Kawan, setujukah kamu jika salah satu cara menghilangkan stres atau beban pikiran adalah dengan berbelanja? Tentu saja, berbelanja itu seperti memberi hadiah pada diri sendiri. Namun, jika Kawan sering berbelanja, bagaimana dengan isi tabungan Kawan? Padahal menabung itu juga penting untuk masa depan, salah satunya adalah untuk membeli rumah.
Rumah adalah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia selain pangan (makanan) dan sandang (pakaian). Di sanalah Kawan tinggal dan beraktivitas. Memang membeli rumah bisa dilakukan dengan cara kredit, tetapi Kawan harus tetap mempersiapkan uang muka yang jumlahnya tidak sedikit. Setelah dibeli, rumah juga perlu direnovasi agar layak ditempati.
Dikutip dari Asuransiku, sesuatu yang menghasilkan perasaan senang dan bahagia, salah satu di antaranya adalah dengan berbelanja. Lembaga Psikologi Terapan dari UI (Universitas Indonesia), Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi menyebutkan pentingnya agar masyarakat rutin melakukan kegiatan self-care.
Memang kebutuhan akan kegiatan self-care tidak bisa diabaikan. Mengingat banyaknya tekanan yang harus Kawan hadapi. Misalnya lalu lintas yang macet, pekerjaan, tuntutan keluarga, dan lainnya. Namun, isi tabungan Kawan juga harus tetap diperhatikan.
Biar bagaimana pun, Kawan harus rutin melakukan kegiatan yang menghasilkan perasaan senang dan bahagia. Berikut adalah 4 cara agar kegemaran belanja tetap jalan dan rumah bisa terbeli!
Permudah Akses ke Danau Toba, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi Rampung Akhir 2023
1. Menabung di Awal Gajian
Umumnya, tabungan adalah sisa pendapatan yang tidak terpakai. Otomatis Kawan bisa melakukannya di akhir gajian atau menjelang gajian bulan berikutnya. Akan tetapi, untuk mencegah belanja yang berlebihan, Kawan bisa menabung dengan menyisihkan uang di awal bulan. Diperlukan kesungguhan hati agar uang yang sudah disisihkan ini tidak dipakai. Dengan begitu, keinginan untuk belanja berlebihan bisa dicegah.
2. Buat Daftar Kebutuhan
Sebelum berbelanja online maupun datang langsung ke pusat perbelanjaan seperti supermarket atau mall, sebaiknya Kawan membuat daftar kebutuhan. Tentunya Kawan harus melakukan pengecekan terlebih apa-apa yang kamu butuhkan. Misalnya baju kerja yang sudah kekecilan, parfum yang hampir habis, dan lainnya. Daftar kebutuhan membuat belanja menjadi terarah pada barang-barang yang dibutuhkan saja dan mencegah Kawan untuk belanja berlebihan.
3. Hindari Menggunakan Paylater atau Berutang
Salah satu cara mencegah belanja berlebihan adalah dengan belanja menggunakan uang tunai atau kartu debet karena itulah uang yang Kawan miliki sesungguhnya. Banyak atau sedikitnya sudah bisa kamu lihat dan terukur. Tentunya, ini bisa mencegah keinginan belanja berlebihan.
Hindari belanja menggunakan kartu kredit atau paylater karena tanpa disadari, kamu sudah membelanjakan uang yang sebenarnya belum Kawan dapatkan. Belanja jadi tidak terkendali karena Kawan merasa nyaman bisa membayarnya di waktu mendatang. Perencanaan keuangan menjadi kacau karena gaji mendatang yang seharusnya untuk kebutuhan di masa depan sudah terpakai sekarang.
Mitos Kemunculan Lulut Emas yang Dipercaya Bawa Kabar Buruk Buat Warga Bali
4. Belanja Barang yang Bernilai Jual Kembali
Kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli barang yang punya nilai jual tinggi ketika sudah bosan, bisa seperti emas atau yang dari brand mewah. Saat ini, ada beberapa toko online yang menawarkan jasa membeli barang-barang bermerek bekas, seperti kacamata, tas, dan jam tangan.
Bahkan, mereka mau membeli putus tanpa menunggu barang laku terjual. Selain itu, perhiasan emas juga bisa menjadi barang yang bernilai jual, bahkan bisa lebih tinggi dari saat membeli. Sebab, harga emas mengikuti harga pasaran emas dunia.
Itulah cara agar Kawan bisa tetap menyenangkan diri sendiri dan keuanganmu tetap sehat. Jadi, jangan banyak khawatir selama kita cerdas dalam mengelola pengeluaran. Semoga dengan 4 langkah di atas Kawan masih bisa membeli rumah idaman!
Sumber referensi : https://www.asuransiku.id/promo_artikel/berita/866/hobi-belanja-adalah-bentuk-kepedulian-diri-sendiri
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
