13,9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Gatot, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengatakan bahwa butuh revolusi mental dan kolaborasi kuat antara pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat untuk mencapai target pengurangan dan penanganan sampah.

Kisah Alfira Oktaviani, Pendiri Semilir Ecoprint yang Go International dengan Produk Fesyen Lokal Ramah Lingkungan dan Bekelanjutan

4. Sampah kantong plastik menyumbang setidaknya 40 persen dari keseluruhan limbah plastik di Indonesia.

Dari data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa produksi sampah plastik di Indonesia cukup besar dan masih menjadi masalah yang perlu ditangani dengan serius. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat untuk mencapai target pengurangan dan penanganan sampah. Selain itu, penggunaan kantong plastik juga perlu dikurangi untuk mengurangi jumlah sampah plastik di Indonesia. (SIPSN - Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (menlhk.go.id))

KREDIBALI memberikan beberapa dampak positif bagi masyarakat khususnya di Desa Pemuteran, Bali. Berikut beberapa dampak positif KREDIBALI berdasarkan hasil penelusuran :

Pertama, KREDIBALI meningkatkan kesadaran dan pemahaman lingkungan siswa, yang dapat membantu mereka menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab dan sadar.


Kedua, program ini menawarkan kelas bahasa Inggris kepada siswa, membantu siswa meningkatkan keterampilan bahasa mereka dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan di industri pariwisata.


Ketiga, KREDIBALI menerima pembayaran sampah plastik untuk ruang kelas, membantu mengurangi sampah plastik di desa Pemuteran dan mendorong daur ulang.


Keempat, program ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah yang menunjukkan bahwa masyarakat sadar akan dampak positif KREDIBALI.


Kelima, KREDIBALI telah menginspirasi komunitas lain untuk mengadopsi inisiatif serupa, yang dapat membantu mengurangi sampah plastik dan meningkatkan kesadaran lingkungan di daerah lain.

Keenam, program ini telah membantu mengurangi pembakaran sampah plastik yang merupakan sumber utama pencemaran di Desa Pemuteran.

Ketujuh, KREDIBALI berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di desa Pemuteran dengan memberikan lebih banyak kesempatan belajar kepada siswa.

Produsen Tekstil Austria Investasi Rp1,5 Triliun di RI, Luncurkan Produk Ramah Lingkungan

Selain sebagai alat tukar belajar saja dengan konsep ini juga secara tidak langsung membantu menjaga lingkungan dari banyaknya sampah plastik yang biasa dipakai oleh masyarakat sekitar. Setiap sampah yang dibawa oleh siswa, sampah tersebut ditabung di Plastic Exchange untuk ditimbang dan dapat ditukarkan menjadi beras. Beras tersebut akan disalurkan kepada lansia yang ada di Desa untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka sehari-hari. #KabarBaikIndonesia#GoodNewsFromIndonesia#MakinTahuIndonesia#Inspirasi

Sumber Referensi :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini